Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) rebung bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan bawang merah (Allium cepa L). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2022 di Screen House dan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Analisis MOL rebung bambu dilakukan di Laboratorium Pengujian Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Penelitian menggunakan percobaan faktorial 4 x 4 dengan rancangan acak lengkap (RAL) 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi MOL rebung bambu terdiri dari P0: 0 mL/L, P1= 20 mL/L, P2= 40 mL/L, dan P3= 60 mL/L. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang kambing terdiri dari M0= 0 (kontrol), M1= 10 ton/ha (30 g/polybag), M2= 20 ton/ha (60 g/polybag), dan M3= 30 ton/ha (90 g/polybag). Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi (biji), diameter umbi (cm), bobot umbi segar (g), bobot umbi kering (g), bobot daun segar (g), dan bobot daun kering (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman, diameter umbi, bobot segar daun, bobot segar umbi, dan bobot kering daun dipengaruhi oleh pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan hasil terbaik pada dosis 30 ton/ha, namun jumlah daun, jumlah umbi tidak dipengaruhi oleh pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dan pemberian dosis pupuk kandang kambing. Bobot kering umbi dipengaruhi oleh perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan interaksi antara perlakuan pemberian konsentrasi MOL rebung bambu dengan dosis pupuk kandang kambing.
Copyrights © 2023