Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, sehingga resiko pencemaran limbah di wilayah perairan pelabuhan sangat besar. Pihak penyelenggara pelabuhan kemudian menerapkan Port Waste Management System (PWMS). Tujuan utamanya adalah untuk memperkecil dan mengurangi pembungan limbah secara ilegal dari kapal ke laut. Hasil analisis data yang diperoleh menampilkan persentase data limbah kapal dari Agustus 2021 hingga Mei 2022 menampilkan persentase 96%. Sedangkan persentase jumlah kapal yang mengisi data limbah kapalnya nol menampilkan persentase 3%. Pengguna jasa cukup tertib dalam melaporkan data limbah kapalnya berdasarkan persentase jumlah kapal yang mengisi di Port Waste Management System (PWMS) dinyatakan stabil pada angka 96%. Hal tersebut juga menjadikan salah satu tolak ukur penerapan Port Waste Management System (PWMS) telah berjalan dengan efektif. Penelitian ini dilaksanakan pada saat peneliti berada di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara dengan staff Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dan pengguna jasa serta pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian.
Copyrights © 2021