cover
Contact Name
Muhammad Amin Sunarhadi
Contact Email
mamin.sunarhadi@staff.uns.ac.id
Phone
+6281390716299
Journal Mail Official
jurnalekosains@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres Surakarta 57126 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekosains
ISSN : 19797826     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup beberapa topik kajian lingkungan antara lain: Manajemen lingkungan Ekologi Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pembangunan dan Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Perencanaan dan Administrasi Lingkungan Kesehatan lingkungan Teknik Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan, dan Sistem Informasi Lingkungan Manajemen Bencana
Articles 72 Documents
EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DAN KUALITAS LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. M. ANSARI SALEH DI KOTA BANJARMASIN Andy Saputra Manurung; Sunarto S; Wiryanto W
Ekosains Vol 7, No 03 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.921 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. M. Ansari Saleh Kota Banjarmasin, yang memiliki tujuan untuk mengetahui kualitas limbah cair di bagian inlet, outlet dan juga untuk mengetahui efektivitas dari IPAL rumah sakit tersebut, ditinjau dari penurunan parameter uji. Metode pada penelitian ini adalah dengan mengambil sampel limbah cair di bagian inlet dan outlet pada IPAL tersebut, dengan selang waktu seminggu sekali selama 5 (lima) kali pengambilan sampel, kemudian sampel tersebut dilakukan analisia di laboratorium dengan parameter kunci yang sudah ditetapkan, seperti suhu, pH, TSS, BOD, COD, NH3-bebas, PO4-P (ortho), dan total koliform. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, terhadap kualitas IPAL di bagian Inlet rumah sakit tersebut, parameter uji yang memenuhi standart baku mutu adalah parameter   pH dan NH3-bebas, sedangkan kualitas IPAL di bagian outlet menurut perhitungan STORET adalah sebesar -51 atau termasuk kategori kelas D (cemar berat), dan efektifitas IPAL pada rumah sakit tersebut tergolong berfluktuasi, tergantung dari parameter ujinya, dengan penurunan paling tinggi pada parameter uji untuk suhu adalah sebesar 2,62%, pH adalah sebesar 8,97%, TSS adalah sebesar 53,26%, BOD adalah sebesar 51,47%, COD adalah sebesar 52,88%, NH3-bebas adalah sebesar 25%, total PO4-P adalah sebesar 79,31%, dan total koliform adalah sebesar 99,72%. Apabila efektifitas IPAL tersebut dibandingkan dengan Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 036 Tahun 2008, maka yang memenuhi standart baku mutu yang telah ditetapkan adalah parameter pH dan NH3-bebas.
UJI DOSIS BIOKOMPOS SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA HASIL FERMENTASI DUA JENIS DEKOMPOSER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH DI LAHAN KERING Sosiawan Putraji; I Made Sudantha; Suwardji S
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.363 KB)

Abstract

Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang. Terkait dengan usaha mengoptimalkan pemanfaatan sampah organik rumah tangga agar tidak menjadi masalah lingkungan, maka hal tersebut dapat dipadukan dengan upaya pengelolaan lahan kering berbasis pertanian organik yakni dengan memanfaatkan biokompos hasil fermentasi sampah organik rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh jenis, dosis dan interaksi antara jenis dan dosis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan kering, di tanah Vertisol Lombok Timur, percobaan dilaksanakan dari bulan September 2014 s/d Januari 2015 di Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan percobaan faktorial. Faktor utama adalah  jenis biokompos sampah organik rumah tangga dalam 2 aras yaitu dengan dekomposer biotrichon dan dengan dekomposer superfam; faktor sederhana adalah dosis biokompos sampah organik rumah tangga dalam 5 aras yaitu: tanpa pemberian biokompos,  dengan pemberian 250 kg biokompos/ha, dengan 500 kg biokompos/ha, dengan 750 kg biokompos/ha dan 1000 kg biokompos/ha, sehingga diperoleh 10 perlakuan, yang masing-masing diulang tiga kali, sehingga terdapat 30 unit  percobaan. Data semua hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%, kemudian dilanjuntkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Jenis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer mempunyai kemampuan yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas bawang merah di tanah vertisol Lombok Timur. (2) Dosis aplikasi biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas bawang merah di tanah vertisol Lombok Timur. (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara jenis dan dosis biokompos sampah organik rumah tangga hasil fermentasi dua jenis dekomposer yaitu biotrichon dan superfam. (4) Dosis biokompos sampah organik rumah tangga yang dapat memacu pertumbuhan dan produktivitas bawang merah maksimal pada percobaan ini adalah dosis 1000 kg/ha yaitu dapat meningkatkan produktivitas dari 3,50 ton/ ha menjadi 5,82 ton/ ha.
MITIGASI Escherichia coli DALAM BERBAGAI MAKANAN DI PUSAT JAJANAN SURAKARTA (GALABO) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DINI GANGGUAN KESEHATAN MASYARAKAT Liss Dyah Dewi Arini
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.692 KB)

