Abstract : Malnutrition in East Borneo has been in the chronic-acute category. As the capital city of East Borneo, Samarinda has a high prevalence of stunted dan wasted children. Therefore, the government set up a program called Pro-Bebaya. This program supports the health ministry program to reduce malnutrition among children through a supplementary food program (PMT). In Sei Keledang district (part of Samarinda) there are several problems regarding the PMT program, like inadequate infrastructure, decrement of posyandu visits, and limitation in monitoring nutrition status. Abstrak : Permasalahan gizi di wilayah Kalimantan Timur masuk ke dalam wilayah gizi kronis-akut. Ibukota Kaltim, Kota Samarinda memiliki prevalensi balita pendek dan kurus yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dilakukan upaya pengentasan malnutrisi melalui program Pro-Bebaya. Program ini mendukung salah satu program kesehatan, yaitu penyelenggaraan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang ditujukan pada anak dan balita. Namun, di wilayah Sei Keledang timbul beberapa kendala, antara lain sarana dan prasana yang tidak memadai, penurunan kunjungan posyandu, dan keterbatasan dalam monitoring status gizi.
Copyrights © 2023