cover
Contact Name
Rani Ismiarti Ergantara
Contact Email
ergantararani@yahoo.com
Phone
+62811729009
Journal Mail Official
jurnalrts.ft@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jl Pramukan No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 25414720     EISSN : 2549984X     DOI : ttps://doi.org/10.33024/jrets.v4i1
Core Subject : Social, Engineering,
Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains (JRETS) adalah media yang mempublikasikan naskah/tulisan ilmiah orisinil hasil penelitian dan kerekayasaan, ulasan atau komunikasi singkat (review), analisis kebijakan atau catatan penelitian singkat serta pikiran dan pandangan dalam bidang rekayasa, teknologi, dan sains. Terbit 2 kali dalam setahun pada bulan Januari dan Agustus oleh Fakultas Teknik Universitas Malahayati. Naskah/tulisan yang masuk akan diseleksi oleh mitra bestari dan dewan redaksi.
Articles 89 Documents
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NU KAPLONGAN KECAMATAN KARANGAMPEL KABUPATEN INDRAMAYU Rasnita Rasnita; Rahma Dewi; Aziz Rizki Miftahul Ilmi
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v5i1.4714

Abstract

ABSTRAK Pentingnya pendidikan bukan satu hal yang diragukan lagi diseluruh dunia khususnya di Indonesia. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT., dalam Al Qur’an surah Al-Mujadilah Ayat 11. Pendidikan adalah salah satu sektor yang memiliki kedudukan yang sangat penting, selain itu pendidikan saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat pesat. Sesuai dengan Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Darmaningtyas, 2004: 235).Proses pendidikan bertujuan untuk merubah tingkah laku dan sikap siswa dengan tujuan kognitif, afektif dan psikomotor.Proses ini merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Pada sistem pendidikan yang hanya mengembangkan salah satu ranah yaitu kognitif, afektif, atau bahkan rana psikomotor saja tidak akan dapat menghasilkan lulusan yang professional. Dengan tingginya ranah kognitif dan psikomotorik seseorang tanpa dibekali dengan rana afektif (sikap) maka siswa tidak akan mampu memanfaatkan kemampuannya dengan optimal. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan antara satu sama lainnya. Penelitisn ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen ( quasi experimental ). Desain ini mempunyai kelompok control tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (sugiyono, 2013:116). Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen terbimbing didapat dari data pretest dan posttest yang terdiri dari 15 item soal yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah siswa 36 siswa. Dalam penelitian ini penulis mengambil dari dua kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas ekperimen diberi perlakuan berupa metode pembelajaran eksperimen terbimbing.Kata kunci : Pendidikan, kognitif, afektif, psikomotor, quasi eksperimen, professional.ABSTRACT The Effect Of Guided Experimental Learning Methods On Students' Learning Outcomes On Simple Aircraft Materials In Class VIII Of The First Middle School (SMP) NU Kaplongan Karangampel District Indramayu Regency. The importance of education is not one thing that is not in doubt throughout the world, especially in Indonesia. This is in line with the word of Allah SWT, in the Qur'an Surah AlMujadilah Verse 11. Education is one sector that has a very important position, besides that education is currently undergoing very rapid changes. In accordance with Article 1 of the Republic of Indonesia Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System (Sisdiknas), education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential to have the power of self-control, self-control, personality, intelligence, noble character, and skills needed by himself, society, nation and state (Darmaningtyas, 2004: 235). The educational process aims to change the behavior and attitudes of students with cognitive, affective and psychomotor goals. This process is a very important component. important in the education system. In an education system that only develops one domain, namely cognitive, affective, or even psychomotor shutters, it will not produce professional graduates. With a person's cognitive and psychomotor domains without being equipped with affective (attitude) then they will not be able to utilize their abilities optimally. These three aspects are interrelated with each other. This researcher uses an experimental research method in the form of a quasi-experimental (quasi-experimental). This design has group control but does not fully function to control external variables that affect the implementation of the experiment (Sugiyono, 2013: 116). Student learning outcomes using the guided experimental learning method were obtained from pretest and posttest data consisting of 15 items in the form of multiple choice questions with a total of 36 students. In this study, the authors took from two classes that were used as the experimental class and the control class, the experimental class was treated in the form of a guided experimental learning method.Keywords: Education, cognitive, affective, psychomotor, quasi-experimental, professional.
PENGGUNAAN ECENG GONDOK (Eichornia Crassipes (Mart) Solms) DAN BIOBALL DALAM PERBAIKAN KUALITAS LIMBAH CAIR TPA SAMPAH BAKUNG TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG Merza Rahmawati; Fitralia Elyza; Natalina Natalina
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i2.1118

