Umat Hindu memiliki karakteristik ragam upacara panca yadnya sebagai pondasi dasar yang hierarkhi dalam menjalankan keyakinannya sebagai umat beragama. Setiap yadnya akan tampak jelas dapat diamati dalam proses ritual upacaranya agar tampil lebih menarik, suasana menjadi lebih sacral dan religious. Di Lombok pada upacara pawiwahan terdapat suatu proses ritual yang bermakna, disampaikan secara humor, menggunakan bahasa yang sangat sederhana, bertujuan untuk mendoakan kepada pasangan penganten agar hidup sejahtera dan Bahagia. Saat ini ada pergeseran paradigma berpikir, tentang sesapa tersebut karena persepsi masyarakat tentang hal tersebut dianggap porno, berlebihan, sehingga akan menganggu situasi kesucian pura merajan, atau sanggahnya. Adapun rumusan masalah yang terdiri dari : 1) Bagaimanakah bentuk sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok ;2) Bagaimanakah proses ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok ; 3) Bagaimanakah makna sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok. Secara Umum tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok dan dapat berkontribusi mengajegkan budaya Hindu yang luhur. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriftif dimana hasil penelitian nantinya akan diuraikan dalam bentuk kalimat. Dengan landasan teori mengacu pada teori Interpersonal, Teori Tindakan, dan Teori Interaksional simbolik untuk membedah rumusan masalah yang dikaji. Adapun bentuk Ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok meliputi : Mepejati, Meketelun, Ngendek, Peradang, ngerereh dewasa. sedangkan proses ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok diawali dengan Mewidhi Widhana dengan diawali dengan Mebyakala, Natab banten dan Mejaya-jaya, Nyongkolan dan Mekunyit Keladi, Mejanguk serta makna yang terkandung dalam ritual sesapa pada upacara pawiwahan di Lombok yaitu : sebagai makna penyucian, makna permohonan dan makna Kesejahteraan
Copyrights © 2022