cover
Contact Name
Suharto
Contact Email
pusjianmar@gmail.com
Phone
+622129408081
Journal Mail Official
pusjianmar@tnial.mil.id
Editorial Address
Kantor Pusjianmar Seskoal, Komplek Seskoal, Jl. Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal)
ISSN : 23386185     EISSN : 27211428     DOI : https://doi.org/10.52307
Core Subject : Education,
Jurnal bertaraf internasional ini memuat banyak sekali permasalahan atau isu-isu umum yang berkaitan dengan ilmu kelautan. Publikasi jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan pemikiran atau gagasan konseptual serta mengkaji hasil-hasil yang telah dicapai di bidang kebijakan maritim. Jurnal Maritim Indonesia (Jurnal Maritim Indonesia) secara khusus menitikberatkan pada permasalahan utama dalam pengembangan ilmu kelautan dan kawasan strategis. Ini mencakup keamanan maritim, pertahanan maritim, strategi maritim, pengembangan maritim, keselamatan maritim, ekonomi maritim, sumber daya manusia maritim, hidro-oseanografi, dan teknologi militer.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 75 Documents
Membangun Kembali Budaya Maritim Indonesia dengan Strategi Maritim Indonesia Anhar Gonggong
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 2 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i2.38

Abstract

Selama ini kita telah memunggungi laut. Istilah memunggungi itu bermakna: diabaikan alias tidak dipedulikan, tidak dipentingkan. Karena alam-geografis negara kita ini terdiri dari pulau-pulau yang justru dihubung-persatukan oleh air, yaitu laut dan sungai. selama ini, tampak bahwa tanah dalam arti darat, dianggap lebih penting dari air dalam arti laut-sungai. Dalam topik yang diberikan kata budaya yang dikaitkan dengan maritim – budaya maritim. Dengan berdasar tersebut, dihubungkan dengan PMD (Poros Maritim Dunia), yang terdiri dari: 1) Pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), 2) Pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut, 3) Tata kelola dan kelembagaan laut, 4) Ekonomi dan infrastruktur kelautan dan peningkatan kesejahteraan, 5) Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut, 6) Budaya bahari, dan 7) Diplomasi maritim. PMD itu, tidaklah cukup untuk disosialisasikan di dalam negeri, karena tidak hanya akan menyangkut penataan aspek-aspek di dalam negeri, melainkan terutama juga akan berkaitan dengan negara-negara lain. Sekarang, kita harus mengacu kepada Perpres, yaitu yang berkaitan dengan tujuh aspek-pilar yang harus menjadi perhatian utama untuk mengembalikan budaya maritim Indonesia. Strategi yang penting untuk menghadapi masa depan, selain strategi dalam bidang pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut, adalah pembangunan dan pengembangan industri di bidang maritim. Kata     Kunci: laut, budaya maritim, strategi, poros maritim dunia.So far we have turned our backs to the sea. The term backsliding means: ignored, aka disregarded. Because the geography of our country consists of islands which are actually connected together by water, namely the sea and the river. So far, it appears that land in the sense of land is considered more important than water in the sense of sea-river. In the topic given the word culture associated with maritime - maritime culture. Based on this, it is linked to PMD (Global Maritime Fulcrum), which consists of: 1) Management of marine resources and human resource development (HR), 2) Defense, security, law enforcement and safety at sea, 3) Governance and marine institutions, 4) Economy and marine infrastructure and welfare improvement, 5) Management of marine space and protection of the marine environment, 6) Maritime culture, and 7) Maritime diplomacy. PMD, it is not enough to be socialized in the country, because it will not only involve the arrangement of domestic aspects, but especially will also relate to other countries. Now, we must refer to the Presidential Decree, which deals with the seven pillars that must be of primary concern to restore Indonesia's maritime culture. An important strategy for facing the future, in addition to strategies in the fields of defense, security, law enforcement and safety at sea, is the development and development of industries in the maritime sector.     Keywords: sea, maritime culture, strategy, global maritime fulcrum.
Mewujudkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Laut dalam Pencapaian Visi Poros Maritim Dunia dan Tantangan Lima Tahun Kedua dalam Rangka Percepatan dan Penguatan Implementasi Indonesia Sebagai Negara Maritim dan Poros Maritim Dunia Desi Albert Mamahit
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 1 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i1.52

