Dari banyak macam jenis komoditi produksi pangan, untuk penelitian ini dipilih gabah sebagai objek uji pengeringan. Gabah memiliki ketentuan kadar air pada 14% untuk kondisi kering optimal sesuai dari data Badan Standar Nasional Indonesia (BSNI). Dengan menggunakan metode prototyping sesuai kebutuhan kondisi gabah dan lingkungan produksi sistem prototype dirancang dengan memperhatikan elemen elemen tersebut, digunakan Heater PTC dan Heater “Selimut” sebagai sumber panas utama, fan blower luar dan fan dalam untuk kontrol suhu, sensor DHT22 untuk mengetahui kondisi tabung pengeringan (suhu dan kelembapan), dan sensor YL-69 untuk mengetahui kondisi objek pengeringan. Dilakukan uji kemampuan mekanikal, algoritma, dan pengujian keseluruhan dengan data uji coba sebagai berikut, sensor suhu (DHT22) berpotensi error 0,00~1,74%, sensor kadar air (YL-69) dengan potensi error 0,00~9,14%, dan suhu kerja mulai dari 23°C~77°C. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan agar gabah mencapai kadar air 14% yaitu ~53 menit untuk gabah baru panen 200ml, ~15 menit untuk 100ml, dan ~102 menit untuk gabah terkondisi basah 200ml.
Copyrights © 2021