Abstract

Penyediaan pangan merupakan salah satu subyek vital dalam keberlangsungan hidup. Sayangnya, tidak semua makanan saat ini memnuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat dideskripsikan sebagai makanan yang tidak layak secara kualitas. Salah satu tantangan dalam manajemen kualitas kesehatan pangan adaah cemaran organisme. Salah satu mikroorganisme penyebab foodborn disease adalah bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli serotip 0157:H7. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Escherichia coli dan Escherichia coli serotip 0157:H7 dalam berbagai makanan di Pusat Jajanan Surakarta (GALABO) dengan aplikasi teknik. Sampel diambil secara random pada sejumlah jenis makanan di kawasan GALABO. Metode pengujian sampel makanan dilakukan dengan variasi pengenceran dan dilanjutkan metode kultur bakteri metode cawan sebar. Perhitungan koloni menggunakan metode TPC (Total Plate Count).Analisis data dilakukan dengan deskripsi hasil pengujian sampel makanan khususnya pada variabel mikroorganisme. Hasil penelitian mendapati makanan yang relatif tidak berbahaya dikonsumsi yaitu bakso, mie ayam, soto, pecel dan pisang cokelat. Makanan yang berbahaya dikonsumsi yaitu siomai, gado-gado, rujak, tempe goreng dan tahu bakso.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK DEMNGAN METODE ELEKTROLISIS SEBAGAI UPAYA PENURUNAN TINGKAT KONSENTRASI LOGAM BERAT DI SUNGAI JENES, LAWEYAN, SURAKARTA Tri Murniati; Inayati Inayati; MTh. Sri Budiastuti
Ekosains Vol 7, No 01 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3166.622 KB)

Abstract

PENGARUH PAPARAN GAS METANA (CH4), KARBON DIOKSIDA (CO2) DAN HIDROGEN SULFIDA (H2S) TERHADAP KELUHAN GANGGUAN PERNAPASAN PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KLOTOK KOTA KEDIRI Ratih Andhika A.R; Yulia Lanti R.D.; Prabang Setyono
Ekosains Vol 7, No 02 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.3 KB)

Abstract

Metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) sebagai gas dengan konsentrasi paling besar di TPA dan hidrogen sulfida (H2S) sebagai penyumbang bau yang sangat menyengat dari proses bakteri atau kimia, akan berdampak langsung pada pemulung yang bekerja setiap hari di TPA. Apabila konsentrasi gas CH4, CO2 dan H2S di TPA melebihi baku mutu dan terhirup oleh pemulung, maka akan menimbulkan keluhan gangguan pernapasan seperti batuk, nyeri dada, dan sesak napas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh paparan gas CH4, CO2 dan H2S terhadap keluhan gangguan pernapasan pemulung di TPA Klotok Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu 32 pemulung dengan menggunakan total sampling. Uji pengaruh paparan gas CH4, CO2 dan H2S terhadap keluhan gangguan pernapasan menggunakan uji Fisher. Ukuran kekuatan hubungan antara variabel dependen dan independen menggunakan Rasio Odds (RO). Konsentrasi gas CH4 di zona aktif dan pasif pada pagi dan sore hari melebihi baku mutu dengan konsentrasi 0,11 %. Konsentrasi gas CO2 pada semua zona dan waktu pengukuran tidak melebihi baku mutu dengan konsentrasi rata-rata 0,05 %. Konsentrasi gas H2S di zona aktif (0,024 ppm) dan pasif (0,022 ppm) melebihi baku mutu yang telah ditentukan. Hasil uji Fisher menunjukkan ada pengaruh paparan gas CH4 dan H2S terhadap keluhan gangguan pernapasan dengan nilai p value masing-masing 0,015 dan 0,038 (p < 0,05), sedangkan paparan gas CO2 tidak berpengaruh terhadap keluhan gangguan pernapasan. Nilai RO untuk CH4 yaitu 0,101 dengan probabilitas menderita keluhan gangguan pernapasan sebesar 9,2 %. Sedangkan nilai RO untuk H2S yaitu 0,137 dengan probabilitas menderita keluhan gangguan pernapasan sebesar 12%.
Kajian Pengelolaan Air Lindi (leachate) di Lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta Berbasis Kemanfaatan Erna A Rakhmawati; Sunarto S; Prabang Setyono
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.048 KB)

