Bambang karsidin
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L) TERHADAP LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI Staphylococcus aureus. Bambang karsidin; Nunung Komalasari
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 1 No 2 (2018): PRAEPARANDI: Jurnal Sains dan Farmasi
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar adalah Daun Sirih (Piper betle L.). Daun Sirih mempunyai kandungan kimia, khususnya bagian daun seperti minyak atsiri berisikan senyawa kimia seperti fenol dan senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol. Kandungan daun sirih lainnya adalah karoren, asam nikotinat, riboflavin, tanin, vitamin C, tiamin, gula, patin, dan asam amino. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak daun sirih memiliki efektivitas terhadap luka bakar pada tikus putih jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus dan pada konsentrasi berpakah yang paling efektif, serta untuk mengetahui kestabilan salep ekstrak daun sirih pada waktu dan suhu tertentu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan uji Anava Satu Arah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa salep ekstrak daun sirih (Piper betle L.) memiliki efektivitas terhadap luka bakar pada tikus putih jantan yang diinduksi Staphylococcus aureus, sedangkan konsentrasi 10%,15%, dan 20% tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif (salep burnazin). Berdasarkan hasil uji stabilitas menunjukan sediaan salep ekstrak daun sirih stabil selama penyimpanan. Simpulan bahwa salep ekstrak daun sirih memiliki efektivitas terhadap
EFEKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA SUSPENSI EKSTRAK AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI KALIUM BROMAT stf1; Subagja .; Bambang Karsidin; Seftiviani Mustafa
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 4 No 2 (2021): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Antihiperurisemia Suspensi Ekstrak Akar Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Kalium Bromat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antihiperurisemia suspensi ekstrak akar seledri (Apium graveolens L.) terhadap tikus putih jantan dan pada dosis tertentu suspensi ekstrak akar seledri (Apium graveolens L.) memberikan efektivitas antihiperurisemia dibandingkan dengan kontrol positif.Sebanyak 15 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok selama 21 hari. Kelompok 1 diberikan kontrol positif Allopurinol dan kelompok 2 diberikan kontrol negatif basis suspensi. Kelompok 3, 4, dan 5 masing-masing diberikan suspensi ekstrak akar seledri dengan dosis yang berbeda-beda 50mg/kgBB, 100mg/kgBB, dan 200mg/kgBB secara peroral. Semua kelompok diinduksi dengan Kalium Bromat dosis 22,2mg/200gram BB. Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada minggu ke 1, ke 2, dan ke 3. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan analisa data menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan uji T.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan suspensi ekstrak akar Seledri (Apium graveolens L.) dengan dosis : 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB tidak memiliki efektivitas sebagai antihiperurisemia terhadap tikus putih jantan.
UJI PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA KOLAGEN DAN UJI HEDONIK SEDIAAN GEL KOLAGEN LIMBAH IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus russellii) Bambang Karsidin; Yenny Sri Wahyuni; Novia Dwiyanti
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 5 No 2 (2022): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuibanyaknya kadar protein kolagen pada ikan kakap merah (Lutjanus russellii) dan mengetahui taraf kesukaan gel kolagen limbah ikan kakap merah (Lutjanus russellii) kepada panelis. Penelitian ini bersifat eksperimental, uji kadar protein menggunakan metode kjeldahl dan uji hedonik sediaan gel kolagen dianalisis menggunakan program SPSS. Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar tubuh, juga berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur. Protein adalah sumber asamasam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Ikan merupakan salah satu biota yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku penghasil kolagen. Ikan kakap merah (Lutjanus russellii) merupakan ikan laut yang memiliki daerah penyebaran yang luas dari timur Afrika hingga Australia.Kolagen merupakan protein yang mengandung 35% glisin dan sekitar 11% alanin serta kandungan prolin dan hidroksiprolin sekitar 21%. Uji hedonik merupakan pengujian yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produksi.Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis protein ikan kakap merah (Lutjanus russellii), maka dapat diambil hasil yaitu 91,4% sedangkan hasil uji hedonik yaitu nilai signifikan sebesar 0,001< 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya sediaan gel kolagen limbah ikan kakap merah disukai oleh panelis.
