Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku pada pabrik Tahu China Bapak Made dan kelancaran proses produksinya. Berdasarkan dari pengumpulan, pengelolahan, dan analisa data, maka didapatkan kesimpulan diantaranya sebagai berikut penelitian ini menggunakan peramalan. Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu penulis menggunakan metode Double Exponential Smoothing Holt, dengan memprediksi jumlah yang akan diproduksi yaitu 214.172 selama 12 minggu. Perhitungan Agregat Planning dengan menggunakan metode chase strategi di awali dengan menentukan proporsi terlebih dahulu, dimana biaya Subkontrak dengan hasil nya sebagai berikut untuk Tahu kecil mengeluarkan biaya =Rp.646.800, tahu sedang mengeluarkan biaya yaitu sebesar =Rp.1.337.600, dan untuk tahu yang besar mengeluarkan biaya yaitu sebesar = Rp. 2.417.400, jadi dapat disimpulkan total biaya untuk biaya subkontrak untuk tahu kecil, tahu sedang, dan tahu besar, yaitu sebesar = Rp.4.401.800. Sedangkan untuk perbandingan penulis disini menggunakan perhitungan agregat planning metode chase strategi dengan menggukan lembur dengan kapasitas lembur 357 unit/jam/hari dimana mengeluarkan biaya yaitu sebesar = Rp. 1.904.000. Jadi bisa disimpulan dalam menggunakan metode Chase Straegi mendapakan biaya minimum dengan lembur yaitu mendapatkan biaya lembur sebesar Rp. 1.904.000 sedangkan dengan subkontrak yaitu sebesar Rp. 4.401.800 jadi disini perusahan disarankan menggunakan lembur kerena biaya yang dikeluarkan lebih minimum. Dalam pengendalian persediaan bahan baku penulis disini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), dimana dengan jumlah pemesanaan yang optimal sebanyak 10 kali dan total cost nya yaitu Rp. 205.930.843. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku berperan dalam menunjang kelancaran proses produksi.T
Copyrights © 2023