Pandemi Covid-19 memaksa pariwisata Bali untuk berhenti sejenak. Pengharapan kemudian muncul ketika Bali secara resmi dibuka untuk dunia pada tanggal 14 Oktober 2021. Namun, dibukanya Bali untuk wisatawan asing tak lantas membuat Bali ramai dikunjungi. Faktanya tidak ada penerbangan internasional yang datang. Festival bulu tangkis di Nusa Dua, menjadi contoh menarik dengan menggunakan gelembung wisata, konsep ini bisa menjadi solusi bagaimana desain penerimaan wisatawan di Bali. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penatalakasanaan sistem gelembung wisata dalam pelaksanaan festival bulutangkis di Nusa Dua, Bali. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan Rapid Assesment Procedures. Partisipan sebanyak 5 orang yang dianggap mampu menjelaskan proses gelembung wisata. Hasil tabulasi data menyatakan jika pelaksanaan gelembung wisata pada festival bulutangkis memiliki 3 alur yaitu penataan protokol dalam hotel, penatalaksanaan logistik dan penatalaksanaan protokol di destinasi wisata, selama pelaksanaan festival bulutangkis tidak ada yang terpapar Covid-19. Gelembung wisata dapat menjadi alternatif sistem penerimaan wisatawan dengan skala besar maupun skala kecil untuk berlibur di Bali.
Copyrights © 2023