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri cempo merupakan lokasi pembuangan sampah yang berasal dari berbagai sumber sampah. Kondisi penumpukan sampah  di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo yang sebagian terdiri dari sampah organik (terutama sisa-sisa makanan dan sayuran) akan menimbulkan permasalahan yang sangat komplek, diantaranya timbulnya/ dihasilkannya air lindi hasil dari sampah yang membusuk dan infiltrasi air hujan yang akan berdampak pada kondisi lingkungan sekitar TPA Putri Cempo Surakarta. Adanya hewan ternak sapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo juga dapat dimanfaatkan urinnya. Tujuan penelitian ini unruk mengetahui kandungan mineral unsure hara yang ada pada air lindi (leachate) dan urin sapi sebagai dasar kajian untuk dimanfaatkan sebagai alternatif  pupuk cair. Pengambilan contoh air lindi  dan urin sapi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempo  Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Dilanjutkan dengan analisis kandungan unsur hara di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH terendah pada sampah umur 6 minggu  sebesar 7,29 dan pH tertinggi pada umur 4 minggu sebesar 8,04. Kadar nitrogen terendah pada sampah umur 2 minggu dan 10 minggu sebesar 0,09%, tertinggi pada umur 6 minggu sebesar 0,13%. Kadar pospor terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 70,82 ppm dan tertinggi pada umur 2 minggu sebesar 308,81 ppm. Kadar kalium terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 0,07% dan tertinggi pada umur 2 minggu sebesar 1,71%. Kadar C organik terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 0,01% dan tertinggi pada umur 4 minggu sebesar 1,81%. Kadar bahan organik terendah pada sampah umur 10 minggu sebesar 1,41%  dan tertinggi pada umur 4 minggu sebesar 3,11%. Nilai rasio C/N terendah pada sampah umur 8 minggu sebesar 8,27 dan tertinggi pada umur 2 minggu sebesar 15,88%. Analisis kandungan urin sapi memperoleh nilai pH urin sapi umur 2,5 tahun lebih tinggi dari umur 5 tahun. Kadar nitrogen urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari umur 2,5 tahun. Kadar pospor urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari umur 2,5 tahun. Kadar kalium urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari umur 2,5 tahun. Kadar C organik urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari umur 2,5 tahun. Nilai  rasio C/N urin sapi umur 2,5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 5 tahun.
APLIKASI BIOKOMPOS STIMULATOR Trichoderma spp. DAN BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays L.) DI LAHAN KERING Wawan Apzani; I Made Sudantha; M Taufik Fauzi
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.423 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil jagung yang diberi perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dan biochar tempurung kelapa di Desa Akar-akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan percobaan di lapanganyang dimulai pada bulan Agustus hingga Desember 2014. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan petak terbagi (Split plot design) dan dengan 2 faktor yaitu biokompos dan biochar. Faktor biokompos sebagai anak petak terdiri dari 6 aras yaitu 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ton/ha. Faktor biochar sebagai petak utama terdiri dari 2 aras yaitu 0 dan 20 ton/ha. Peerlakuan tersebut di ulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biokompos stimulator Trichoderma spp. dapat meningkatkan tinggi tanaman, berat berangkasan basah dan kering pada vegetatif maksimumdan setelah panen, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol, berat pipilan kering, dan berat 100 biji. Aplikasi biokompos stimulator Trichoderma spp. dosis 15 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik dibandingkan dengan dosis biokompos lainnya.Sedangkan perlakuan biochar tempurung kelapa belum memberikan pengaruh secara nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
PEMANFAATAN ADSORBEN ALAM ALOFAN DAN ARANG AKTIF UNTUK MENJERAP LOGAM TEMBAGA(Cu) PADA PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM KIMIA DI SMK Sri Pujiyanti; Pranoto P; Inayati I
Ekosains Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tercemarnya lingkungan perairan akibat buangan limbah laboratorium kimia SMK yang mengandung logam berat tembaga (Cu) dapat mempengaruhi kualitas air permukaan atau air tanah.Oleh karena itu dibutuhkan usaha untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air dengan jalan mengurangi kandungan ion logam berat tembaga (Cu). Konsentrasi Cu dalam air limbah laboratorium kimia  dapat dikurangi sebelum dibuang ke perairan dengan cara penjerapan (adsorpsi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi tanah alofan –arang aktif/ suhu aktifasi dan waktu kontak terhadap prosentase penurunan kadar Cu sebelum dan sesudah proses penjerapan dalam limbah laboratorium, serta untuk mengetahui kondisi optimum jerapan dan efektifitas pipa adsorber untuk menurunkan Cu dalam air limbah. Alofan  dan arang aktif digunakan sebagai penjerap (adsorben) ion logam Cu2+dengan metode batch.Analisa penurunan kadar Cu dengan proses  penjerapan  dilakukan dengan Analisa kuantitatif manual dengan cara titrasi yodometri ,menggunakan larutan Natrium Thiosulfat penta hidrat.Adsorpsi Isoterm  ditentukan dengan mengikuti persamaan Langmuir atau Freundlich.komposisi alofan : arang aktif dibuat dengan perbandingan 200:200; 200:150; 200:100; 200: 50 dan sebaliknya 150:200; 100:200; 50:200.Waktu kontak dibuat 30,10 dan 5 menit, suhu aktivasi 105 OC,dan 110 OC. Hasil penelitian menunjukkan sampel air limbah mengandung kadar Cu yang cukup tinggi. Kondisi optimum jerapan dicapai pada suhu aktivasi 105 OC, waktu kontak  5 menit dan komposisi alofan : arang aktif  menurut perbandingan 200 : 150 ml. Adsorpsi Isoterm adalah Isoterm  Freundlich dengan koefisien (R2) (1,00) lebih tinggi dari Langmuir 0,915.
PENGELOLAAN TATA RUANG BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT ADAT PANGLIPURAN KABUPATEN BANGLI Dewa Made Atmaja
Ekosains Vol 7, No 01 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5776.253 KB)