Abstract

Lindi yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air minum penduduk di sekitar tumpukan sampah. Untuk membantu menanggulangi masalah tersebut, salah satunya adalah mengkaji efektifitas penggunaan Eceng Gondok sebagai bioindikator pencemaran air untuk pengolahan limbah cair TPA (lindi/leachete) dan Bioball sebagai media biofilter. Metode penelitian dilakukan dengan perlakuan : pertama kontrol dengan air bersih dan Eceng Gondok tanpa limbah cair TPA; perlakuan kedua kombinasi antaraaplikasi Eceng Gondok dan Bioball dengan konsentrasi limbah TPA 25%, Eceng Gondok dan Bioball dengan konsentrasi limbah TPA 50%, Eceng Gondok dan Bioball dengan konsentrasi limbah TPA 75%, dan Eceng Gondok dan Bioball dengan konsentrasi limbah TPA 100%. Hasil Pengujian efektifitas penggunaan Eceng Gondok dan Bioball dalam perbaikan kualitas limbah cair dari TPA Sampah Bakung Teluk Betung Barat adalah:a)Nilai pH dengan perlakuan konsentrasi limbah TPA Sampah 75% dan 100% menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dengan perlakuan 0%, 25%, dan 50%. Namun antara keduanya tidak menunjukkan perbedaan/ tidak berbeda nyata, b)Nilai COD pada perlakuan dengan konsentrasi limbah cair TPA 0% berbeda nyata dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100%. Sedangkan konsentrasi 0% tidak berbeda dengan konsentrasi25 %, dan konsentrasi 25% tidak berbeda dengan konsentrasi 50% dan 75%. Nilai yang paling signifikan adalah konsentrasi 100%, c)Nilai TSS pada perlakuan 0% dan 25% tidak berbeda nyata, 25% dan 50% tidak berbeda nyata, 50% dan 75% tidak berbeda nyata, dan 75% dan 100% tidak berbeda nyata, dan d) Nilai Pb pada perlakuan 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% menunjukkan tidak adanya perbedaan atau tidak berbeda nyata.Kata kunci :Lindi, eceng gondok, bioballABSTRACT: The Use Of Water Hyacinth (Eichornia Crassipes (Mart) Solms) and Bioball In Repairing Waste Water Quality Of Bakung Lanfill Teluk Betung Barat Bandar Lampung. Unmanaged leachete can contaminate the drinking water source of the people around the pile of garbage. To help overcome this problem, one of them is to study the effectiveness of using Eichornia Crassipes( Mart) Solms as a bioindicator water pollution for wastewater treatment of landfill (leachete) and Bioball as biofilter. The research method was done by treatment: first control with clean water and Eichornia Crassipes( Mart) Solms without leachete; the second treatment combination between application o Eichornia Crassipes( Mart) Solms and Bioball with 25% leachete of landfill, Eichornia Crassipes( Mart) Solms and Bioball with concentration of 50% leachete of landfill, Eichornia Crassipes( Mart) Solms and Bioball with concentration of leachete 75%, and EichorniaCrassipes( Mart) Solms and Bioball with 100% leachete concentration. The results of the effectiveness test of the use of Eichornia Crassipes( Mart) Solms and Bioball in improving the quality of liquid waste from Bakung Landfill, Teluk Betung Barat are: a) The pH value with the treatment of leachete concentration of 75% and 100% shows very real difference with treatment 0%, 25% and 50%. However, between the two shows no difference / not significantly different, b) COD value on treatment with 0% leachete is significantly different with concentrations of 50%, 75%, and 100%. While the concentration of 0% is not different with 25% concentration, and 25% concentration is not different with the concentration of 50% and 75%. The most significant values were 100% concentration, c) TSS value at 0% and 25% treatment was not significantly different, 25% and 50% were not significantly different, 50% and 75% were not significantly different, and 75% and 100% were not different, and d) Pb values of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% treatment showed no difference or no significant difference.Keywords : Leachete, Eichornia Crassipes( Mart) Solms, bioball
EMBUNG SEBAGAI ALTERNATIF CADANGAN AIR PADA SAWAH TADAH HUJAN (Study Kasus Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu) Rahma Dewi; Wahidin Wahidin
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v4i1.2401

