Pesantren Darul Ulum mengawali pembelajaran tatap muka pada saat penetapan kebijakan New normal oleh pemerintah. Hal ini memberikan dampak positif karena siswa dapat melakukan pembelajaran ofline kembali. Disisi lain ada kecemasan yang dirasakan siswa dan harus mendapatkan respon serius oleh Pusat pelayanan kesehatan santri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecemasan dan menganalisa pengaruh relaksasi spiritual. Desain penelitian diskriptif analitik dan dilanjutkan dengan quasi eksperimen. Populasi santri putra Asrama Al-Falah berjumlah 600 orang. Survai kecemasan ditemukan 60 orang sebagai sampel. Variabel yang diteliti faktor resiko kecemasan santri dan tingkat kecemasan santri sebelum dan sesudah terapi relaksasi spiritual. Pengukuran quesioner mengunakan skala Hars-14 dan COVID-19 Anxiety Scale (CAS)-5. Analisa data mengunakan uji korelasi spearman dan wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan tingkat kecemasan dipengaruhi oleh usia (OR = 38,3, 95% CI = 8,5, 171,2, p=0,00), pendidikan (OR = 23,7, 95% CI = 5.6, 100,1, p=0,00), tempat Tinggal (OR = 44,2, 95% CI = 8,3, 235, p=0,00), riwayat penyakit (OR = 14,2, 95% CI = 3,9, 51,2, p=0,00), betah di pesantren (OR = 14,2, 95% CI = 3,9, 51,2, p=0,00). Faktor yang mempengaruhi berurutan adalah tempat tinggal semula, pendidikan, riwayat penyakit, umur, betah dipesantren. Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan p< 0, 05, ada pengaruh terapi relaksasi spiritual dengan tingkat kecemasan. Pembelajaran kembali ke pesantren memberikan pengaruh kecemasan pada santri dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Terapi relaksasi spiritual dapat diaplikasikan untuk menurunkan kecemasan santri sehingga tidak berpengaruh pada kesehatan ataupun proses pembelajaran.
Copyrights © 2022