UJI AKTIVITAS TABIR SURYA GEL EKSTRAK KULIT BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Bambang Karsidin; Fitri Zakiah; Listiya Biaskawati
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 4 No 1 (2020): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Caricaceae.Tanaman tersebut diketahui memiliki berbagai macam manfaatyaitu sebagai tabir surya. Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada kulit buah Pepaya (Carica papaya L.) yang berkhasiat sebagai tabir surya yaitu senyawa fenolik khususnya golongan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas tabir surya gel ekstrak kulit buah pepaya (Carica papaya L.), dan pada konsentrasi berapa yang paling efektif sebagai tabir surya, serta untuk mengetahui evaluasi dan stabilitas sediaan gel ekstrak kulit buah Pepaya (Carica papaya L.) selama pengujian pada suhu dan waktu tertentu. Dalam penelitian ini proses ekstraksi kulit buah Pepaya (Carica papaya L.) menggunakan cara maserasi dengan pelarut etanol 70%, diperoleh rendemen 43%. Sediaan gel dibuat dengan konsentrasi 5%,10%, dan 15%.Uji sediaanyang di lakukan yaitu uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, sineresis, dan uji iritasi pada kelinci. Hasil evaluasi sediaan menunjukan semua formulasi memenuhi persyaratan gel, begitu pula dari hasil uji stabilitas dengan metode cycling test pada suhu 4˚C dan 40˚C selama 6 siklus (12 hari). Hasil pengukuran persentasi eritema menunjukkan nilai sesuai standar persyaratan (<1%) dan pada pengukuran persentasi pigmentasi menunjukan memiliki nilai dibawah batas standar persyaratan (3-4%), sedangkan pengukuran nilai SPF menunjukkan bahwa gel ekstrak kulit buah pepaya (Carica papaya L.) masuk dalam kategori tingkat kemampuan minimal tabir surya (2-4) pada konsentrasi 10%, dan 15%.
ANALISIS FAKTOR RESIKO KEMATIAN DENGAN KOMORBID PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT PERMATA CIREBON Cut Ainul Mardhiyyah; Luky Septiansyah; O. Ahmad Mundzir; Bambang Karsidin; Siti Pandanwangi; Amanda Dwi Utami
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 6 No 1 (2022): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.096 KB) | DOI: 10.58365/ojs.v6i1.187

Abstract

Penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) menimbulkan perhatian kesehatan yang besar saat ini, terutama untuk lanjut usia. Wabah pneumonia virus yang tidak diketahui dengan etiologinya pertama kali diperkenalkan di Wuhan, Cina pada 12 Desember 2019. Orang-orang dengan penyakit komorbid lebih beresiko menderita gejala yang parah apabila terkena virus corona. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data retrospektif. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebesar 200 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik data demografi usia dan jenis kelamin pada komorbid pasien COVID-19 dan dapat menganalisis faktor resiko kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan komorbid di Rumah Sakit Permata Cirebon. Hasil data demografi jenis kelamin pada pasien COVID-19 didominasi oleh laki-laki 1,93 kali dari jenis kelamin perempuan, data demografi usia pada pasien COVID-19 didominasi oleh kelompok usia kurang dari 60 tahun sebanyak 4,38 kali dari kelompok usia lebih dari 60 tahun, sedangkan faktor komorbid COVID-19 yang paling banyak adalah Penyakit Jantung yaitu 1,050 kali dari komorbid lainnya yaitu hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit ginjal.