Abstract

ABSTRAK Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu Jawa Barat, memliki luas sekitar 37,16 Km2 dan sebagian besar lahan di daerah ini merupakan sawah tadah hujan. Mata pencaharian utama masyarakat adalah petani, umumnya komoditi yang terdapat di daerah ini adalah padi sawah. Pada umumnya rata-rata produksi di Kecamatan Kroya adalah 4-5 ton/ha. Sawah tadah hujan bergantung  pada pasokan air hujan dan akan mengalami kekeringan dimusim kemarau panjang, sehingga menurunkan perekonomian  masyarakat. Selin itu topografi  Kecamatan Kroya yang relatif datar sehingga air yang turun akan lebih banyak limpas dari pada terserap kedalam tanah, hal tersebut dapat dilihat dari bentangan lanskapnya sebagian besar pesawahan dan permukiman. Sumber air di Kecamatan Kroya adalah mata air dan irigasi. Jika menggunakan air tanah, maka biaya yang dikeluarkan cukup besar dan perlu pemeliharaan daerah tangkapan air agar air tanah terus banyak, selanjutnya mengandalkan irigasi sulit dijadikan satu-satunya alternatif dikarenakan luas lahan sawah yang besar sedangkan pasokan air tidak dapat memenuhi. Alternatif yang mungkin dilakukan adalah pembuatan bak penampung air hujan atau lebih dikenal dengan embung. Kajian pembuatan embung yang sesuai dengan kondisi Kecamatan Kroya, dengan menggunakan metode library research (penelitian kepustakaan) yaitu mengkaji literatur berupa buku dan kajian-kajian terdahulu untuk diterapkan di Kecamatan Kroya sehingga kendala-kendala kekurangan air untuk pesawahan dapat segera teratasi, selain itu hujan yang selama ini menyebabkan genangan atau banjir dapat dtampung dan lebih bermanfaat kedepannya. Kata Kunci: embung, sawah tadah hujan  ABSTRACT Embung As Alternative Water Reserve In The Field Of The Rain (Case Study Of Kroya District, Indramayu Regency). Kroya Subdistrict, Indramayu Regency, West Java, has an area of around 37.16 Km2 and most of the land in this area is rain-fed rice fields. Most of the residents' livelihoods here are farmers, generally the commodities contained in this area are paddy rice. In general, the average production in this area is 4-5 tons / ha. Rainfed lowland rice once depends on the supply of rain water and will experience drought in the long dry season, thereby reducing the community's economy. In addition, the topography of Kroya Subdistrict is relatively flat so that the water that drops will be more runoff than absorbed into the ground, it can be seen from the landscape stretch of most rice fields and settlements. Water sources in Kroya Subdistrict are springs and irrigation. If using ground water, the costs are quite large and need to maintain the water catchment area so that groundwater continues to be numerous, then relying on irrigation is difficult to be the only alternative because of the large area of paddy fields while the water supply cannot meet. Possible alternative is to make a rainwater reservoir or better known as an embung. Study of making an embung that is in accordance with the conditions of Kroya Subdistrict, using the library research method, which is studying literature in the form of books and previous studies to be applied in the District of Kroya so that the constraints of water shortages for rice fields can be overcome immediately, besides the rain that has been causing flooding or flooding can be accommodated and more useful going forward. Keywords: embung, rain-filled rice fields
IMPLEMENTASI METODE SIX SIGMA DALAM MENGANALISIS KECACATAN PRODUK GLUKOSA PADA PT BUDI STARCH DAN SWEETENER TBK LAMPUNG TENGAH Heri Wibowo; Sulastri Sulastri; Fajar Alghifari
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i2.1108

