Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), salah satunya IUD (Intra Uterine Device), masih memiliki angka pencapaian rendah. Pada wilayah kerja Puskesmas Long Ikis pengguna IUD tahun 2021 sebesar 351 orang dari sasaran pasangan usia subur sebanyak 4.951 orang, padahal penggunaan IUD jarang terjadi kebobolan hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh informasi petugas kesehatan, paritas dan pendapatan keluarga terhadap minat menggunakan alat kontrasepsi IUD pada pasangan usia subur. Desain cross sectional. Populasi wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Long Ikis tahun 2021 belum menggunakan IUD berjumlah 4.951 orang. Lemeshow sampel sebanyak 84 orang. Teknik sampling untuk mewakili sampel menggunakan proporsional random sampling dan dipilih menggunakan simple random sampling. Analisa data menggunakan uji chi-square. Sebagian besar responden menyatakan informasi petugas kesehatan kurang baik (60,7%), paritas > 3 anak (61,9%), pendapatan keluarga seimbang antara sesuai UMR dengan tidak sesuai (50%), kurang berminat menggunakan alat kontrasepsi IUD (57,1%). Ada pengaruh informasi petugas kesehatan (p value : 0,009), paritas (p value : 0,047) dan pendapatan keluarga (p value : 0,001) terhadap minat menggunakan alat kontrasepsi IUD pada wanita usia subur. Informasi petugas kesehatan yang baik tentang IUD membuat responden mudah paham kelebihan IUD, semakin besar jumlah anak hidup semakin besar kemungkinan untuk membatasi kelahiran, pendapatan keluarga mempengaruhi penggunaan IUD yang memerlukan biaya terbilang mahal. Ada pengaruh informasi petugas kesehatan, paritas dan pendapatan keluarga terhadap minat menggunakan alat kontrasepsi IUD.
Copyrights © 2023