Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia (BASTRANDO)
Vol 1 No 1 (2021): BASTRANDO

TINJAUAN SEMIOTIK NOVEL HIDAYAH DALAM CINTA KARYA ROHMAT NURHADI ALKASTANI DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

Rita Nilawijaya (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Baturaja)
Emilia Contessa (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Baturaja)
M. Rama Sanjaya (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Baturaja)
M Doni Sanjaya (FKIP Universitas Baturaja)



Article Info

Publish Date
28 Dec 2021

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur pembangun pada novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani, (2) menganalisis nilai-nilai religius yang terkandung dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani dengan tinjauan semiotik, (3) mengimplementasikan hasil penelitian dalam pembelajaran sastra Indonesia di SMA. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah nilai religius dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani tinjauan semiotik. Data dalam penelitian ini adalah data yang berwujud kata, kalimat, dan paragraf yang mengandung nilai religius dalam novel Hidayah dalam Cinta. Sumber data primer penelitian ini adalah novel Hidayah dalam Cinta karya Rohmat Nurhadi Alkastani. Sumber data sekunder penelitian ini berupa skripsi, biografi pengarang, dan internet. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pustaka dan simak-catat. Teknik validitas data penelitian ini menggunakan triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model pembacaan semiotik yang meliputi pembacaan heuristik dan hermeneutik. Berdasarkan analisis struktural, tema dalam novel Hidayah dalam Cinta karya Rohamat Nurhadi Alkastani tentang keberhasilan yang diperoleh karena beriman. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh-tokoh yang dianalisis adalah Zein, Zakki, Uswah, Syakila, Maulida, Pak Budi Setyadi, Pak Kiai, Pak Mandor, Pak Tedy, Simbok, Melly, dan Billy. Latar pada novel meliputi latar tempat, waktu, dan sosial. Sudut pandang pada novel menggunakan sudut pandang orang pertama. Gaya bahasa yang digunakan adalah majas personifikasi dan simile. Hasil analisis religius dalam penelitian ini adalah terdapat dua nilai utama yang terkandung di dalam novel, yaitu akidah yang meliputi enam rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab, Rasul, hari akhir, takdir) dan ketetapan hati. Akhlak merupakan nilai yang meliputi: hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan alam, manusia dengan sesama manusia. Selain itu, akhlak juga dibedakan menjadi dua, yaitu akhlak baik (dipercaya, pemaaf, sabar, merasa cukup, dan kebersihan) dan akhlak buruk (egoistis, berdusta, pemarah, dengki, sombong, berlebih-lebihan, berbuat kerusakan, mengadu domba, dan mengolok-olok). Implementasi hasil penelitian novel Hidayah dalam Cinta sebagai bahan ajar sastra di SMA sesuai dan relevan untuk dijadikan bahan materi pembelajaran sastra. Novel Hidayah dalam Cinta mengandung unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik diimplementasikan pada siswa untuk menemukan tema, fakta cerita, serta sarana cerita. Unsur ekstrinsik pada novel diimplementasikan untuk menemukan nilai religius yang terdapat dalam novel tersebut.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

bastrando

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

BASTRANDO Merupakan JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Baturaja memuat artikel tentang bahasa, sastra Indonesia, dan pengajarannya. Pertama kali terbit akhir tahun 2021. Setiap volume ...