Abstract

PT. Budi Starch & Sweetener Tbk merupakan produsen glukosa dalam kemasan dan memasok produknya untuk wilayah Lampung dan Jawa. Dalam produksinya perusahaan ini masih mengalami masalah kualitas yaitu dengan terdapatnya produk-produk cacat yang belum mencapai cacat nol. Hal itu terutama pada lini produksi glukosa dalam kemasan jerigen 20 liter yang terdapat kecacatan produk. Six Sigma dapat didefinisikan sebagai suatu metodologi perbaikan kualitas berbasis stastistik yang memerlukan disiplintinggi dan dilakukan secara komprehensif yang mengeleminasi sumber masalah utama dengan pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analize-Improve-Control). Dari hasil pengukuran data yang diperoleh pada bulan September 2015 bahwa untuk Critical to Quality (CTQ) kunci berdasarkan diagram Pareto, bahwa 29,85 % kecacatan tertinggi ada pada jenis cacat DE. Untuk tingkat level sigma pada produksi bulan September 2015 adalah 3.3 sigma, yang artinya masih terdapat 1.104.000 DPMO. Kemudian dilanjutkan dengan mengalisa penyebab cacat DE dengan menggunakan diagram sebab akibat dan usulan rencana perbaikan. Dari analisis diagram sebab akibat bahwa faktor penyebab kecacatan berasal dari faktor mesin, material dan manusia. Setelah itu dengan usulan rencana perbaikan dapat diketahui bahwa penyebab kegagalan adalah mesin, material dan manusia pada saat proses produksi berjalan. Untuk upaya perbaikan dari permasalahan tersebut, maka diperlukan pemeriksaan kondisi mesin sebelum melakukan proses produksi dan memeriksa material seperti Larutan NaOH, HCl, karbon aktif, dicalite yang tidak sesuai dosis serta memberikan bimbingan (training) dan teguran kepada operator agar tidak melakukan kesalahan.Kata Kunci: DMAIC, kecacatan produk, six sigmaABSTRACT: Six Sigma Method Implementation To Analyze The Glucose Defect Product In PT. Budi Starch & Sweetener Tbk South Lampung. PT. Budi Starch & Sweetener Tbk is an instant glucose producer and distributes its products to all around Lampung and Java. However, the production has a quality problemwith deformed products or not zero defect especially on instant glucose in 20 liters jerrycan. Six sigma can be defined as a methodology that provides equipments to improves business process in order to reduce process variation and improve product quality by using DMAIC approach (define, measure, analyze, improve and control). Data measurement has done on September 2015 showed that critical to quality (CTQ) key through Pareto Diagram were 29.85% highest defect on DE category. Sigma level on September 2015 was 3.3 sigma that indicating can not reach six sigma level due to high defect product. Causal analysis on DE defect was through causal diagram and improvement proposal. Causal diagram revealed that caused factors are machine, material and human. Improvement proposal indicated that machine, material andhuman caused failures during production process. Improvement can be done by machine checking before production process, checking dosages of materials such as NaOH solution, HCl, active carbon, decalite and giving training and reminding the operator to work without failure.Keywords: DMAIC, product defect, six sigma
Kajian Kinerja Lingkungan UKM di Surabaya Menuju Industri Hijau Ferry Suzanto; Wahyono Hadi
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v3i1.1012

Abstract

Abstract A study on assessing the environmental performances of Small and Medium Enterprises (SMEs) during their production operations is required to reduce the negative effects of their activities. The results of study can be used as a reference to formulate recommendations so that SMEs are able to implement the concept of green industry. The study was focused on getting the data on the efforts, potentials, and obstacles encountered by SMEs related to the policy and environmental aspects. It focused on the activities as follows: (a) determining four SMEs in Surabaya as the objects of study, (b) collecting the data on the efforts, potentials, and obstacles encountered by SMEs, (c) analyzing the research findings to formulate recommendations. The result of research recommended having sustainable review on environmental performance of the production operation of SMEs. The activity of review must be accompanied by development attempt such as educating the concept of green industry to SMEs. Education is emphasized on the materials of technological development of production process and environmental management. It includes water and energy audit method so that SMEs have commitment to waste water production and product quality that is safe for consumer’s health.Keywords: Small Medium Enterprise, Green Industry, Environmental Performance. AbstrakUntuk menekan dampak negatif dari kegiatan UKM, maka dibutuhkan sebuah kajian guna menilai kinerja lingkungan yang dilakukan UKM dalam opersional produksinya. Hasil kajian menjadi acuan perumusan rekomendasi agar UKM mampu mengimplementasikan konsep industri hijau. Kajian dikhususkan untuk mendapatkan data tentang upaya, potensi, dan kendala yang dihadapi perusahaan terkait aspek lingkungan dan kebijakan. Penelitian berfokus pada kegiatan: (a) penetapan 3 (tiga) UKM di Surabaya sebagai obyek kajian, (b) pengumpulan data upaya, potensi, dan kendala UKM, dan (c) melakukan analisis terhadap hasil temuan lapangan sebagai bahan merumuskan rekomendasi. Hasil penelitian merekomendasikan agar kajian kinerja lingkungan dalam operasional produksi yang dilakukan UKM dilaksanakan secara kesinambungan. Kegiatan kajian harus dibarengi dengan upaya pembinaan, berupa edukasi konsep industri hijau kepada para pelaku UKM. Edukasi dikhususkan pada materi tentang peningkatan perkembangan teknologi proses produksi dan manajemen lingkungan. Termasuk tentang metode audit energi dan air, sehingga pelaku UKM memiliki komitmen pada produksi nir limbah, dengan jaminan produk yang aman bagi kesehatan konsumen. Kata Kunci: Usaha Kecil Menengah, Industri Hijau, Kinerja Lingkungan
LISIS STRUKTUR KOLOM BETON BERTULANG PERSEGI DAN BULAT DENGAN PROGRAM SAP Devi Oktarina; Surya Sebayang; Qoli Paundra
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v3i1.1138

