Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Association Between Leadership and Job Satisfaction Of Primary Health Centers In Denpasar Wirajaya, Karma Maha
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 7, No 3 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.7371

Abstract

Job satisfaction is very important because it can affect the behavior of employees working in the organization. Employees who are satisfied in the work will have positive behavior so they have a better performance. The preliminary study found that some employees are less satisfied with the supervisory aspects and attention of leader to employees. This study aims to determine the relationship between leadership and job satisfaction in primary health centers Denpasar. This research is a cross-sectional study, which involved75 samples. Samples were selected using total population sampling and analyzed using chi-square test. Most of the employees perceived a lack in the leadership of primary health centers leaders (52%) and satisfied with their work (52%). The result of chi-square test shows that leadership with OR = 12,01 (95% CI = 4,02-35,89) is related to job satisfaction of primary health centers in Denpasar. The leader who is able to feel employees need can make employees feel satisfied for the work. Employees who feel satisfied will give the best for the organization so can achieve its objectives. Most employees of primary health centers in Denpasar feel satisfied in work and leadership related to employees satisfaction in primary health centers in Denpasar.
Association Between Leadership and Job Satisfaction Of Primary Health Centers In Denpasar Karma Maha Wirajaya
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 7, No 3 (2018): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.7371

Abstract

Job satisfaction is very important because it can affect the behavior of employees working in the organization. Employees who are satisfied in the work will have positive behavior so they have a better performance. The preliminary study found that some employees are less satisfied with the supervisory aspects and attention of leader to employees. This study aims to determine the relationship between leadership and job satisfaction in primary health centers Denpasar. This research is a cross-sectional study, which involved75 samples. Samples were selected using total population sampling and analyzed using chi-square test. Most of the employees perceived a lack in the leadership of primary health centers leaders (52%) and satisfied with their work (52%). The result of chi-square test shows that leadership with OR = 12,01 (95% CI = 4,02-35,89) is related to job satisfaction of primary health centers in Denpasar. The leader who is able to feel employees need can make employees feel satisfied for the work. Employees who feel satisfied will give the best for the organization so can achieve its objectives. Most employees of primary health centers in Denpasar feel satisfied in work and leadership related to employees satisfaction in primary health centers in Denpasar.
Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik Made Karma Maha Wirajaya; Ni Made Umi Kartika Dewi
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 5, No 1 (2020): Februari
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1969.137 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.53017

Abstract

Latar Belakang: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan adalah rumah sakit swasta yang berlokasi di Kabupaten Tabanan. Adanya keterbatasan ruang penyimpanan rekam medis dan juga upaya rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka manajemen rumah sakit memilih untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik.Tujuan: Menganalisis kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan dalam menerapkan RME.Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 82 orang pegawai dan dilakukan wawancara terhadap 7 orang pegawai. Analisis kesiapan dilakukan dengan metode DOQ-IT (Doctor's Office Quality-Information Technology). Variabel yang diteliti dengan kuantitatif dan kualitatif adalah kesiapan budaya organisasi, tata kelola dan kepemimpinan, sumber daya manusia dan infrastruktur.Hasil: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap dalam menerapkan RME. Secara kuantitatif, dilihat dari budaya organisasi, rumah sakit telah cukup siap yakni 68.57%. Dilihat dari tata kelola yakni 71.43% dan dilihat dari sumber daya manusia rumah sakit yakni 57.14%. Selain itu dilihat dari infrastruktur yakni 58.57%. Secara kualitatif, masih terdapat beberapa kekurangan yakni belum ada pelatihan, belum memliki SOP, pemimpin belum membentuk tim khusus dan belum memiliki IT yang memadai.Kesimpulan: Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan telah cukup siap menerapkan RME dan masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki.
Faktor yang Memengaruhi Keterlambatan Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit: Kajian Literatur Made Karma Maha Wirajaya; Vitalia Fina Carla Rettobjaan
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 6, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.66282

Abstract

Latar Belakang: Rekam medis adalah dokumen penting dalam sebuah layanan kesehatan. Indikator kunci penyelenggaraan rekam medis yang bermutu adalah pengembalian rekam medis secara tepat waktu. Kenyataannya masih terdapat pengembalian rekam medis yang terlambat di rumah sakit.Tujuan: Mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan pengembalian rekam medis pasien di rumah sakit.Metode: Studi literatur ini yang disajikan secara deskriptif menggunakan kata kunci “faktor keterlambatan pengembalian rekam medis” yang ditelusuri pada google scholar. Database jurnal yang digunakan adalah semua jurnal yang terindeks oleh google scholar.Hasil: Terdapat 11 variabel yang dikelompokkan dalam 5 faktor, yang berpengaruh terhadap keterlambatan pengembalian rekam medis pasien, beberapa di antaranya belum terisi dengan lengkap berkas rekam medis oleh dokter, tidak adanya petugas yang khusus menangani kelengkapan rekam medis, serta tingginya beban kerja dokter dan perawat.Kesimpulan: Terdapat 11 variabel yang memengaruhi keterlambatan rekam medis pasien, yang dikelompokkan dalam 5 faktor, yakni faktor SDM, keuangan, material, dan metode. Rumah sakit diharapkan dapat memperhatikan hal tersebut untuk menjaga kualitas layanan rumah sakit. 
Analisis Kelengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Fraktur Tulang Anggota Gerak di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar Ni Made Ariska Suaryanti; Made Karma Maha Wirajaya; Made Sudiari
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 7, No 2 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.67626