Abstract

KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI OLEH RUKUN WARGA DI KOTA YOGYAKARTA Iswanjana I; Syafrudin S; Tukiman Taruna
Ekosains Vol 7, No 03 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.725 KB)

Abstract

Konsep pengelolaan sampah mandiri berbasis rukun warga merupakan  konsep dengan melibatkan peran rukun warga didalam pengelolaan sampah. Permasalahan pengelolaan sampah memerlukan keterlibatan semua pihak disamping pemerintah juga dibutuhkan keterlibatan aktif masyarakat salah satunya peran Rukun Warga (RW).  Rukun Warga berwenang mengajak masyarakatnya mengelola sampah sejak dari sumbernya (rumah tangga) yang diharapkan akan mengurangi jumlah timbulan sampah. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran peran Rukun Warga dalam pengelolaan sampah mandiri berbasis Rukun Warga di RW 16 Karanganyar, Brontokusuman  Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk mendeskripsikan fenomena yang terjadi berdasarkan hasil eksplorasi penanganan masalah sampah di Kota Yogyakarta khususnya yang berbasis Rukun Warga. Penelitian berusaha menelaah secara cermat, sistematis terhadap fenomena empirik aktual mengenai pengelolaan sampah secara mandiri berbasis Rukun Warga. Eksplorasi tidak sekedar pada laporan suatu kejadian atau fenomena saja melainkan juga dikroscek dengan dengan sumber lain yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran peran Rukun Warga dalam pengelolaan sampah mandiri sebagai berikut munculnya fenomena perubahan  paradigma masyarakat dari membuang sampah menjadi memanfaatkan sampah,  masyarakat mengatasi permasalahan sampah dengan bank sampah, daur ulang dan komposting. Namun ada permasalahan juga masyarakat tidak tepat didalam melakukan pemilahan sampah, administrasi pembukuan bank sampah yang masih manual, produk daur ulang yang belum ada pemasaran serta proses pengomposan belum optimal Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tersebut terdapat saran dan rekomendasi sebagai berikut : perlunya Rukun Warga terus menerus melakukan sosialisasi dan bimbingan kepada masyarakat  untuk selalu melakukan pengelolaan sampah,  melakukan pembukuan administrasi bank sampah yang lebih akuntanbel, mencari mitra kerjasama  untuk memasarkan produk daur ulang, pengoptimalan pengomposan.