Abstract

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, maka semakin mudah untuk mendesain atau merencanakan struktur bangunan dibidang kontruksi gedung dan mudah untuk memilih desain kolom pada umumnya yang sering digunakan adalah kolom presegi dan bulat namuan penggunaan pada kolom bulat lebih jarang di gunakan dibandingkan dengan kolom persegi, ini yang melatar belakangi peneliti untuk mengetahui bagaimana perbandingan kekuatan dan efisiensi biaya antara kolom persegi dan bulat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis antara kolom bertulang persegi dan kolom bertulang bulat dengan menggunakan program SAP 2000 dengan ukuran kolom 40 x 40 cm untuk kolom persegi dan diameter 451 cm untuk kolom bulat agar tersedianya bahan referensi untuk perencanaan gedung baik itu bagi owner maupun konsultan perencana. Dari perhitungan baik kekuatan maupun biaya di hasilkan bahwa kekuatan Pmax Persegi < Pmax Bulat = 0,025 %, V2 max Persegi > V2max Bulat = 3,677 % , V3 max Persegi > V3 max Bulat = 3,684 % , Tmax Persegi < Tmax Bulat = 9,244 %, M2max Persegi > M2max Bulat = 3,731 % , M3max Persegi > M3max Bulat = 3,740 %. Dan dari segi biaya kolom persegi memiliki biaya lebih kecil dibandingkan kolom bulat yaitu memliliki selisih 1,576 Persen.Kata Kunci : Kolom Persegi, Klom Bulat, SAP 2000.ABSTRACT: Structural Analysis Of Square And Round Concrete Column With Sap Programs. The devlopment of science and technology cases us desigen nor to plan a structur of a building in the field of building contruktion and also to choose a column design in general, the most used columens are rectanguler and rounded columens, but the use of the rounded is not as much often as the rectanguler .then it be the backround for the researeher to knowthe differences of the strength and cost efficiency between those columns. The researech is aimed to analyse the rectanguler and rounded columns using SAP 2000.With the size of the rectanguler column 40 x 40 cm. While, the diameter of the rounded column is 351 cm , it shows that it can be the reference for a building’s planning, whether it is for the owner or the planner consultant.as a result of the strength and cost’calculation, it show that the rectangular Pmax’s Setrength < Rounded Pmax = 0,025 %, Rectanguler V2 Max > Rounded V2 Max = 3,677, Rectangular V3 Max > Rounded V3 = 3,684%, Rectanguler T Max < Rounded T Max =9,244%, Rectanguler M2 Max > Rounded M2 Max = 3,731%, Rectanguler M3 Max > Rounded M3 Max = 3,740%, in addition, the rectanguler columen costs cheaper compared with the rounded columen which the quareeell is up to 1,576 percent.Keywords : Rectanguler colomn, Rounded Colomn, SAP 2000
ANALISIS PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN MENGGUNAKAN METODE SNI DAN BOW (STUDI KASUS : RENCANA ANGGARAN BIAYA BANGUNAN GEDUNG KWARDA PRAMUKA LAMPUNG ) Yan Juansyah; Devi Oktarina; Muhammad Zulfiqar
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i1.979

