Jurnal Ekosains
Vol 9, No 01 (2017)

PEMANFAATAN ADSORBEN ALAM ALOFAN DAN ARANG AKTIF UNTUK MENJERAP LOGAM TEMBAGA(Cu) PADA PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA DI SMK

Sri Pujiyanti (Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNS)
Pranoto P (Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNS)
Inayati I (Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNS)



Article Info

Publish Date
07 Mar 2017

Abstract

Tercemarnya lingkungan perairan akibat buangan limbah laboratorium kimia SMK yang mengandung logam berat tembaga (Cu) dapat mempengaruhi kualitas air permukaan atau air tanah.Oleh karena itu dibutuhkan usaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air dengan jalan mengurangi kandungan ion logam berat tembaga (Cu). Konsentrasi Cu dalam air limbah laboratorium kimia  dapat dikurangi sebelum dibuang ke perairan dengan cara penjerapan (adsorpsi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi tanah alofan –arang aktif/ suhu aktifasi dan waktu kontak terhadap prosentase penurunan kadar Cu sebelum dan sesudah proses penjerapan dalam limbah laboratorium, serta untuk mengetahui kondisi optimum jerapan dan efektifitas pipa adsorber untuk menurunkan Cu dalam air limbah. Alofan  dan arang aktif digunakan sebagai penjerap (adsorben) ion logam Cu2+dengan metode batch.Analisa penurunan kadar Cu dengan proses  penjerapan  dilakukan dengan Analisa kuantitatif manual dengan cara titrasi yodometri ,menggunakan larutan Natrium Thiosulfat penta hidrat.Adsorpsi Isoterm  ditentukan dengan mengikuti persamaan Langmuir atau Freundlich.komposisi alofan : arang aktif dibuat dengan perbandingan 200:200; 200:150; 200:100; 200: 50 dan sebaliknya 150:200; 100:200; 50:200.Waktu kontak dibuat 30,10 dan 5 menit, suhu aktivasi 105 OC,dan 110 OC. Hasil penelitian menunjukkan sampel air limbah mengandung kadar Cu yang cukup tinggi. Kondisi optimum jerapan dicapai pada suhu aktivasi 105 OC, waktu kontak  5 menit dan komposisi alofan : arang aktif  menurut perbandingan 200 : 150 ml. Adsorpsi Isoterm adalah Isoterm  Freundlich dengan koefisien (R2) (1,00) lebih tinggi dari Langmuir 0,915.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

ekosains

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Humanities Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemistry Computer Science & IT Earth & Planetary Sciences Education Energy Environmental Science Health Professions Immunology & microbiology Neuroscience Public Health Social Sciences Other

Description

Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup ...