ABSTRAK Salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi seluruh bangsa termasuk bangsa Indonesia adalah penyebaran virus HIV/AIDS yang rata-rata setiap negara terus meningkat dan menjadi pekerjaan rumah yang ditinggalkan dari program Millinium Developmet Goals (MDGs) dan selayaknya tetap dilanjutkan di era Sustainable Development Goals (SDGs). Di Indonesia sendiri penyebaran HIV terjadi di hampir seluruh daerah , termasuk Kabupaten Bojonegoro yang menduduki peringkat ke 8 di Jatim. Tujuan dari program adalah : Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencegah pintu masuk penularan HIV/AIDS, Meningkatkan kesadaran dan kemampuan keluarga dalam mencegah penularan baru HIV/AIDS dan Peningkatan Status dari HIV ke AIDS, Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam meminimalisir Stigma dan Diskriminasi pada ODHA dan Keluarga ODHA dan Mendorong munculnya penanggulangan HIV/AIDS yang terintegrassi ditingkat komunitas. Metode Pendekatan yang digunakan dalam program adalah merupakan kolaborasi dari pendekatan appreciative inquiry (AI) dan pendekatan Kesehatan dengan model Intervensi Keperawatan Komunitas. Pendekatan (AI) berfokus pada pencarian kekuatan dan inti positif dari komunitas untuk membangun visi yang akan dicapai bersama. Hasil dari program yaitu kondisi umum perilaku sehat dari masyarakat Desa Sasaran memang masih kurang baik hal ini terbukti dari hasil survey yang dilakukan pada awal program yang menunjukan bahwa dari 1000 responden ada 58 % masuk kategori pra sehat , 12 % tidak sehat dan 30 % sehat. Pengetahuan warga tentang HIV/AIDS dan penyakit menular lainnya juga masih minim dan menjadi masalah utama dari masing-masing Desa. Rekomendasi dari lokakarya penanggulangan HIV/AIDS juga dapat diterapkan oleh Puskesmas Gayam setelah program GeMas HIV/AIDS selesai . Kata Kunci : Gerakan, Masyarakat, Peduli, HIV/AIDS
Copyrights © 2018