Abstract

Dalam hal perkiraan rencana anggaran biaya bangunan (RAB), di Indonesia menggunakan analisa satuan harga dan upah yang berpedoman pada metode BOW (Burgeslijke Openbare Werken) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) yang mana metode SNI adalah penyesuaian dan pembaharuan dari analisa BOW yang merupakan analisa peninggalan Pemerintahan Belanda yang berisi sistem pekerjaan padat karya dan konvesional. Akan tetapi kenyataan dilapangan metode BOW masih banyak digunakan untuk pekerjaan kontruksi bangunan karena angka koefisien yang dipakai lebih besar dibandingkan dengan menggunakan metode SNI sehingga memungkinkan untuk mendapat laba yang lebih besar. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa rencana anggaran biaya bangunan gedung (RAB) Kwarda Pramuka Lampung dengan menghitung ulang harga satuan pekerjaan menggunakan metode SNI dan BOW dengan harga satuan upah, bahan, dan sewa alat yang sama tahun keluaran 2013 untuk wilayah Bandar Lampung. Sehingga hasil rencana anggaran biaya bangunan dari kedua metode tersebut dapat di bandingkan apakah terdapat selisih atau tidaknya. Hasil yang didapat dari analisa yang dilakukan pada Gedung Kwarda Pramuka Lampung adanya perbedaan hasil akhir maupun tiap sub analisa pekerjaan dari kedua metode. Rencana anggaran biaya bangunan (RAB) gedung Kwarda Pramuka Lampung dengan menggunakan metode SNI adalah Rp 3.225.681.370,00 sementara dengan menggunakan metode BOW adalah Rp 3.538.491.454,00. Sehingga didapat selisih Rp 312.810.084,00 dengan metode BOW lebih besar dibandingkan dengan metode SNI.Kata Kunci : RAB, SNI, BOW ABSTRACT: Comparative Analysis Of Cost Plan Of The Building Using SNI And BOW (Case Study : Cost Plan Of The Building Kwarda Pramuka Lampung).In terms of the estimated cost plan of the building (RAB) , in Indonesia using the analysis unit prices and wages are guided by the method BOW (Burgeslijke Openbare Werken) and ISN (Indonesian National Standard) which method SNI is the adjustment and renewal of the analysis BOW that an analysis Netherlands Government relic containing systems and conventional labor-intensive job . But the fact the field BOW method is still widely used for building construction work because the numbers used coefficient greater than using ISN making it possible to obtain greater profits. Therefore, this study was conducted by analyzing cost plan of the building (RAB) Kwarda Pramuka Lampung by recalculating unit price used ISN and BOW method with the unit price of wages, materials, dan equipment rental output the same year 2013 in the region Bandar Lampung. So that the cost plan of the building of the two method can be compared whether there is a difference or not. The results of the analysis carried out on the building Kwarda Pramuka Lampung differences and the final result of each sub- analysis of the work of both methods . Building cost plan of the building (RAB) Kwarda Pramuka Lampung using SNI is Rp 3,225,681,370.00 while using BOW is Rp3,538,491,454.00 . Thus obtained difference of Rp 312,810,084.00 with BOW method is greater than the SNI method.Keywords : RAB, ISN, BOW 
PERANCANGAN GALERI SENI RUPA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN DI BANDAR LAMPUNG Imam Teguh Santoso; Haris Murwadi; Dewi Fadilasari
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v5i1.4713

Abstract

ABSTRAKSeni merupakan bagian sangat penting dalam kehidupan manusia yang melekat dan tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari hari. Oleh sebab itu diperlukannya fasilitas-fasilitas atau wadah yang mampu bertahan untuk menunjang pelaku kegiatan seni agar dapat dinikmati hingga sampai ke masa depan. Melalui konsep perancangan dengan pendekatan arsitektur modern bangunan ini diharapkan dapat menojolkan karya-karya yang ada di dalam bangunan tersebut menjadi daya tarik ataupun minat menjadi sarana rekreasi dan ruang interaksi pengunjung bagi masyarakat juga penikmat seni di Bandar Lampung dan sekitarnya. Selain itu dengan pendekatan arsitektur modern bangunan ini diharapkan dapat beradaptasi terhadap perkembangan zaman tanpa menghilangkan kearifan khas Bandar Lampung sehingga tetap menunjukkan identitas bangunan yang berfungsi sebagai galeri. Penelitian ini dilakukan melalui tinjauan tapak  meliputi, tinjauan lokasi, tinjauan tapak (geografi-rona lingkungan) dan tinjauan peraturan. analisis tapak meliputi, pencapaian tapak, rona lingkungan hidup, kondisi visual, topografi tapak, batasan tapak, zoning tapak dan tata ruang luar, orientasi matahari, orientasi angina, kebisingan, utilitas tapak, landscape. Analisis aspek manusia meliputi, pelaku kegiatan, analisis ruang dan analisi aktifitas. Analisis sistem dan pola kegiatan galeri seni berdasarkan lingkup kegiatan dan  Pelaku Kegiatan. Pengelompokkan kegiatan berdasarkan jenis kegiatan dan sifat kegiatan. Aspek bangunan meliputi, pengelompokan dan kebutuhan ruang, pola hubungan ruang, organisasi ruang dan analisis besaran ruang. Kriteria desain bangunan meliputi, bentuk arsitektur modern dan ruang arsitektur modern. Analisis preseden berdasarkan selasar sunaryo art space (Bandung) dan sangkring art space (Yogyakarta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses perancangan perlu adanya suatu proses yang akan memudahkan perancang dalam mengembangkan ide pemikiran, yaitu proses perancangan yang dimulai dari ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.Kata kunci : Tinjauan tapak, Analisis Tapak, Analisis aspek, Analisis sistem dan pola, Pengelompokkan kegiatan, Kriteria desain bangunan, Analisis preseden.ABSTRACT Design Of A Fine Art Gallery With A Modern Architectural Approach In Bandar Lampung. Art is a very important part of human life that is inherent and inseparable in everyday life. Therefore, it is necessary to have facilities or containers that are able to survive to support the perpetrators of artistic activities so that they can be enjoyed until the future. Through the design concept with a modern architectural approach, this building is expected to highlight the works in the building as an attraction or interest in being a recreational facility and visitor interaction space for the community as well as art connoisseurs in Bandar Lampung and its surroundings. In addition, with a modern architectural approach, this building is expected to adapt to the times without losing the typical wisdom of Bandar Lampung so that it still shows the identity of the building that functions as a gallery This research was conducted through a site review including, site review, site review (geography-environmental baseline) and regulatory review. site analysis includes, site achievement, environmental hue, visual conditions, site topography, site boundaries, site zoning and outdoor layout, sun orientation, wind orientation, noise, site utility, landscape. Analysis of the human aspect includes activity actors, space analysis and activity analysis. Analysis of the system and pattern of art gallery activities based on the scope of activities and Actors of Activities. Grouping of activities based on the type of activity and nature of the activity. Building aspects include, grouping and space requirements, spatial relationship patterns, space organization and analysis of the amount of space. Building design criteria include, Architectural Forms Modern and Modern Architectural Space. Precedent analysis is based on the sunaryo art space (Bandung) and sangkring art space (Yogyakarta) corridors. The results of the study indicate that in the design process there is a need for a process that will facilitate the designer in developing ideas, namely the design process starting from the idea / idea to the formulation of the design concept.Keywords: Site review, Site Analysis, Aspect analysis, System and pattern analysis, Grouping activities, Building design criteria, Analysis of precedents.
PENGARUH JENIS AKTIVASI BIOADSORBEN KULIT SINGKONG TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DALAM AIR SUMUR GALI Sulastri Sulastri; Hardoyo Hardoyo; Wahyu Saputro
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i2.1123

