Long COVID-19 merupakan gejala COVID-19 yang muncul kembali setelah beberapa saat dinyatakan sembuh dari COVID-19 dengan hasil PCR negatif. Hal ini yang membuat penyintas Long COVID-19 rentan untuk mengalami masalah kesehatan mental. Pemahaman tentang masalah dan tantangan yang dihadapi para penyintas Long COVID-19 perlu dilakukan untuk menetapkan kebijakan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka secara efektif. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh penyintas Long COVID-19. Kajian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologidengan menggunakan teknik Purposive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah para penyintas Long COVID-19 yang hasil screening mengalami kecemasan, depresi dan PTSD di dapatkan data sebanyak 20 partisipan yang memenuhi kriteria. Dengan menggunkan alat ukur sesuai dengan tema yaitu kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) sementara depresi menggunkan menggunakan alat ukur Beck Depression Inventory (BDI), sedangkan PTSD menggunakan PTSD Check-List Civilian Version (CLCV). Hasil yang di dapatkan ada 5 tema besar yaitu kondisi fisik tubuh, kondisi psikis dan emosional, peningkatan spiritual, kendala akibat Long COVID-19, upaya yang dilakukan yang mengerucut pada 1 tema besar yaitu strategi penyintas Long COVID-19 dalam mengatasi kecemasan, depresi dan PTSD. Kesimpulannya bahwa penyintas Long COVID-19 mempunyai aspek negatif seperti kecemasan, stress, depresi bahkan sampai terjadi PTSD sedangkan aspek positifnya adalah mempunyai kualitas hubungan dengan keluarga yang semakin erat, dan terdapat peningkatan aspek spiritual dalam kehidupannya. Saran kepada para penyintas Long COVID-19 untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan, pola hidup sehat dan mengikuti program Supportive Group Therapy.
Copyrights © 2022