Historiography
Vol 3, No 1 (2023)

Perkembangan pabrik gula tanggulangin di Sidoarjo tahun 1835-1933: kajian sejarah ekonomi

Alfin Ganendra Albar (Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 , Jawa Timur, Indonesia)
Reza Hudiyanto (Universitas Negeri Malang)
Ronal Ridhoi (Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2023

Abstract

The Tanggulangin sugar factory was one of the sugar factories that reach its peak production in late nineteenth century. As a production unit that involved many labors and capital, this Sugar Factory significantly has ead to the changin on adjacent people. This study described the growth of the Tanggulangin Sugar Factory which affected the surrounding area in 1835-1933. In order to reconstruct its development, the researcher uses historical research methods. The historical research method is achieved by several stages, namely topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. Based on the sources found and with an economic history study approach, this research shows that the Tanggulangin Sugar Factory was the first Chinese-owned sugar factory in Sidoarjo in 1835. Infrastructure was also built to expedite the process of the Tanggulangin Sugar Factory with the Tanggulangin Railway Station and an irrigation system. adequate. The Open-Door Political Policy gave rapid progress to the Tanggulangin Sugar Factory. Tanggulangin Sugar Factory experienced rapid progress after being acquired by Oei Tiong Ham by updating its machines and expanding its land. Even so, this sugar factory has an impact on population growth and employment opportunities as well as the occurrence of social conflicts that arise from the workers and their surroundings. The existence of the Tanggulangin Sugar Factory also gives impetus to the emergence of local economic passion in the surrounding area. The triumph of this factory ended which was marked by a decline in production and a temporary closure during the Malaise Crisis. This study of the development of the sugar factory provides a wealth of writing about Indonesia's economic history.Pabrik Gula Tanggulangin merupakan salah satu pabrik gula yang pernah berjaya di Sidoarjo pada masa Kolonial. Sebagai sebuah unit produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja dan modal, pabrik gula ini sangat mempengaruhi masyarakat yang ada di sekelilingnya. Penelitian ini berusaha untuk melihat perkembangan Pabrik Gula Tanggulangin yang mempengaruhi wilayah sekitar pada tahun 1835-1933. Dalam rangka merekonstruksi perkembangannya, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah dicapai dengan beberapa tahapan, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan dari sumber-sumber yang ditemukan dan dengan pendekatan kajian sejarah ekonomi, penelitian ini menunjukkan bahwa Pabrik Gula Tanggulangin merupakan pabrik gula pertama milik Tionghoa di Sidoarjo pada tahun 1835. Infrastruktur juga dibangun untuk melancarkan proses Pabrik Gula Tanggulangin dengan Stasiun Kereta Api Tanggulangin dan sistem irigasi yang memadai. Kebijakan Politik Pintu Terbuka memberikan kemajuan pesat terhadap Pabrik Gula Tanggulangin. Pabrik Gula Tanggulangin mengalami kemajuan yang pesat setelah diakuisisi oleh Oei Tiong Ham dengan memperbarui mesin-mesinnya dan meluaskan lahannya. Sekalipun demikian, pabrik gula ini berdampak pada pertumbuhan penduduk dan adanya lapangan pekerjaan serta terjadinya konflik sosial yang muncul dari para pekerja dan sekitarnya. Keberadaan Pabrik Gula Tanggulangin juga memberikan dorongan terhadap munculnya gairah ekonomi lokal di wilayah sekitar. Kejayaan pabrik ini berakhir yang ditandai dengan penurunan produksi dan penutupan sementara ketika terjadi Krisis Malaise. Kajian perkembangan pabrik gula ini memberikan kekayaan terhadap penulisan sejarah ekonomi Indonesia

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

JDS

Publisher

Subject

Humanities Social Sciences

Description

Historiography: Journal of Indonesian History and Education publish original research papers, conceptual articles, review articles and case studies. The whole spectrum of Indonesian history, historical learning and history education, which includes, but is not limited to education ...