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup. Air bersih harus memenuhi syarat kualitas fisik, kimia dan biologi. Masyarakat di Kampung Magelangan Kelurahan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat Kota Metro menggunakan air sumur gali dengan kandungan besi (Fe) yang tinggi (3,85 mg/l) untuk keperluan sehari-hari, Air sumur gali perlu dilakukan pengolahan untuk menurunkan kadar Fe tersebut sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari. Penggunaan bioadsorben menjadi salah satu alternatif untuk dikembangkan, karena murah dan mudah didapat. Salah satu bioadsorben yang dapat dikembangkan adalah kulit singkong, karena kulit singkong mengandung 59,31 % karbon.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis aktivasi adsorben kulit singkong terhadap proses penurunan kadar besi (Fe) dalam air sumur gali. Penelitian dilakukan di Universitas Malahayati dari 10 April 2015 sampai 10 Mei 2015. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium, dengan proses kontinyu dan aliran keatas. Debit aliran diatur sebesar 15 ml/menit. Sampel diambil pada menit ke-2, 22, 42, 62, 82, 102, dan 122. Konsentrasi Fe awal air sumur gali 3,85 mg/l. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis aktivasi media adsorben kulit singkong, sedangkan variabel terikat adalah kadar besi (Fe). Larutan FeCl3 dengan konsentrasi 3,85 mg/l digunakan sebagai pembanding.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penurunan Fe pada air sumur gali sebesar 28,31%, 81,12%, 93,03%, dan 94,46% masing-masing untuk adsorben kulit singkong tanpa aktivasi, aktivasi fisika, aktivasi kimia, dan aktivasi fisika kimia. Efisiensi penurunan Fe pada larutan FeCl3 sebesar 31,19%, 85,61%, 96,77 %, dan 97,37% masing-masing untuk adsorben kulit singkong tanpa aktivasi, aktivasi fisika, aktivasi kimia, dan aktivasi fisika kimia. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kandungan logam-logam selain Fe yang ada dalam air sumur gali menghambat proses adsorpsi Fe.Kata Kunci: Air Sumur Gali, FeCl3, Karbon Aktif Kulit Singkong, Kadar Besi (Fe), AktivasiABSTRACT: The Effect Of The Type Of Cassava Skin Bioadsorbent Activation On The Decrease In Iron (Fe) Levels In Dug Well Water.Water is an important thing for human beings. The clean water have to fullfill the physical,chemical and biological regulation quality. The people at Magelangan Ganjar Asri, Metro City use the dugwell water that contain high (3,85 mg/l) to a daily water activity. The dug-well water have to be treat to decrease Fe concentration before used to daily water activity. The use of bioadsorben as alternative adsorben can be developed, because it is cheap and easy to obtain. One of bioadsorben that can be developed is bioadsorben from cassava-peel, The cassava-peel contain about 59.31% of carbon. The purpose of this research is to know the effect of the activation process type of cassava-peel bioadsorben to decrease Fe concentration in the dug-well water. The research was done at Malahayati University from April 10th 2015 until May 10th. The research was done on the laboratory scale using upflow continuous process. The flow debit was adjusted 15ml/min. Sample were taken at the min 0f -2, 22, 42, 62, 82, 102, and 122. The initial of the dugwell water concentration is 3,85 mg/l. The dependent variable in this research the activation process type of cassava-peel bioadsorben, and the independent variable are Fe concentration. The FeCl3 solution with the 3,85 mg/l Fe concentration was used as comparing solution.The research result shoion that the decreasing Fe concentration efficiency of the dug-well water were 28,31%, 81,12%, 93,03%, and 94,46% for not activation process, physical activation process, chemical activation process, and physical-chemical activation process respectivelly. The decreasing of Fe concentration concentration efficiency of the FeCl3 solution were 31,19%, 85,61%, 96,77%, and 97,37% for not activation process, physical activation process, chemical activation process, and physical-chemical activation process. The result shoion that Fe adsorbtion process in the dugwell water were in hibited another metal ions.Keywords: Dug-well Water, FeCl3 Solution, Cassava peel adsorben, Fe Concentration, Activation
ANALISIS LOADING PROFILE BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS BANDAR LAMPUNG (Studi Kasus : Trayek Rajabasa – Sukaraja) Devi Oktarina; Weka Indra Dharmawan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v4i1.2501