Abstract

Latar Belakang: Rekam medis adalah berkas yang memuat atas catatan serta dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis yang lengkap bisa menunjang mutu pelayanan suatu rumah sakit. Laporan 10 besar penyakit rawat inap RS Bhayangkara Denpasar tahun 2020 yang menempati urutan pertama adalah fraktur tulang anggota gerak. Masih banyak ketidaklengkapan rekam medis pada kasus fraktur tulang anggota gerak.Tujuan: Menganalisis kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan kasus fraktur tulang anggota gerak di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar tahun 2020.Metode Penelitian: Jenis penelitian yang dipergunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di RS Bhayangkara Denpasar pada bulan Maret-April. Sampel penelitian ini sejumlah 156 dokumen rekam medis. Teknik pengambilan sampel memakai metode systematic random sampling. Pengumpulan data memakai instrumen checklist.Hasil: Review identifikasi kelengkapan mencapai persentase 94%. Review laporan penting memiliki persentase sebesar 81%. Kelengkapan pada review autentikasi mencapai 99%. Review pendokumentasian dan pencatatan yang baik dan benar mencapai kelengkapan 94%.Kesimpulan: Kelengkapan keseluruhan sebesar 72%. Ketidaklengkapan tertinggi pada review laporan penting dan kelengkapan tertinggi ada pada review autentikasi.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia Made Karma Wirajaya; Novita Nuraini
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.225

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bermutu. Salah satu indikator pelayanan bermutu adalah data dan informasi rekam medis yang lengkap. Kelengkapan dokumen rekam medis sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pengobatan pasien dan klaim asuransi. Kenyataannya masih banyak dokumen rekam medis yang belum terisi dengan lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis pasien rawat inap rumah sakit di Indonesia dan penelitian ini menggunakan metode study literatur sistematik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis yang dilihat dari faktor SDM, alat, metode, material dan keuangan. Adapun secara keseluruhan, penyebabnya adalah kurangnya komunikasi, kesibukan dokter dan banyaknya pekerjaan petugas rekam medis, tidak adanya alat mencetak form rekam medis, belum memiliki ruangan assembling dan tidak ada checklist penilaian kelengkapan rekam medis, kurangnya sosialisasi dan kebijakan terkait rekam medis serta tidak adanya sistem reward dan punishment, susunan form rekam medis yang tidak sistematis dan jenis dokumen rekam medis yang terlalu banyak dan dana untuk menyediakan dokumen rekam medis yang masih sangat kurang. Rumah sakit perlu memperhatikan faktor tersebut sehingga dapat menjaga mutu pelayanan terutama mutu rekam medis pasien
GAMBARAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR PASIEN RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA DENPASAR Made Karma Maha Wirajaya
HEARTY Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.645 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v7i2.2876

Abstract

Kemampuan dan kemauan membayar penting karena berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pendapatan yang diterima. Menurunnya tingkat pendapatan rawat inap yang diperoleh RumahSakit Puri Raharja dapat mengindikasikan adanya masalah keterjangkauan daya beli masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terutama kemampuan dan kemauan membayar. Penelitian ini bertujuan mengetahuigambaran kemampuan dan kemauan membayar pasien rawat inap di Rumah Sakit Puri Raharja. Rancangan penelitian ini adalah crossectional. Sampel diambil secara purposive sampling dan data dikumpulkan melaluiwawancara dengan kuesioner kepada 100 pasien rawat inap. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa rata rata kemampuan membayar pasien di kamar kelas VVIP sebesar Rp 3.202.500, VIP A sebesar Rp 3.089.898, VIP Bsebesar Rp 3.471.454, VIP C sebesar Rp 2.963.912, kelas I sebesar Rp 2.221.508, kelas II sebesar Rp 2.124.764 dan kelas III sebesar Rp 1.389.435 sedangkan kemauan membayar pasien pada kamar kelas VVIP sebesar Rp745.000, VIP A sebesar Rp 600.000, VIP B sebesar Rp 575.000, VIP C sebesar Rp 530.000, kelas I sebesar Rp 457.000, kelas II sebesar Rp 320.000 dan kelas III sebesar Rp 240.000. Diharapkan pihak rumah sakit perlumempertimbangkan kemampuan dan kemauan membayar pasien selain unit cost dalam penyusunan tarif rawatinap sehingga masyarakat dapat menjangkau pelayanan rawat inap yang disediakan
Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Made Karma Maha Wirajaya; Ni Made Umi Kartika Dewi
Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.249 KB) | DOI: 10.7454/arsi.v6i1.3553

