Ruang interaksi anak yang monoton seperti rumah, sekolah, dan tempat bermain cenderung berpengaruh dengan kebiasaan pemilihan jajanan yang ada disekitarnya. Praktik higiene yang buruk, bahan tambahan pangan yang tidak tepat, menjadi faktor penyebab masalah keamanan jajanan anak terutama dilingkungan sekolah. Adapun upaya untuk mengatasinya berupa psikoedukasi pemilihan jajanan sehat dan halal. Tujuan psikoedukasi yakni memberi pemahaman berupa informasi kandungan nutrisi makanan dan mempraktekan pola memilih makanan yang sehat dan halal. Metode pelaksanaan melalui tiga tahapan:1). Edukasi berupa penyuluhan, 2). Penyadaran melalui praktek dengan metode “KLIK”, 3). Evaluasi menggunakan postest. Hasil psikoedukasi pemilihan jajanan sehat dan halal berdampak positif terhadap peningkatan pengetahuan, pemahaman dan persepsi siswa yang positif. Peningkatan pengetahuan ditunjukan dengan nilai postest yang mencapai nilai sempurna, kemampuan membedakan kandungan nutrisi pada makanan. Persepsi positif pada siswa di tunjukan dengan kemampuan memahami mengkategorikan jajanan yang sehat dan halal dengan memperhatikan empat unsur yang memenuhi meliputi kemasan makanan, label halal yang tertera, ijin edar yang direkomendasikan oleh BPOM dan mengenali masa kadaluarsa makanan. Psikoedukasi tentang pemilihan jajanan sehat dan halal memiliki peran penting dalam membantu menerapkan pola hidup sehat dan bersih pada anak sejak dini serta harapanya menjadi bagian upaya membentuk karakter positif generasi bangsa yang sehat dan berkualita
Copyrights © 2022