latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis (CKD) didefinisikan sebagai kerusakan fungsi ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural maupun fungsional ginjal dengan atau tanpa disertai penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) dengan manifestasi kelainan patologis atau terdapat tanda – tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi kimia darah, urin atau kelainan radiologis. (Smeltzer & Bare, 2015). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 dan Global Burden of Desease (GDB), penyakit ginjal menyebabkan kematian sebanyak 163.275 orang setiap tahunnya. Jumlah pasien baru di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dan jumlah pasien yang aktif menjalani hemodialisis sebanyak 30554 pada tahun 2015 dengan mayoritas End Stage Renal Disease)sebesar 89% dan etiologi hipertensi sebesar 44%. tujuan: literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan tekanan darah pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa Metode: desain yang digunakan adalah literatur review, artikel dikumpulkan dengan menggunakan database google scholar dan portal garuda dengan kata kunci “tekanan darah” dan ”gagal ginjal”. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan pada tahun 2015-2020. Hasil: berdasarkan dari 5 artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa 2 artikel menyatakan tekanan darah sistol dan diastol pada pasien hemodialisa cenderung mengalami peningkatan tekanan darah atau tidak ada perubahan signifikan sedangkan 3 artikel menyatakan terjadi penurunan tekanan darah selama hemodialisa Kesimpulan: bahwa tekanan darah sistol dan diastol pada pasien hemodialisa cenderung mengalami peningkatan mapun penurunan baik selama hemodialisa maupun post hemodialisa, dengan rerata tekanan darah systole >150 mmHg dan diastole <90 mmHg
Copyrights © 2021