Abstract

 ABSTRAKAngkutan umum yang beroperasi di Bandar Lampung sudah cukup banyak jumlahnya, salah satunya adalah angkutan umum bus rapid transit (BRT) trans Bandar Lampung dengan trayek Rajabasa-Sukaraja. Seberapa besar pengguna anggutan umum Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung dapat diketahui dengan melakukan kajian Loading Profile yang merupakan penggambaran grafik besar kecilnya jumlah penumpang didalam kendaraan pada setiap pemberhentian satu trip. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriftif melalui kegiatan survey dengan surveyor berada didalam angkutan umum BRT rute trayek Rajabasa-Sukaraja kemudian menghitung para responden (Penumpang BRT) untuk memperoleh data yang di inginkan sebagai langkah awal dalam tahap pengolahan data. Survey dilakukan pada hari senin perwakilan hari kerja, hari sabtu dan hari minggu mewakili hari libur. Hasil survey naik turun penumpang BRT trayek Rajabasa – Sukaraja maupun Sukaraja – Rajabasa bervariasi dari penumpang jarak dekat maupun penumpang jarak jauh. Hasil penelitian diperoleh Travel Time untuk perjalanan satu rit yaitu 2 jam 3,5 menit, nilai Headway rata-rata 15 menit dan Load Factor trayek Rajabasa – Sukaraja yaitu hari senin 59,33 %, hari sabtu 54,41 % dan hari minggu 24,23 %, sedangkan untuk trayek Sukaraja – Rajabasa hari senin 81,68 %, hari sabtu 94,19 % dan minggu 29,03 %. Kata kunci: bus rapid transit (BRT), kapasitas muatan, waktu perjalanan, waktu antara ABSTRACT The Analysis Of Loading Profile Bus Rapid Transit (BRT) Trans Bandar Lampung (Case Study: Rajabasa Route - Sukaraja). Public transportation that operates in Bandar Lampung enough numerous, one is public transport Bus Rapid Transit (BRT) trans Bandar Lampung with Rajabasa-Sukaraja route. How big public transport passenger Bus Rapid Transit (BRT) trans bandar lampung were identified with conduct a study loading profile that is the depiction of a chart the size of the number of passengers in a vehicle on every dismissal of one trip. The research conducted is descriptive research through survey activities with surveyors located in the BRT transport route on the Rajabasa-Sukaraja route and then counting the respondents (BRT Passengers) to obtain the desired data as a first step in the data processing stage. The survey is carried out on Monday representative working days, Saturdays and Sundays representing holidays. Survey results of the ups and downs of Rajabasa - Sukaraja and Sukaraja - Rajabasa BRT route passengers vary from short-distance and long-distance passengers. Survey results of the ups and downs of Rajabasa - Sukaraja and Sukaraja - Rajabasa BRT route passengers vary from short-distance and long-distance passengers. The results obtained by Travel Time for one trip trip are 2 hours 3.5 minutes, the average Headway value of 15 minutes and the Load Factor of the Rajabasa - Sukaraja route are Monday 59.33%, Saturday 54.41% and Sunday 24, 23%, while for the Sukaraja - Rajabasa route Monday is 81.68%, Saturday is 94.19% and Sunday is 29.03%. Keywords: bus rapid transit (BRT), load factor, travel time, headway