Bertani merupakan salah satu dari sekian banyak pekerjaan yang disandang masyarakat Indonesia. Sesuatu yang membanggakan bahwa Indonesia adalah negara berkembang penghasil beras tertinggi ke-3 di dunia. Pertanian menjadi sektor utama mata pencaharian. Mayoritas tenaga kerja Indonesia khususnya di daerah pedesaan, disisi lain, data menunjukkan sebagian besar usia petani sudah mendekati usia tua. Faktor degeneratif serta posisi ergonomic yang kurang baik ketika menjalankan aktifitas di sawah menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan yang paling sering dialami adalah nyeri punggung. Pandemi Covid-19 berdampak pada kondisi eknomi para petani yang semakin lemah, sehingga menutut kerja keras tak kenal lelah meskipun usia sudah tidak muda lagi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap intensitas nyeri yang dialami Petani di era pandemic Covid-19. Desain penelitian ini adalah Pra Eksperimental dengan pendekatan one group pre-post test. Populasinya adalah Petani di Desa Mojoparon Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Besar sampel menggunakan rumus Slovan, sampel diambil menggunakan purposive sampling. Variable independen intensitas nyeri dan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai variable dependen. Instrument pengambilan data menggunakan VAS dan SOP terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Data diolah secara deskriptif dilanjutkan uji wilcoxon. Secara deskriptif terlihat adanya penurunan intensitas nyeri yang dialami petani atara sebelum dan setelah mendapat terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Hasil uji statistik menggunakan wilcoxon menunjukkan P Value : 0.00 < α (0.05) terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhapat intensitas nyeri petani. Berdasar hasil temuan diatas, terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) menjadi metode alternatif mengatasi nyeri para Petani yang dapat dilakukan secara mandiri, aman dan murah.
Copyrights © 2022