Perkembangan umat katolik di Pulau Kalimantan tidak dapat dilepaskan dari sejarah misi awal konggregasi MSF yang bisa dikatakan nekad dan berani memulai karya misi dari daerah yang jaman itu serba kekurangan dan sulit. Namun tanpa memiliki kebaranian untuk memulai tentu saja tidak akan ada hasil yang bisa diperoleh kemudian. Paper ini adalah sebuah tinjauan mengenai pengalaman Gereja dalam semangat Konsili Vatikan II yang terbuka terhadap dunia, yang penulis kembangkan dengan menelisik perjalanan awal misi konggregasi MSF di bumi indonesia, khususnya pulau Kalimantan. Situasi apa yang terjadi pada Gereja masa itu dan tanggapa konggregasi MSF terhadap himbauan dan semagat pasca Konsili Vatikan II terhadap pewartaan tentang karya keselamatan Allah. Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode kualitatif studi kepustakaan, dengan membaca secara kritis buku-buka dan artikel terkait yang menjadi karya-karya studi terdahulu mengenai penelitian serupa. sehingga tulisan ini lebih ilmiah dan bisa menjadi bahan diskusi bersama mengenai dinamika misi MSF dari awal sampai pada perkembagannya saat ini. Dan, setelah menuliskan dengan panjang lebar, dengan segala bentuk kesulitannya, akhirnya saya menemukan bahwa misi MSF di Indonesi merupakan semangat yang diinsipari oleh tujuan pendirian Konggregasi MSF oleh Pater J. Berthier, MS. Semangat itu dituangkan dalam Konstitusi Konggregasi MSF bahwa tugas misioner para anggota MSF ialah menyebarkan amanat Kristus, yang diutus, untuk menyebarkan, membebaskan orang miskin, yang berdosa dan mereka yang tertidas.
Copyrights © 2022