Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang bisa berlangsung kronik. Di komunitas belum banyak penanganan kejadian hipertensi khususnya pada lansia. Diperlukan penerapan terapi komplementer yang mampu menurunkan tekanan darah secara aman dan stabil. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh terapi pijat kaki dan autogenik dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia dengan riwayat hipertensi sebanyak 17 orang pada kelompok 1 dan 22 orang pada kelompok 2 dengan teknik Total Populasi. Desain penelitian menggunakan pre-experiment dengan metode one group dan Two group pre-test and post-test design. instrumen yang digunakan adalah Lembar Observasi Tekanan darah.Uji validtas dan reliabilitasnya menggunakan content dan construct dimana instrumen diambil dari SOP yang sudah baku dari pengukuran tekanan darah. Analiasa data bivariat pada 1 kelompok menggunakan uji wilcoxon test, sedangkan pada kelompok yang berbeda menggunakan Man Whietney. Pada kelompok pijat diketahui sebelum diberikan terapi sebagian besar (67,4%) lansia memiliki hipertensi state 1 sedangkan setelah diberikan terapi lebih dari setengah (60 %) lansia pada kategori normal. Kesimpulan: di dapatkan Nilai signifikasi sebesar 0,000 sehingga ada pengaruh terapi refleksi pijat kaki terhadap tingkat hipertensi pada lansia. Pada kelompok kedua, sebelum diberikan terapi sebagian besar mengalami hipertensi stage 2 (55%) dan setelah diberikan terapi autogenik mengalami normotensi (68%). Diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.000 sehingga ada pengaruh terapi autogenik pada lansia dengan hipertensi. Pada uji beda 2 kelompok diperoleh nilai signifikasi sebesar 0.005. Ada perbedaan pengaruh pada kedua terapi.
Copyrights © 2023