Jurnal Kebidanan
VOLUME 14, NO.02 DESEMBER 2022

HUBUNGAN KADAR HAEMOGLOBIN, STATUS GIZI DAN JARAK KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING

Sri Handayani (STIKES Estu Utomo)
Gunarmi Gunarmi (Prodi Magister Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta)
Fery Agusman (Prodi Magister Keperawatan, Universitas Karya Husada)



Article Info

Publish Date
26 Dec 2022

Abstract

Kejadian stunting yang berlangsung sejak masa kanak-kanak akan berdampak di masa yang akan datang yaitu dapat menyebabkan gangguan Intelligence Quotient (IQ), perkembangan psikomotor, kemampuan motorik, dan integrasi neurosensori. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 adalah 31,15%, sedangkan persentase balita pendek adalah 20,06%. Hal ini masih jauh dari target yang ditetapkan oleh WHO dan di Kabupaten Boyolali sendiri terdapat sebanyak 5,3 % balita yang mengalami Stunting. Faktor keluarga yang diduga berhubungan dengan stunting khususnya maternal, seperti nutrisi yang buruk selama prakonsepsi, kehamilan, dan laktasi. Nutrisi pada ibu yang mempengaruhi diantaranya rendahnya kadar haemoglobin ibu hamil (anemia), kurang gizi kronis (KEK) serta jarak kehamilan yang terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar haemoglobin, status gizi dan jarak kehamilan pada ibu hamil dengan kejadian stunting. Jenis penelitian yang digunakan yakni observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini yaitu balita di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali pada Bulan November 2022, besar sampel setiap kelompok 38 balita, maka jumlah sampel sebanyak 76 balita. Pada penelitian ini menggunakan tehnik proportional cluster random sampling. Analisis bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil analisis diperoleh p value 0,021> 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kadar haemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian stunting. Ada hubungan status gizi pada ibu hamil dengan kejadian stunting p value 0,006> 0,05. Tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan kejadian stunting p value 0,216> 0,05. Faktor determinan kejadian stunting adalah status gizi dan nilai OR 3,714, sehingga variabel status gizi paling berhubungan dengan dengan kejadian stunting. Hal ini menunjukkan bahwa jika status gizi mengalami KEK kemungkinan 3,7 kali akan terjadi stunting.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jkeb

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

ABSTRAK Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati, 2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya ...