Haga: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 1 No 1 (2022): Haga: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai Upaya Pelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan Fanayama Kabupaten Nias Selatan

Merri Christina Zalukhu (Unknown)



Article Info

Publish Date
15 Jan 2023

Abstract

16Pemberdayaan Pemuda melalui Sanggar Tari dan Hombo Batu sebagai UpayaPelestarian Budaya di Desa Hilizihono Kecamatan FanayamaKabupaten Nias SelatanMerri Christina Zalukhu1), Redilius Laia2), Anugrah Dawolo3), Martin Hia4), YusriNehe5), Arnias Bohalima6), Tentri Fanny Giawa7), Wirnayanti Hondro8), MariaIntan Giawa9), Pianus Zai10), Agustiani Duha11) Maleakhi Waruwu12)( Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia STKIP Nias Selatan,Mahasiswa HMPS Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia STKIP NiasSelatan, Sumatera Utara, Indonesia)Alamat: Jl. Pramuka, Nari-Nari, Pasar Teluk Dalam, Telukdalam, Nias Selatan,Sumatera Utara, 22865email: merrichristinaz@gmail.comNo. Hp 081375152734ABSTRAKSeiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, beberapa tradisi dan budayamasyarakat desa mulai berubah termasuk di daerah-daerah di kepulauan Nias. Hal initentunya mempengaruhi adat istiadat masyarakat setempat khususnya pada masyarakatDesa Hilizihono. Oleh karena itu, Ormawa HMPS Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia STKIP Nias Selatan memandang perlu menggagas sebuah program sebagaiupaya penanganan dan pelestarian budaya. Program ini merupakan kegiatan yangdiselenggarakan dan didanai Oleh DitjenBelmawa Kemendikbudristek. Tim Kegiatanini beranggotakan 11 orang mahasiswa yang diketuai oleh Redilius Laia dan didampingioleh Ibu Merri Christina Zalukhu, M.Pd. sebagai dosen Pendamping. Masyarakatsasaran program ini adalah pemuda/i desa Hilizihono. Tujuan dari program ini antaralain 1) sebagai upaya untuk melestarikan adat atau kebudayaan di desa Hilizihono; 2)membantu memberdayakan masyarakat desa Hilizihono dan mengembangkan potensiseni khususnya pemuda; 3)membantu terbentuknya sanggar seni dan budaya diHilizihono dengan melengkapi peralatan tari untuk seterusnya dapat dijadikan wadahberkreasi; dan 4)membantu mengatasi permasalahan kemampuan menari denganmengadakan pelatihan dengan mendatangkan ahli. Metode pelaksanaan kegiatan yangtelah dilakukan ditempuh dengan tiga cara yakni tahap persiapan, pelaksanaan, danevaluasi program. Ketercapaian program tampak pada peningkatan pengetahuan parapemuda di Desa Hilizihono; terbentuknya pengurus sanggar seni budaya “Sofu Zato”;pelatihan tari selama 12 kali; diadakannya atraksi budaya; dan terimplementasinya matakuliah Kebudayaan dan Pariwisata Nias melalui program ini. Luaran yang dicapaiadalah buku pedoman praktis menari; profil dan poster; video kegiatan; publikasi padamedia sosial dan massa, jurnal, dan keberlanjutan program. Dapat disimpulkan bahwaprogram ini berhasil memberdayakan pemuda desa Hilizihono dalam melestarikan danmengembangkan kebudayaan Nias Selatan. Disarankan agar kegiatan ini tetapdilanjutkan oleh masyarakat khususnya para pengurus dan anggota sanggar.

Copyrights © 2022