Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)
Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding SNIP Vol.2 No.1

Optimalisasi proses produksi tiang pancang (spun pile) menggunakan connector ring pada cetakan

Windha Renauldi Satyadharma (PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)



Article Info

Publish Date
10 Apr 2022

Abstract

Tiang pancang merupakan produk beton pracetak yang umum digunakan dalam dunia konstruksi sebagai pondasi bangunan. Tiang pancang dibuat dalam sistem pabrikasi secara massal dan melewati beberapa tahapan proses utama diantaranya proses perakitan tulangan, perakitan cetakan, pengecoran, proses stressing tulangan, dan proses pemadatan dengan sistem spinning atau diputar. Salah satu hal yang paling penting dalam proses produksi tiang pancang adalah kapasitas produksi tiang pancang itu sendiri. Kapasitas produksi ditentukan oleh optimalnya masing-masing tahapan proses. Penelitian ini, akan lebih fokus mengamati proses perakitan tulangan dalam cetakan. Dalam proses produksi tiang pancang, dapat memungkinkan berproduksi lebih dari 1 batang tiang pancang dalam 1 cetakan, dengan catatan panjang total cetakan yang bisa dipakai maksimal 24 meter. Variasi panjang tiang pancang menyesuaikan dengan panjang maksimal cetakan tersebut. Untuk menyambungkan beberapa buah rakitan tulangan di dalam cetakan, metode yang biasa dipakai adalah dengan menggunakan sekat. Namun penggunaan sekat ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya dari segi dimensi yang panjang sehingga memakan tempat di dalam cetakan cukup banyak serta waktu instalasi yang relatif lama sehingga menjadi kurang praktis. Menindaklanjuti masalah tersebut, maka dibuat connector ring sebagai pengganti sekat yang dinilai lebih praktis dan efisien dalam aplikasinya sehingga produktivitas tiang pancang menjadi lebih optimal. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat hasil antara lain produktivitas tiang pancang meningkat, dilihat dari siklus perakitan tulangan yang semula memakan waktu hingga 52,2 menit bisa dikurangi menjadi 43,9 menit setelah menggunakan connector ring. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dari 80 batang/shift menjadi 141 batang/ shift atau meningkat menjadi 76 %. Dengan berkurangnya waktu kegiatan perakitan tulangan, bottleneck menjadi berpindah pada kegiatan pengecoran dimana terdapat penambahan waktu pengecoran dari sebelumnya 8,8 menit menjadi 10 menit. Namun penambahan waktu pengecoran ini tidak signifikan mengganggu siklus produksi secara total. Dengan penggunaan connector ring sebagai pengganti sekat biasa, mutu produk yang dihasilkan juga masih tetap terjaga, dilihat dari indikator elongasi tarikan serta panjang produk yang dihasilkan masih sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan

Copyrights © 2022