Abstract

Dalam rangka mewujudkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Laut dalam Pencapaian Visi Poros Maritim Dunia dalam rangka Percepatan dan Penguatan Implementasi Indonesia Sebagai Negara Maritim dan Poros Maritim Dunia diperlukan adanya perencanaan strategis, agar konsepsi visi negara menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan suatu negara. Maka dari itu, tantangan maritim lagi-lagi tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur pertahanan dan keamanan yang disiapkan oleh pemerintah. Selain itu, aspek pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkaitan dengan pengembangan kesadaran domain maritim dan pembangunan kapasitas lembaga maritim merupakan tuntutan yang mendasar untuk dapat mewujudkan tata kelola maritim yang baik (good maritime governance).Kata kunci: Poros Maritim Dunia, perencanaan strategi, pertahanan dan keamanan laut, tata kelola maritimIn order to realize the Maritime Defense and Security System in Achieving the Vision of the Global Maritime Fulcrum in the framework of Acceleration and Strengthening the Implementation of Indonesia as a Maritime State and the World Maritime Fulcrum a strategic planning is needed, so that the conception of the country's vision becomes clear so that it will be easier to formulate targets and other plans and can direct organizational resources effectively. So it can be said that strategic planning can determine the success of a country. Therefore, maritime challenges are again inseparable from the availability of defense and security infrastructure prepared by the government. In addition, aspects of human resource development (HRD) relating to the development of maritime domain awareness and capacity building of maritime institutions are fundamental demands in order to realize good maritime governance.Keywords: Global Maritime Fulcrum, strategic planning, maritime defense and security, maritime governance
Analisis Penggunaan Balancing Strategy Oleh Negara-Negara ASEAN Terkait Sengketa Laut Cina Selatan Ditinjau Dari Perspektif Naval Intelligence Gigis Windu
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 2 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i2.43

Abstract

Indonesia yang selama ini tidak menjadi bagian dari negara yang mengklaim bagian dari Laut Cina Selatan, namun demikian, secara faktual klaim Cina atas wilayah ini didasarkan pada nine dashed lines yang memotong garis batas landas kontinen Indonesia yang telah disepakati dengan Vietnam dan Malaysia, serta memotong klaim batas ZEE Indonesia. Dalam jurnal ini akan dibahas apakah negara-negara kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN merespons ekskalasi sengketa LCS dengan menggunakan strategi balancing power dengan metode kualitatif melalui perspektif naval intelligence. Dan adakah kemungkinan ASEAN akan menggunakan ASEAN Way59 untuk bersatu menghadapi hegemoni Cina serta bagaimana implementasi strategi tersebut dalam hubungan intra ASEAN maupun ASEAN dengan Cina.    Kata Kunci: Laut China Selatan, ASEAN, Strategi Balancing Power, Naval IntelligenceIndonesia, which so far has not been part of a country that claims to be part of the South China Sea, in fact China claims for this area are based on nine dashed lines and if recommended will cut the Indonesian continental shelf boundaries that have been agreed with Vietnam and Malaysia, and cut Indonesia's ZEE boundary claims. In this journal, the analysis will be focused on whether Southeast Asia countries as members of ASEAN in respond to the escalation of the LCS dispute will use a balancing power strategy from the perspective of naval intelligence. Furthermore, is there any possibility that ASEAN will use the old time ASEAN Way to face Chinese hegemony and how to implement the strategy among ASEAN and ASEAN’s relation with China.    Keywords: South China Sea, ASEAN, Balancing Power Strategy, Naval Intelligence
Seaport Management in Indonesia Challenges and Considerations Towards Global Maritime Fulcrum - Indra Alverdian
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 6, No 2 (2018): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v6i2.34

Abstract

Efektivitas Pelaksanaan Operasi Trilateral Maritime Patrol Indomalphi dalam Menjaga Keamanan Maritim di Wilayah Laut Sulu Octav Bayu Dirgantara
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 1 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i1.48

