Warisan budaya takbenda melekat dengan keberadaan kampung adat Cireundeuk sejak abad ke-16. Sudah 500 tahun lalu hingga saat ini masih tetap ada. Konsistensi keberadaan warisan budaya takbenda peninggalan peradaban nusantara kuno hingga sekarang menjadi kekuatan tersendiri bagi kampung adat Cireundeu. Ditengah menjamurnya teknologi yang dapat mengikis keberadaan budaya di suatu daerah, warisan budaya takbenda tetap terjaga di kampunga adat Cireundeu. Modernisasi dapat mempengaruhi keberadaan warisan budaya takbenda yang ada di kampung adat Cireundeu. Sebagaimana yang diketahui bahwa kampung adat Cireundeu berada cukup dekat dengan kota terbesar ketiga se-Indonesia yaitu Bandung sejauh 15,6 KM. Selain itu kampung adat Cireundeu berada di wilayah kota Cimahi yang merupakan kota penyangga ibu kota provinsi Jawa Barat. Secara tidak langsung hal tersebut membawa dampak perubahan sosial budaya pada keberadaan warisan budaya takbenda yang ada di kampung adat Cireundeu. Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, melakukan observasi, dan mendokumentasikannya. Penelitian menguji validitas dan kredibilitas data menggunakan triangulasi. Analisa data dengan mereduksi, menguraikan dan menyajikan data. Hasil dan diskusi ditemukan bahwa lembaga adat memiliki peran dalam melestarikan warisan budaya takbenda yaitu berperan dalam kegiatan ritual adat istiadat, sebagai pusat informasi kebudayaan dan sebagai kepala dalam menjaga nilai-nilai budaya di dalam masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lembaga adat dan masyarakat adat bersinergi dalam melestarikan warisan budaya takbenda yang menjadi identitas diri kampung adat Cireundeu.
Copyrights © 2023