Abstract

ABSTRAK Salah satu parameter untuk menentukkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Berdasarkan observasi, terdapat beberapa lembar bagian rekam medis yang hilang dan juga masih ada beberapa rekam medis yang belum lengkap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan. Besar sampel adalah 232 rekam medis pasien rawat inap. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik random sampling. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa dari segi kelengkapan identifikasi, tergolong tidak lengkap yaitu 99.14%. Dari segi kelengkapan pencatatan, tergolong tidak lengkap yaitu 59.48%. Dari segi kelengkapan pelaporan, tergolong lengkap yaitu 61.64% dan kelengkapan autentifikasi, tergolong lengkap yaitu 74.14%. Secara keseluruhan mulai dari kelengkapan identifikasi, kelengkapan pencatatan, kelengkapan pelaporan dan autentifikasi, rekam medis pasien rawat inap tergolong tidak lengkap sebesar 85.78%. Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan perlu memperhatikan lebih teliti isi rekam medis dan berkoordinasi dengan dokter atau pun perawat untuk tetap mengisi dengan lengkap rekam medis pasien rawat inap. Selain itu juga tempat penyimpanan rekam medis perlu disediakan lebih baik agar bisa mencegah kehilangan beberapa lembar penting dalam dokumen rekam medis.  ABSTRACT One parameter to determine the quality of health services in hospitals are information from medical records that is good and complete. Based on observations, there are some pieces of missing medical records and there are still some incomplete medical records. This study aim to analysis the complete inpatients medical records at Dharma Kerti Tabanan Hospital. This study was descriptive study conducted at the Dharma Kerti Tabanan Hospital. This study use 232 inpatients medical records and use systematic random sampling. Based on the results of the analysis found that in terms of completeness of identification, classified as incomplete (99.14%). In terms of the completeness of recording, it is classified as incomplete (59.48%). In terms of completeness of reporting, it is classified as complete (61.64%) and completeness of authentication, classified as complete, (74.14%). Overall, the medical records of inpatients are classified as incomplete at 85.78%. Dharma Kerti Tabanan Hospital needs to pay closer attention to the contents of the medical record and coordinate with doctors or nurses to keep filling in complete medical records of inpatients. In addition, medical record storage should be provided better in order to prevent the loss of important sheets in medical record documents.
Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Metode HOT-Fit di Rumah Sakit Daerah Mangusada Karma Maha Wirajaya; I Nyoman Adikarya Nugraha
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 8, No 1 (2022): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, April 2022
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.036 KB) | DOI: 10.29241/jmk.v8i1.934

Abstract

RSD Mangusada Kabupaten Badung adalah salah satu rumah sakit di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSD Mangusada Badung masih terjadi kendala dalam pengoperasian SIMRS ini yaitu sistem berjalan lambat dan koneksi internet yang kurang baik sehingga sistem berjalan kurang baik. Selain itu juga penilaian terhadap jalannya sistem dan juga evaluasi terhadap SIMRS belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi SIMRS dengan metode HOT-FIT di RSD Mangusada Badung. Penelitian ini adalah penelitian crossectional dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 110 orang pengguna SIMRS. Dilihat dari komponen manusia pada SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada mendapatkan skor 3,1 yang berarti sangat tinggi. Dilihat dari komponen organisasi pada SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada mendapatkan skor 2,84 yang berarti sangat tinggi. Dilihat dari komponen teknologi pada SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada mendapatkan skor 2,99 yang berarti sangat tinggi dan dilihat dari komponen net benefit pada SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Mangusada mendapatkan skor 3,03 yang berarti sangat tinggi. SIMRS RSD mangusada telah berjalan dengan baik sehingga pihak manajemen RSD mangusada perlu menjaga dan meningkatkan kinerja SIMRS lebih baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESALAHAN PENEMPATAN (MISSFILE) REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN Ida Ayu Elisa Junianthi; Made Karma Maha Wirajaya; I Nyoman Mahayasa Adiputra
Jurnal LINK Vol 18, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.643 KB) | DOI: 10.31983/link.v18i2.8906

Abstract

Penyelenggaraan rekam medis di RSU Dharma Yadnya masih ditemukan adanya kendala terutama adanya kejadian misfile. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan penempatan rekam medis rawat jalan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel penelitian yang berjumlah 7 orang petugas rekam medis rawat jalan. Hasil penelitian terkait faktor sumber daya manusia bahwa rata-rata umur dari petugas masih tergolong muda dengan latar belakang pendidikan yang bukan lulusan rekam medis serta rata-rata masa kerja 1,5 tahun dan petugas tidak pernah mengikuti pelatihan terkait rekam medis. Dilihat dari faktor sistem pelaksanaan, sistem penyimpanan adalah desentralisasi, sistem penomoran dengan unit numbering system dan sistem penjajarannya yaitu straight numerical filling. Ruang filling rawat jalan tidak terdapat SOP dan tidak menggunakan tracer. Dilihat dari faktor lingkungan yaitu suhu terasa panas, rak penyimpanan yang tinggi serta penerangan yang kurang di ruang rekam medis.