UJI FORMULASI ANTIOKSIDAN SEDIAAN GEL DARI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HPMC (Hidroksipropil metilselulosa) DENGAN METODE DPPH (2,2–diphenyl–l- picrylhydrazil) stf1; Fitri Zakiah; Bambang Karsidin; Fitri Nisa Muslimah
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 4 No 2 (2021): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang uji formulasi antioksidan gel ekstrak biji Alpukat dengan variasi konsentrasi HPMC dengan metode DPPH. Biji Alpukat banyak digunakan masyarakat untuk mengatasi penyakit seperti hipertensi, gangguan pencernaan, dan salah satunya sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi dan stabilitas fisik yang baik, daya antioksidan dan adanya pengaruh perbedaan HPMC terhadap antioksidan.Pengujian antioksdian dilakukan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Biji alpukat diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 70%. Evaluasi gel meliputi organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, viskositas, sineresis dan uji iritasi.Hasil penelitian ekstrak biji alpukat memiliki nilai IC50 sebesar 26,46 ppm Konsentrasi ekstrak yang digunakan pada gel sebesar 2,5% dengan konsentrasi HPMC 1% (F1), 1,5% (F2) dan 2% (F3) dengan nilai IC50 sebesar 38,20 ppm (F1), 56,43 ppm (F2), 128,26 ppm (F3). Sediaan gel yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi pada F1. Semua formula memiliki stabilitas fisik yang baik. Berdasarkan uji regresi linier menggunakan aplikasi SPSS menunjukan adanya pengaruh perbedaan HPMC terhadap viskositas dan daya antioksidan.
Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazil Bambang Karsidin; Subagja Subagja; Dewi Permatasari
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 4 No 1 (2020): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas. Salah satu tanaman di Indonesia yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan adalah daun teh hijau (Camelia sinensis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan sediaan krim esktrak daun teh hijau (Camelia sinensis) yang diukur dengan menggunakan metode DPPH. Ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut alkohol 70% dan dibuat sediaan krim menggunakan variasi konsentrasi ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) pada formula I, II, dan III yaitu 2%, 4%, dan 6%. Kemudian di uji aktivitas antioksidannya menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa krim ekstrak daun teh hijau pada konsentrasi 6% memiliki aktivitas antioksidan paling optimal dengan nilai IC₅₀ sebesar 167,579 ppm yang termasuk dalam kategori antioksidan lemah.
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA PENYIMPANAN OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN VIDEO PADA SISWA SMAN 1 BEBER CIREBON Rizki Rahmah Fauzia; Bambang Karsidin; Herlina Putri Dewi
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 5 No 1 (2021): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahap penyimpanan obat merupakan bagian dari pengelolaan obat untuk menjaga mutu obat-obatan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan tentang cara penyimpanan obat sebelum dan sesudah pemberian video pada SMAN 1 Beber.Penelitian ini di lakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian video dengan mengisi kuesioner. Soal kusioner yang digunakan di uji terlebih dahulu menggunakan uji validitas dan reliabilitas, dan data di analisis menggunakan uji median.Analisa data uji median menunjukan tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan antara hasil pre-test dan post-test tetapi walaupun tidak ada perbedaan namun nilai rata-rata post-test > dari nilai rata-rata pre-test
Perbandingan Kadar Fenolik Total Antara Seduhan Daun Tin ( Ficuc crica L.) dan Teh Kombucha Daun Tin (Ficuc carica L.) Bambang Karsidin; Subagja Subagja; Revaldi Alfarizi Alfarizi
PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 6 No 1 (2022): PRAEPARANDI Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : PRAEPARANDI : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.455 KB) | DOI: 10.58365/ojs.v6i1.180

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Perbandingan Kadar Fenolik Total Antara Seduhan Daun Tin (Ficus carica L.) Dan Teh Kombucha Daun Tin (Ficus carica L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar fenolik total antara seduhan daun tin (Ficus carica L.) dan teh kombucha daun tin (Ficus carica L.). Tanaman tin (Ficus carica L.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Barat dan merupakan spesies dari kawasan Mediterania. Tanaman tin merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan karena mengandung metabolit sekunder di seluruh bagian tanamannya seperti pada bagian daun. Daun tin (Ficus carica L.) mengandung senyawa fenolik dan senyawa metabolit sekunder lainnya seperti flavonoid, tanin, dan saponin. Kadar senyawa fenolik dapat dianalisa menggunakan spektrofotometri UV-Visible. Penentuan kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan standar asam galat dan dinyatakan dalam mg ekivalen asam galat (GAE) per gram simplisia. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa seduhan daun tin memiliki kadar fenolik total sebesar 126,3 mg GAE/g, dan kadar fenolik total teh kombucha daun tin sebesar 227,7 mg GAE/g. Maka kesimpulan yang diperoleh bahwa perbandingan kadar fenolik total pada seduhan daun tin berbanding teh kombucha daun tin adalah 0,5 : 1.