Sampah oleh kelompok petani organik di Desa Babakan telah menjadi sumber pupuk bagi kesuburan tanah yang aman dan memuliakan tanah bagi memenuhi tanaman holtikultura di daerahnya. Kelompok petani organik ini bersinergi baik mengurangi beban lingkungan yang sangat tinggi dari sampah. Sampah-sampah ini ditampung dan dikumpulkan dari masyarakat (sampah rumah tangga) dan sampah pertanian (tongkol jagung, sayuran, sampah rumah tangga berbentuk daun-daunan) di RW 08 Desa Babakan, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Masalah yang dihadapi oleh mitra kelompok petani organik ini menyangkut pengelolaan sampah dari TPS dan pengolahan sampah. Kemauan mereka sangat tinggi, tetapi pengetahuan yang dimiliki belum dapat memecahkan persoalan pengelolaan sampah dan pengolahannnya menjadi pupuk. Metode yang digunakan adalah pendampingan meliputi pendidikan, pelatihan, serta penyiapan masyarakat. Adapun tahapan pelaksanaannya adalah: [1] Pelatihan pembuatan pupuk bokasi; [2]. Pemanfaatan sampah anorganik RW sebagai bahan pupuk. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengelola dan mengolah sampah organik menjadi pupuk. Kegiatan ini dapat dikerjakan dalam skala kecil di rumah maupun skala lokal pada RW. Rendahnya pengetahuan, keterampilan dan ilmu pengetahuan, serta teknologi bukan halangan untuk memecahkan masalah lingkungannya, tetapi kemauan yang kuatlah yang memberikan manfaat memberikan hasil. Kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh kepala dusun dan perangkat desa termasuk Kepala Desa dan BPD. Kegiatan ini akan menjadi percontohan agar semua RW dapat belajar dari satu pengalaman ke RW lain di Desa Babakan.
Copyrights © 2023