Pupuk merupakan penunjang ketahanan pangan, keberadaan AFTA memberikan peluang bagi produsen pupuk Indonesia untuk membuka pasar global serta menjadi tantangan bagi industri pupuk dalam negeri. Penelitian berlokasi di Kab. Kutai Kartanegara bertujuan menentukan posisi pasar pupuk non subsidi NPK Pelangi dalam menghadapi persaingan pasar dan penerapan strategi terbaik untuk meningkatkan penjualan pupuk non subsidi NPK Pelangi sangat diperlukan perusahaan. Tahapan yang dilakukan pada penelitian adalah sebagai berikut, tahap pengumpulan data melalui wawancara dan kuisioner terhadap 51 kios. Tahap pengolahan data Matriks IFE memperoleh skor 2,87 dan Matriks EFE mendapatkan skor 3,08. Selanjutnya analisis menggunakan Matriks SWOT menggambarkaan beberapa alternatif strategi, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menggunakan Matriks QSPM. Berdasarkan analisis matriks internal dan eksternal (IE) yang telah dilakukan pupuk non subsidi NPK Pelangi terletak pada kuadran IV yaitu Grow and Build. Beberapa klasifikasi strategi yang ditawarkan penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Strategi terbaik yang dapat dilakukan pada internal perusahaan ialah Strategi Pengembangan pasar dengan skor tertinggi TAS 6,226 yaitu memasarkan produk pupuk non subsidi NPK Pelangi berkolaborasi dengan Program Makmur.
Copyrights © 2023