Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal)
Vol 10, No 3 (2022): JURNAL MARITIM INDONESIA

PEMINDAHAN IBU KOTA BARU UPAYA SOFT DIPLOMACY DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI PEMERINTAH INDONESIA

Moh. Iqbal Bulgini, Agus Sugiharto (UIN KH. Achmad Siddiq Jember Jawa Timur)



Article Info

Publish Date
26 Dec 2022

Abstract

AbstrakPemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur adalah proyek besar Pemerintah Indonesia yang dimulai pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemindahan tersebut disebabkan karena Jakarta semakin padat dengan pendatang menyebabkan urbanisasi yang tinggi menyebabkan berbagai masalah kependudukan di Jakarta. Ibu kota baru berfungsi sebagai pusat kekuatan politik dan ekonomi sehingga memegang peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain memiliki fungsi sebagai lembaga pemerintah dan pusat ekonomi, ibu kota juga memiliki misi diplomatik. Menggunakan teori soft diplomacy, peneliti tertarik menelaah upaya pemindahan ibu kota tersebut untuk memahami pengaruhnya pada eksistensi Indonesia di mata internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemindahan ibu kota mencerminkan unsur-unsur intangible power atau tidak berwujud yaitu pemerintah, warga, keamanan, dan reputasi. Konsistensi proses pemindahan ibu kota akan menunjukkan kompetensi administratif dan kapasitas pemimpin untuk menangani kemungkinan yang ditimbulkan dari pemindahan ibu kota, pengaruhnya pada karakter dan kepribadian bangsa dan keamanan nasional Indoensia. Beberapa elemen tersebut akan dilihat sebagai titik penentu soft power nasional. Jika demikian, maka keberhasilan pemindahan ibu kota membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang aman, mandiri, sejahtera, dan diakui dunia internasional. tentu Keberhasilan pemindahan ibu kota membuat reputasi dan kepercayaan global terhadap Indonesia juga meningkat.Kata kunci: pemerintah, pemindahan ibu kota, soft power, intangible power.AbstractThe relocation of the capital city from Jakarta to East Kalimantan is a major project of the Government of Indonesia which was initiated during the administration of President Joko Widodo. The relocation is because Jakarta is increasingly dense with migrants causing high urbanization which causes various population problems in Jakarta. The new capital city works as a center of political and economic power so that it plays an important role in the life of the nation and state. Besides having a function as a central and government institution, the capital city also has an economic mission. Using the theory of soft diplomacy, researchers are interested in examining the efforts to move the capital city to understand its impact on Indonesia's existence in the eyes of the international community. The results of the study indicate that the process of moving the capital city reflects the intangible or intangible elements of power, namely government, citizens, security, and reputation. The consistency of the capital relocation process will demonstrate the administrative competence and capacity of leaders to deal with the possibilities arising from the relocation of the capital city, its impact on the character and personality of the nation and Indonesia's national security. Some of these elements will be seen as a determining point for national soft power. If so, then the success of moving the capital city proves that Indonesia is a safe, independent, prosperous, and internationally recognized country. Of course, the relocation of the capital city has also increased the global reputation and trust in Indonesia.Keywords: Government, Capital Relocation, Soft Power, Intangible Power

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

IMJ

Publisher

Subject

Other

Description

Jurnal bertaraf internasional ini memuat banyak sekali permasalahan atau isu-isu umum yang berkaitan dengan ilmu kelautan. Publikasi jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan pemikiran atau gagasan konseptual serta mengkaji hasil-hasil yang telah dicapai di bidang kebijakan maritim. Jurnal Maritim ...