Dayfi, Brilyan Anindya
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MASASE BAHU TERHADAP TINGKAT NYERI KEPALA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALAS Fauzi, Muhammad; Dayfi, Brilyan Anindya; Setiawaty, Endang
Jurnal Kesehatan Samawa Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan Samawa
Publisher : Jurnal Kesehatan Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.877 KB) | DOI: 10.58406/jks.v6i1.673

Abstract

nyaman dalam keperawatan adalah dengan melakukan masase, yang dimaksud dengan masase yaitu pengurutan dan pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah dan metabolisme dalam jaringan . Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Pemijatan memperbaiki sirkulasi, karena akan meningkatkan aliran darah, yang pada gilirannya akan memeras pembuluh kapiler dan kelenjar getah bening, serta merangsang pembuangan racun dari tubuh. Dimana tubuh akan memberikan respons untuk meningkatkan aliran darah dengan memproduksi lebih banyak sel darah merah yang membawa O2 kedalam otot, sehingga sensasi yang langsung terasa adalah kesegaran, masase juga membantu membentuk endorphin yang merupakan penghilang rasa sakit alami bagi tubuh. Metode penelitian ini adalah penelitian Pre Eksperimen. Dengan menggunakan rancangan atau desain One Group Pra Test-Post Test Design (pra-pasca tes dalam satu kelompok). Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan purposive sample, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji statistik t-test dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di desa Labuhan Alas dari 46 penderita hipertensi didapatkan responden dengan nyeri kepala sedang yaitu sebanyak 25 responden (100%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Labuhan Haji didapatkan responden yang mengalami nyeri ringan sebanyak 20 responden (80%) dan nyeri sedang sebanyak 5 responden (20%). Tingkat nyeri responden sebelum dan sesudah pemberian masase bahu dianalisis menggunakan uji t-test dan didapatkan hasil thitung 21,224 dengan nilai ttabel 2,064, sehingga HO ditolak dan dapat dikatakan ada pengaruh masase bahu terhadap tingkat nyeri kepala pada penderita hipertensi di Desa Labuhan Badas.
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA: LITERATURE REVIEW Alfian, Alfian; Dayfi, Brilyan Anindya
Jurnal Kesehatan Samawa Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Kesehatan Samawa
Publisher : Jurnal Kesehatan Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.906 KB) | DOI: 10.58406/jks.v6i1.674

Abstract

latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis (CKD) didefinisikan sebagai kerusakan fungsi ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural maupun fungsional ginjal dengan atau tanpa disertai penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR) dengan manifestasi kelainan patologis atau terdapat tanda – tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi kimia darah, urin atau kelainan radiologis. (Smeltzer & Bare, 2015). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 dan Global Burden of Desease (GDB), penyakit ginjal menyebabkan kematian sebanyak 163.275 orang setiap tahunnya. Jumlah pasien baru di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dan jumlah pasien yang aktif menjalani hemodialisis sebanyak 30554 pada tahun 2015 dengan mayoritas End Stage Renal Disease)sebesar 89% dan etiologi hipertensi sebesar 44%. tujuan: literature review ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan tekanan darah pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa Metode: desain yang digunakan adalah literatur review, artikel dikumpulkan dengan menggunakan database google scholar dan portal garuda dengan kata kunci “tekanan darah” dan ”gagal ginjal”. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan pada tahun 2015-2020. Hasil: berdasarkan dari 5 artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa 2 artikel menyatakan tekanan darah sistol dan diastol pada pasien hemodialisa cenderung mengalami peningkatan tekanan darah atau tidak ada perubahan signifikan sedangkan 3 artikel menyatakan terjadi penurunan tekanan darah selama hemodialisa Kesimpulan: bahwa tekanan darah sistol dan diastol pada pasien hemodialisa cenderung mengalami peningkatan mapun penurunan baik selama hemodialisa maupun post hemodialisa, dengan rerata tekanan darah systole >150 mmHg dan diastole <90 mmHg
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI BPH DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMBAWA Fauzi, Muhammad; Setiawaty, Endang; Dayfi, Brilyan Anindya
Jurnal Kesehatan Samawa Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan Samawa
Publisher : Jurnal Kesehatan Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.737 KB) | DOI: 10.58406/jks.v7i1.986

Abstract

Mobilisasi pada pasien post operasi diperlukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah terjadinya infeksi. Jika sirkulasi darah tidak lancar akan menyebabkan terjadinya hematoma/bekuan darah. Hematoma yang berlebihan membutuhkan waktu untuk bisa diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka dan menyebabkan terjadinya infeksi. Mobilisasi dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi antara lain: tidak tahu, penganut teori lama tidak akan menganjurkan pasien untuk mobilisasi dini atau pasien yang tidak mengerti tidak mau memulainya. Psikologis, kalau rasa tidak yakin atau takut untuk bergerak maka pasien akan sulit memulai mobilisasi dini. Lokasi operasi yang menyulitkan pasien untuk mobilisasi dini. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, menggunakan tehnik Aksidental sampling. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian “Pra eksperimen” dengan One–shot Case Study. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman observasi dan pedoman mobilisasi dini. Untuk mengetahui adanya pengaruh mobilisasi dini terhadap proses penyembuhan luka pada pasien post operasi BPH, peneliti menggunakan uji statistic dengan menggunakan Spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian pada 30 orang responden, pada tabel dapat diketahui bahwa pasien yang penyembuhan lukanya cepat sebanyak 10 orang (33,3%), dan penyembuhan lukanya lambat sebanyak 20 orang (66,7%) dari total sampel. Dari 12 orang yang melakukan mobilisasi dini dengan baik yang mengalami proses penyembuhan lukanya cepat sebanyak 8 orang (66,7%), dan yang lambat 4 orang (33,3%). Sedangkan yang melakukan mobilisasi sebagian yang proses penyembuhan lukanya cepat sebanyak 2 orang (11,1%), dan yang proses penyembuhan lukanya lambat sebanyak 16 orang (88,8%). Dan berdasarkan hasil analisa data menggunakan SPSS diproleh hasil bahwa pada ? = 10% nilai korelasi spearman sebesar 0,684 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,000. Karena nilai ? < 10% maka pada penelitian ini ada pengaruh secara signifikan pelaksanaan mobilisasi dini terhadap proses penyembuhan luka pada pasien post operasi BPH artinya semakin baik pelaksanaan mobilisasi dini maka semakin baik proses penyembuhan luka yang dialami oleh pasien post operasi.
GAMBARAN KEBIASAAN KONSUMSI AIR PUTIH MAHASISWA DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SAMAWA Dayfi, Brilyan Anindya
Jurnal Kesehatan Samawa Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan Samawa
Publisher : Jurnal Kesehatan Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.655 KB) | DOI: 10.58406/jks.v7i1.989

Abstract

Latar Belakang: 80% tubuh manusia terdiri atas cairan (air), inilah yang menjadi faktor utama konsumsi air putih sangat penting bagi manusia. Air putih merupakan salah satu nutrisi penting bagi tubuh, salah satu efek ketika tubuh kekurangan cairan adalah berkurangnya konsentrasi. Mahasiswa keperawatan memiliki aktifitas belajar yang padat dan membutuhkan konsentrasi, sangat penting para mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh untuk menjaga konsentrasi belajar yang baik. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan minum air putih pada mahasiswa keperawatan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan metode total sampling dengan jumlah 51 responden. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum air putih mahasiswa keperawatan cendrung berada dalam kurang sebesar 68,6%, kategori cukup27,4% dan kategori lebih 3,9%. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar kebiasaan minum air putih mahasiswa masih dalam kategori kurang.