Kasus kolelitiasis di Indonesia kurang mendapat perhatian karena sering sekali asimtomatik sehingga sulit di deteksi atau sering terjadi kesalahan diagnosis. Angka kejadian lebih dari 20% populasi dan insiden meningkat dengan bertambahnya usia. Cholelithiasis sangat banyak ditemukan pada populasi umum dan laporan menunjukkan bahwa dari 11.840 yang dilakukan otopsi ditemukan 13,1% adalah pria dan 33,7% adalah wanita yang menderita batu empedu. Namun akibat keterbatasan dokter ahli menyebabkan penanganan penyakit cholelithiasis menjadi terhambat. Hal ini tentunya dapat berakibat buruk pada penderita penyakit Cholelithiasis. Untuk mengatasi masalah yang dijelaskan di atas, salah satunya dengan membangun sistem pakar. Dengan adanya bantuan teknologi komputer sistem pakar ini diharapkan dapat membantu mempermudah dalam mendiagnosa gejala penyaki cholelithiasis. Untuk mendiagnosa gejala penyakit, sistem pakar ini menggunakan metode Teorema bayes dalam penalaran gejala penyakit sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan hasil diagnosa. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah sistem yang dapat mendiagnosa penyakit. Sehingga dengan adanya sistem pakar ini bisa mempermudah pengguna mendapatkan informasi tentang gejala dan penyakit. Sehingga dapat membantu pengguna dalam menemukan informasi dan solusi terhadap penyakit cholelithiasis yang dialami.
Copyrights © 2023