Latar belakang: Dampak dari Covid-19 tidak hanya dialami oleh masyarakat, namun dialami juga oleh mahasiswa. Perkuliahan daring dipilih sebagai langkah untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar. Kendala yang dirasakan oleh mahasiswa saat perkuliahan daring yaitu paket kuota data, sinyal yang minim dan penugasan yang banyak dengan deadline yang pendek, dampak tersebut dapat menurunkan kesehatan mahasiswa, baik secara fisik maupun mental. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara emotional distress dengan perilaku makan dan status gizi pada mahaiswa. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode random sampling, jumlah subjek sebanyak 93 mahasiswa Universitas Sahid. Data emotional distress dikumpulkan dengan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS), data perilaku makan diukur dengan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ) lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal sebanyak 60 (64.5%) orang, terdapat hubungan secara signifikan (p<0,05) antara emotional distress dengan perilaku makan dan status gizi mahasiswa Universitas Sahid. Simpulan: Semakin tinggi emotional distress yang dialami mahasiswa maka semakin buruk perilaku makannya, sehingga perlu dilakukan upaya dari perguruan tinggi terkait konseling psikologis mahasiswa untuk dapat mendukung perilaku makan dan status gizi yang baik.
Copyrights © 2023