Tanaman bawang merah merupakan tanaman multiguna yang tingkat produksinya masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi, pengaruh mandiri dan perlakuan yang memberi pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah pada tanah pesisir. Penelitian ini dilaksanakan di tanah pesisir dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo Kendari. Menggunakan Rancangan (Faktorial RAK) Faktor pertama kompos: 0 ton ha-1, 4 ton ha-1 , 5 ton ha-1, 7 ton ha-1, 10 ton ha-1. Faktor kedua, KCl: 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, 150 kg ha-1. Variabel yang diamati: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar umbi, berat segar batang dan berat segar daun. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam pada taraf nyata 5%. Kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil yang diperoleh berpengaruh nyata pada variabel jumlah daun umur 21 HST, jumlah anakan umur 42 HST, berat segar batang umur 63 HST dan berat segar daun umur 42 HST. Perlakuan interaksi yang lebih baik yaitu perlakuan kompos 4 ton ha-1 + KCl 50 kg ha-1, sedangkan pengaruh mandiri yang lebih baik diperoleh pada perlakuan KCl 150 kg ha-1.Kata Kunci: Bawang merah, KCl, kompos jerami padi, tanah pesisir.
Copyrights © 2022