Juke
Vol 5, No 9 (2015)

Pengaruh Herbisida Paraquat Dichlorida Oral terhadap Derajat Kerusakan pada Esofagus Tikus

Indri Windarti (Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung)
- Muhartono (Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung)
I Gede Eka Widayana (Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung)



Article Info

Publish Date
15 Mar 2015

Abstract

Penggunaan herbisida di Indonesia terutama di sektor pertanian akhir−akhir ini ternyata semakin meningkat. Paraquat merupakan salah satu bahan aktif herbisida jenis gramoxone yang merupakan jenis herbisida yang paling banyak digunakan. Penggunaan paraquat dengan sembarangan dapat merusak berbagai macam organ termasuk traktus gastrointestinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya efek paparan herbisida golongan paraquat diklorida terhadap gambaran histopatologi esofagus tikus putih  (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan desain post test only control group design. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 25 ekor tikus yang terbagi kedalam 5 kelompok. K merupakan kelompok kontrol yang diberi akuades,  P1 yang diberi paraquat 25 mg/KgBB, P2 yang diberi paraquat 50 mg/KgBB, P3 yang diberi paraquat 100 mg/KgBB dan P4 yang diberi paraquat 200 mg/KgBB. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji One Way ANOVA dan uji alternatifnya yaitu uji Kruskal Wallis. Sedangkan untuk melihat keeratan hubungan antar variabelnya digunakan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian herbisida golongan paraquat diklorida per−oral terhadap gambaran histopatologi esofagus tikus putih (Rattus norvegicus)  jantan galur Sprague dawley (p=0,002). Hasil penelitian juga menunjukan ada pengaruh peningkatan dosis herbisida golongan paraquat diklorida terhadap derajat kerusakan esofagus tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague dawley. Simpulan, terdapat pengaruh herbisida paraquat dichlorida oral terhadap derajat kerusakan pada esofagus tikus. [JuKe Unila 2015; 5(9):9-12]

Copyrights © 2015