Abstract

Peningkatan aktivitas perompakan bersenjata dan penculikan di Laut Sulu yang mencakup perairan sekitar Indonesia, Malaysia, dan Filipina telah terjadi sejak 2016 menjadikannya sebagai salah satu perairan berbahaya di dunia. Untuk itu, Indonesia bersama Malaysia dan Filipina melakukan kerja sama Trilateral Maritime Patrol (TMP) Indomalphi dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan maritim sehingga bebas dari gangguan dan ancaman kekerasan, ancaman navigasi, ancaman sumber daya laut, dan ancaman pelanggaran hukum. Penelitian ini membahas efektivitas operasi Trilateral Maritime Patrol di Laut Sulu untuk mengukur efektivitas operasi terhadap penurunan angka pembajakan dan penculikan di Laut Sulu serta menilai efektivitas operasi TMP dalam menjaga keamanan dan keselamatan maritim di Laut Sulu dan sekitarnya. Namun, terdapat tantangan internal yang dihadapi oleh masing-masing Angkatan Laut tiga negara dalam pelaksanaan operasi Trilateral Indomaphi, baik dari sisi anggaran, ketersediaan unsur/alutsista, maupun personel.Kata Kunci: Laut Sulu, Trilateral Maritime Patrol Indomalphi, keamanan maritim.Since 2016, in the Sulu Sea which includes waters around Indonesia, Malaysia and the Philippines, there has been an increase in the activities of armed piracy and kidnappings, making it a Dangerous Waters in the world. So, Indonesia, together with Malaysia and the Philippines, cooperated with Indomalphi Trilateral Maritime Patrol to maintain the security and order of the maritime area so that it is free from harassment and threats of violence, threats of navigation, threats to marine resources, and threats of law violations. This study reveals the effectiveness of Trilateral Maritime Patrol operations in maintaining maritime security in the Sulu Sea. As a result, when measured by decreasing piracy and kidnapping rates in the Sulu Sea. The Trilateral Indomalphi operation was quite effective in maintaining maritime security in the Sulu Sea. However, there are internal challenges faced by each of the Navy's three countries in carrying out Indomalphi's Trilateral operations, both in terms of budget, availability of elements / defense equipment, and personnel.Keywords: Sulu Sea, Indomalphi Trilateral Maritime Patrol, effectiveness, maritime security.
Analisis Kerja Sama Antara TNI AL Dengan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Poros Maritim Dunia (Studi Kasus Implementasi Program Tol Laut) Dengan Menggunakan Metode SWOT Sandi Varikta
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 2 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i2.39

Abstract

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana tujuannya untuk menggambarkan keadaan atas fenomena yang terjadi di lapangan menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT dengan mengkaji lebih mendalam tentang deskripsi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats), serta analisis faktor internal (Internal Factors Analysis Summary/IFAS) dan analisis faktor eksternal (External Factors Analysis Summary/EFAS) terhadap hasil penelitian Kerja Sama Antara TNI AL Dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Poros Maritim Dunia (Studi Kasus Implementasi Program Tol Laut), objek dalam penelitian ini mewawancarai sebanyak 30 informan yang berasal dari pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dan Mabesal. Hasil analisis matriks IFAS, maka dihitung jumlah total kekuatan (S) dan juga jumlah total kelemahan (W). Jika jumlah total kekuatan lebih besar dibanding jumlah total kelemahan, maka berarti bahwa faktor internal mampu mengatasi berbagai permasalahan/kelemahan internal yang ada. Namun jika jumlah total kelemahan lebih besar dari kekuatan maka faktor internal tidak mampu mengatasinya. Demikian pula halnya untuk faktor eksternal, bilaman nilai total Peluang (O) lebih besar dari total Ancaman (T) maka peluang yang ada mampu mengatasi ancaman yang kemungkinan terjadi, dan juga sebaliknya, hasilnya adalah nilai total skor matriks IFAS (3.571) dan EFAS (5.267). Hasil diagram analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang cocok digunakan dalam analisis Kerja Sama Antara TNI AL Dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Terhadap Peranan TNI AL Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Poros Maritim Dunia (Studi Kasus Implementasi Program Tol Laut) adalah strategi SO (Strength Opportunity) Rangking 1. Strategi SO tersebut yaitu Pola kerja sama TNI AL yang dilakukan dengan instansi lain khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, keterlibatan TNI AL, langkah-langkah TNI AL, kerja sama bidang pendidikan dan peran TNI AL dalam keamanan maritim sangat berpengaruh signifikan mendukung Kebijakan Poros Maritim Dunia (Studi Kasus Implementasi Program Tol Laut).       Kata Kunci: Kerja Sama, Kebijakan, Peranan, Poros Maritim Dunia, Tol Laut, IFAS, EFAS, SWOTThis type of research uses a qualitative approach where the aim is to describe the state of the phenomena that occur in the field using descriptive analysis and SWOT analysis by examining in more depth the description of strengths, weaknesses, opportunities and threats, and analysis of internal factors (Internal Factors Analysis Summary/IFAS) and analysis of external factors (External Factors Analysis Summary/EFAS) on the results of research on the collaboration between the Indonesian Navy and the Directorate General of Sea Transportation, Ministry of Transportation in Support of World Maritime Axis Policy (Case Study Program Implementation Sea Toll), the object in this study interviewed 30 informants who came from structural officials within the Directorate General of Sea Transportation, Ministry of Transportation and Headquarters. The results of the IFAS matrix analysis, then calculated the total number of strengths (S) and also the total number of weaknesses (W). If the total number of strengths is greater than the total number of weaknesses, it means that the internal factors are able to overcome various existing internal problems/weaknesses. However, if the total number of weaknesses is greater than the strengths then the internal factors will not be able to overcome them. Likewise for external factors, when the total value of opportunity (O) is greater than the total threat (T) then the opportunity is able to overcome the threat that is likely to occur, and vice versa, the result is the total score of the IFAS matrix (3,571) and EFAS ( 5,267). The results of the SWOT analysis diagram show that a suitable strategy to be used in the analysis of cooperation between the Indonesian Navy and the Directorate General of Sea Transportation of the Ministry of Transportation on the Role of the Navy in Supporting World Maritime Axis Policy (Case Study of Sea Toll Program Implementation) is the SO (Strength Opportunity) strategy. Rank 1.the SO strategy, namely the pattern of cooperation between the Indonesian Navy and other agencies, especially the Directorate General of Sea Transportation, the involvement of the Indonesian Navy, the steps of the Indonesian Navy, cooperation in education and the role of the Indonesian Navy in maritime security have a significant effect in supporting the Axis Policy. World Maritime (Case Study of Sea Highway Implementation).        Keywords: Cooperation, Policy, Role, World Maritime Axis, Sea Highway, IFAS, EFAS, SWOT
Analisis Pemilihan Jenis Kapal Patroli pada Operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia di Perairan Karang Unarang dengan Metode Analytic Network Process Galih Nurna Putra
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 1 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i1.53

Abstract

Karang Unarang adalah perairan perbatasan Indonesia dan Malaysia yang selama masih disengketakan sehingga perlu dilaksanakan patroli guna terciptanya keamanan. Pemilihan jenis Kapal Patroli untuk melaksanakan operasi di perbatasan ini sangant perlu disesuaikan dengan keadaan hidro-oseonografi dan potensi ancaman yang dihadapi. Penelitian terkait pemilihan jenis kapal patroli yang ditugaskan untuk melaksanakan operasi di perairan Karang Unarang sangat diperlukan. Pengambilan keputusan tentang jenis kapal patroli tidak menempatkan kriteria sebagai suatu hierarki karena ada hubungan saling memengaruhi antarkriteria yang ditentukan. Keterkaitan ini bisa terjadi antar subkriteria yang terdapat di dalam kriteria (Innerdependece) dan keterkaitan antarelemen yang berbeda (outerdependence). Hasil penelitian menggunakan ANP ini didapatkan sesuai dengan apa yang tertera dalam bobot nilai pada data yang menggunakan tools superdecisions sebagai alternatif terbaik terkait jenis kapal patroli yang harus melaksanakan operasi.Kata Kunci: Analytic Network Process (ANP), kapal patroli, operasi perbatasanKarang Unarang is the border of Indonesia and Malaysia waters which has been disputed so that patrols need to be carried out in order to create security. The selection of Patrol Vessels to carry out operations at this border must be adjusted according to the hydro-oceanography situation and the potential threats faced. Research related to the selection of the type of patrol boat assigned to carry out operations in the waters of Unarang Reef is very much needed. Decision making about the type of patrol boat does not place criteria as a hierarchy because there is a relationship of mutual influence between the specified criteria. This linkage can occur between sub-criteria contained in the criteria (Innerdependece) and the linkages between different elements (outerdependence). The results of this study using ANP were obtained in accordance with what was stated in the weighted values in the data using superdecisions tools as the best alternative related to the type of patrol boat that had to carry out operations.Keywords: Analytic Network Process (ANP), patrol boat, border operations
Efektifitas Teknologi Akustik Bawah Air Untuk Perairan Indonesia Terhadap Pelanggaran Kapal Selam Asing Aphit Setiyatmoko
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 2 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i2.44

