<![CDATA[Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah sekolah yang menampung semua peserta didik di kelas yang sama. Sekolah ini menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap peserta didik maupun bantuan dan dukungan yang dapat diberikan oleh para guru, agar peserta didik berhasil. Anak berkebutuhan khusus (ABK) disebut dengan anak luar biasa, dimana terdapat beberapa gangguan komunikasi yang dihadapi oleh anak tersebut diantaranya gangguan bahasa, bicara, suara, irama, lingkungan, persepsi dan gangguan kultur. Interkasi sosial tidak akan berjalan lancar apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Salah satunya dengan cara komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana peran komunikasi interpersonal dalam membantu proses pembelajaran siswa ABK di sekolah inklusi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, yang digolongkan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang menggunakan informasi dari informan melalui instrumen pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket dan sebagainya. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Sekolah Alam Bireuen (SABIR) Kabupaten Bireuen, Aceh pada semester Ganjil 2022/2023. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP SABIR Tahun Ajaran 2022/2023 yang berjumlah 18 orang, diantaranya terdapat ABK sejumlah 4 orang, dengan katagori slow learners 3 orang dan katagori autis 1 orang. Proses pembelajaran terhadap siswa ABK berlangsung antara guru dengan siswa ABK melalui metode komunikasi interpersonal. Selain itu, untuk membentuk interaksi sosial anak biasanya guru melibatkan peserta didik normal untuk membantu proses belajar siswa ABK]]>
Copyrights © 2022
