Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar adalah Daun Sirih (Piper betle L.). Daun Sirih mempunyai kandungan kimia, khususnya bagian daun seperti minyak atsiri berisikan senyawa kimia seperti fenol dan senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol. Kandungan daun sirih lainnya adalah karoren, asam nikotinat, riboflavin, tanin, vitamin C, tiamin, gula, patin, dan asam amino. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak daun sirih memiliki efektivitas terhadap luka bakar pada tikus putih jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus dan pada konsentrasi berpakah yang paling efektif, serta untuk mengetahui kestabilan salep ekstrak daun sirih pada waktu dan suhu tertentu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan uji Anava Satu Arah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa salep ekstrak daun sirih (Piper betle L.) memiliki efektivitas terhadap luka bakar pada tikus putih jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus, sedangkan konsentrasi 10%,15%, dan 20% tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif (salep burnazin). Berdasarkan hasil uji stabilitas menunjukan sediaan salep ekstrak daun sirih stabil selama penyimpanan. Simpulan bahwa salep ekstrak daun sirih memiliki efektivitas terhadap
Copyrights © 2018