Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
Vol 12, No 2 (2023)

KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI DKI JAKARTA SEBAGAI RUANG KETIGA DI ERA DIGITAL

Firmansyah Bachtiar (Tanri Abeng University)
VG Sri Rejeki (Unika Soegijapranata)
Riandy Tarigan (Unika Soegijapranata)
Antonius Ardiyanto (Unika Soegijapranata)
Albertus Sidharta Muljadinata (Unika Soegijapranata)



Article Info

Publish Date
23 Feb 2023

Abstract

Ruang Ketiga (Third Place) merupakan ruang interaksi sosial yang berada di antara Ruang Pertama (rumah) dan Ruang Kedua (tempat kerja). Pada era digital, Ruang Ketiga mulai mengalami transformasi yang mempengaruhi aktifitas dan ruang yang terbentuk di dalamnya. Narasi Ruang Ketiga muncul di DKI Jakarta untuk mendefinisikan beberapa ruang publik kota yang populer dikunjungi oleh warga karena daya tarik arsitektur atau aktivitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah berbagai Ruang Ketiga yang dinarasikan oleh media, kemudian melihat kesesuaiannya dengan teori Ruang Ketiga Oldenburg dan perbedaan karakternya di era digital. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deduktif, dengan mengelaborasi karakteristik Ruang Ketiga Oldenburg yang dipadukan dengan temuan dari penelitian oleh Memarovic dan Simões Aelbrecht untuk melihat perkembangan Ruang Ketiga dalam konteks ruang publik kota pada era digital. Analisis dilakukan melalu persandingan elemen-elemen karakteristik Ruang Ketiga pada tujuh lokasi yang populer dinyatakan sebagai Ruang Ketiga di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ruang Ketiga di Jakarta adalah ruang yang berperan lebih sebagai ruang untuk menarik minat warga berkunjung karena kebutuhan eksistensi digital. Hal ini berbeda dengan karakteristik Ruang Ketiga Oldenburg yang lebih berperan sebagai ruang yang mendorong terjadinya komunikasi intensif dan intim antar pengunjung. Hasil temuan ini dapat menjadikan pijakan untuk meneliti lebih lanjut mengenai pencirian ulang terhadap Ruang Ketiga dalam konteks ruang publik kota dan kaitannya dengan perubahan gaya hidup digital di masyarakat. The Third Place is a space for social interaction between the First Place (home) and the Second Place (workplace). In the digital age, Third Place begins to experience a transformation that affects the activities and spaces that are formed within it. Third Place narrative was raised in DKI Jakarta to define public spaces that are popularly visited by residents because of their architectural attractiveness or activities. This research was conducted to analyze various Third Places narrated by the media, then to observe their suitability with Oldenburg's Third Place theory and its transformation in the digital era. This research was conducted using a qualitative research method through a deductive approach, by elaborating the characteristics of Oldenburg Third Place combined with findings from research by Memarovic and Aelbrecht to see the development of Third Place in the context of digital lifestyle and contemporary urban public space. The analysis is carried out by comparing the characteristic of the Third Place at seven popular locations that are declared as the Third Place in DKI Jakarta. The results of the study show that the Third Place in DKI Jakarta is a place that acts more as a space to attract residents to visit because of the need for digital existence. This is different from the characteristics of Oldenburg Third Place which encourages intensive and intimate communication between visitors. The results of these findings can serve as a basis for further research regarding the re-characterization of the Third Place in the context of urban public space and its relation to the impact of digital lifestyles in society.  

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

virtuvian

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Environmental Science

Description

Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang ...