Hasil penelitian diperoleh bahwa pemasaran kelapa sawit di Desa Singkona tergolong efisien, Harga jual di tingkat petani pengumpul sRp 750/Kg. Margin pemasaran yang diperoleh pedagang pengumpul RP 500. Profit pemasaran yang diperoleh pedagang pengumpul sebesar Rp 50 dengan nilai share margin 0,5%. Biaya pemasaran terbesar yang dikeluarkan adalah pembelian TBS kelapa sawit dari petani yaitu sebesar Rp 750. Untuk biaya sortasi Rp 100, biaya transportasi sebesar Rp.150, biaya bongkar muat sebesar Rp 100, biaya pajak Rp 50 dan biaya penyusutan sebesar Rp.50. Biaya transportasi lebih mahal pada saluran I, sehingga pedagang kelapa sawit cenderung menjual langsung ke Pabrik.Petani menjual langsung ke Pabrik Rp 1000/Kg. Sehingga ada perbedaan Rp 250/Kg. Margin pemasaran yang diperoleh pedagang pengumpul RP 500 sedangkan untuk profit pemasaran yang diperoleh pedagang pengumpul sebesar Rp 50 dengan nilai share margin 05%. Adapun biaya pemasaran terbesar yang dikeluarkan adalah pembelian TBS kelapa sawit dari petani yaitu sebesar Rp 1.000. Untuk biaya sortasi Rp 100, biaya transportasi sebesar Rp.100, biaya bongkar muat sebesar Rp 100, biaya pajak Rp 50 dan biaya penyusutan sebesar Rp.50. sehingga petani mendapat keuntungan pada saluran II.
Copyrights © 2022