Abstract

Teknologi akustik bawah air merupakan gelombang suara yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda di air yang rata-rata digunakan untuk kepentingan data rahasia untuk tujuan tertentu dan dimanfaatkan untuk kepentingan yang dianggap mengamankan keadaan air laut di sekitarnya. Gelombang suara akan mengenai obyek sebagai sasaran untuk diketahui posisi/letak di perairan dalam atau dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas teknologi akustik terhadap potensi pelanggaran kapal selam asing yang memasuki wilayah NKRI. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan dilaksanakan di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal). Sampel penelitian adalah personel Pushidrosal sebanyak 76 orang yang memiliki kualifikasi Surveyor Hidrografi. Hipotesis penelitian adalah Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan efektivitas teknologi akustik terhadap potensi pelanggaran kapal selam asing. Pengumpulan data untuk variabel menggunakan metode kuesioner (angket) dengan skala Likert. Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas dengan menggunakan tool software SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Efektivitas terhadap variabel potensi pelanggaran kapal selam dapat dijawab dengan melihat hasil dari thitung ttabel (1.763 1,666). Sehingga dapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara efektivitas terhadap potensi pelanggaran kapal selam sebesar 26,7%. Besarnya pengaruh tersebut meskipun kecil namun menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kriteria atau ukuran efektivitas mampu mempengaruhi potensi pelanggaran kapal selam dalam waktu tertentu.   Kata kunci: efektivitas, teknologi akustik, pelanggaran kapal selam asingUnderwater acoustic technology is sound waves that are used to detect the presence of objects in the water which on average are used for confidential data purposes for certain purposes and are used for purposes that are considered to safeguard the surrounding sea water. Sound waves will hit the object as a target to determine the position / location in deep or shallow water. This study aims to examine the effect of the effectiveness of acoustic technology on potential violations of foreign submarines entering the Republic of Indonesia. This research used quantitative methods and was carried out at the Indonesian Navy's Center for Hydrography and Oceanography (Pushidrosal). The research sample was 76 Pushidrosal personnel who had the qualifications of the Hydrographic Surveyor. The research hypothesis is that there is a positive and significant effect simultaneously the effectiveness of acoustic technology on potential violations of foreign submarines. Collecting data for variables using a questionnaire method (questionnaire) with a Likert scale. The validity of the data was obtained through validity and reliability tests. Testing requirements analysis using the classical assumption test which includes normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test using the SPSS 25 software tool. The results show that there is a positive and significant influence between the effectiveness variable on the potential submarine violation variable. It can be answered by looking at the results of tcount t table (1.763 1.666). So that it can prove that there is a positive and significant influence between the effectiveness of potential submarine violations by 26.7%. The magnitude of this influence, although small, shows that the factor that becomes the criterion or measure of effectiveness is able to influence the potential for submarine violations within a certain time.    Keywords: effectiveness, acoustic technology, foreign submarine breaches
Membangun Kembali Budaya Maritim Indonesia Melalui Kebijakan Kelautan Indonesia dengan Strategi Pertahanan Maritim Indonesia: Perspektif Pertahanan Maritim Surya Wiranto
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 2 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i2.35

Abstract

Indonesia pada masa lampau memiliki pengaruh yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara dan bahkan seluruh Wilayah Asia, terutama melalui kekuatan maritim besar di bawah Kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit. Indonesia memiliki keunggulan aspek budaya Maritim bentukan alamiah dari sejak dahulu bahkan sebelum konsep Indonesia lahir. Sebagai negara yang dikelilingi oleh laut hampir semua provinsinya memiliki wilayah perairan, kondisi geografis yang demikian menjadikan Indonesia negara Maritim. Jayanya maritim Indonesia perlu menjadi penyemangat dalam mendukung Pertahanan Maritim Indonesia. Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Budaya maritim Indonesia merupakan salah satu poin kebijakan dalam lima pilar pembentukan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. Budaya maritim menjadi dasar dalam pembentukan elemen elemen pertahanan maritim di Indonesia. Budaya maritim yang kuat akan membentuk pertahanan maritim yang kuat.
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Perspektif Keamanan Maritim Mulyadi Mulyadi .
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal) Vol 8, No 1 (2020): JURNAL MARITIM INDONESIA
Publisher : PUSJIANMAR SESKOAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52307/ijm.v8i1.49

Abstract

Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD) tidak terlepas dari perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis. Isu-isu yang berkembang di dalam negeri dan luar negeri yang berkaitan dengan keamanan di laut sangat berpotensi memengaruhi kepentingan Indonesia. Perlu upaya-upaya konkret dalam pemenuhan alat utama sistem terpadu yang ditunjang implementasi dari kebijakan gelar kekuatan laut yang tepat guna menciptakan jaminan keamanan maritim. Dalam Keamanan Maritim Indonesia perlu mengoptimalkan peran dan tugas Bakamla serta penyediaan anggaran yang memadai.Kata kunci: Poros Maritim Dunia, Keamanan Maritim, Indonesia.Indonesia as the Global Maritime Fulcrum (GMF) certainly cannot be separated from the development of a very dynamic strategic environment. Issues are developing at domestic and abroad relating to security at sea have the potential to affect Indonesia's interests. Concrete efforts are needed in the fulfillment of defense equipment which is supported by the implementation of the right sea power degree policy to create maritime security guarantees. In Maritime Security, Indonesia needs to optimize Bakamla's roles and tasks and provide adequate budget.Keywords: Global Maritime Fulcrum, Maritime Security, Indonesia.