Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan indeks konservasi di Sub DAS Cikapundung Hulu Provinsi Jawa Barat Gerry Andrika Rismana; Firmansyah Firmansyah
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3561.576 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v2i1.16

Abstract

SARIPemanfaatan ruang di Sub DAS Cikapundung Hulu saat ini menyebabkan terganggunya proses interaksi ekosistem dalam DAS, sehingga menurunkan tingkat kualitas daerah aliran sungai Cikapundung bagian hulu. Hal ini disebabkan oleh maraknya alih fungsi lahan di kawasan tersebut. Banyaknya perubahan tata guna lahan di Kawasan Sub DAS Cikapundung Hulu telah menimbulkan keraguan terhadap penerapan Rencana Pemanfaatan Ruang yang termuat dalam RT RW. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan ruang terhadap kondisi hidrologi atau fungsi konservasi Sub DAS Cikapundung Hulu, maka perlu dilakukan evaluasi pemanfaatan ruang di kawasan Sub DAS, terutama ditinjau dari indeks konservasi. Analisis indeks konservasi dilakukan dengan prinsip analisis neraca air. Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan lahan tahun 2009 telah menurunkan fungsi konservasi secara keseluruhan di Sub DAS Cikapundung Hulu. Dengan metode vegetatif dan rekayasa tekonologi, diharapkan mampu memperbaiki kondisi Sub DAS Cikapundung saat ini.Kata kunci: pemanfaatan ruang, indeks konservasi, neraca airABSTRACTSpace utilization of the upstream of Cikapundung currently has caused disruption of the interaction of ecosystems in the watershed, thereby reducing the level of quality of the watershed. This is mainly due to the rampant land conversion in the region. Number of changes in land use in the sub watershed area of the upstream of Cikapundung has caused hesitation on the implementation of Spatial Use Plan contained in the Regional Planning. To know the influence of land use to the hydrologic condition or conservation function around the watershed, it is necessary to evaluate the space utilization in the watershed, especially in terms of conservation index. The analysis of conservation index was carried out by by using the principle of water balance. From this analysis it is known that in 2009 the land use had lowered the overall function of conservation in sub-watershed of the upstream of Cikapundung. By using vegetative and engineering technology methods, are expected to improve the present condition of the sub watershed of the upstream of Cikapundung.Keywords: land use, conservation index, water balance
The Risk Assessment of Multi Hazard Area: A Case of Mitigation Consider in Spatial Planning of Bukittinggi City Firmansyah Firmansyah; Deden Syarifudin; Jajan Rohjan
Indonesian Journal of Geography Vol 51, No 3 (2019): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21625.332 KB) | DOI: 10.22146/ijg.33298

Abstract

The city of Bukittinggi in West Sumatra Province is geographically prone to multi hazard. The located along the active fault line of Sumatra namely Ngarai Sianok that shifted eleven centimeters per year, which is surrounded by two volcanoes, namely Mount Singgalang and Mount Marapi. Looking at the potential of multihazard disasters, this study aims to analyze the multi-disaster that is the input for development policy. The method used to assess factors with Davidson standardization model and superimpose. To obtain the level of importance of disaster risk factors used weighting by using analytical hierarchy process method by expert judgement. The study results show areas at high risk for earthquake, landslide, fire and flood disasters and disaster mitigation measures to reduce risks to hazard, vulnerability and resilience factors. Contribution in this reseach that spatial multi-hazard consideration should be undertaken as a consideration of development policies in order to reduce disaster risk.
PERSEPSI DAN KEPUASAN PENGUNJUNG OBJEK WISATA PULAU BOKORI KECAMATAN SOROPIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Feby Rahmawati Rahman; Firmansyah Firmansyah; Deden Syarifudin
Journal of Management Review Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v4i3.4526

Abstract

Pariwisata daerah merupakan potensi ekonomi yang memiliki multiplier effect bagi pembangunan daerah. Pariwisata Pulau Bokori, Kecamatan Soropia merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang menjadi unggulan dan penunjang laju pertumbuhan bagi Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini diarahkan untuk melihat tingkat kepentingan dan tingkat kepuasaan di Objek Bahari di Pulau Bokori berdasarkan komponen sediaan pariwisata terhadap peresepi wisatawan di Obyek Wisata Bahari Pulau Bokori. Metoda yang digunakan adalah dekriptif dengan tools yang digunakan adalah Importance Performance Analysis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal yaitu Tingkat kepuasan beberapa aspek yang dibahas di objek wisata di Puau Bokori terdiri dari daya tarik adalah sebanyak 80,00% sangat puas, aksesibilitas 24,25% sangat puas, akomodasi 43,62% sangat puas, aspek fasilitas umum 45,30% responden merasa sangat puas. Ditinjau dari tingkat kepentingan menunjukan bahwa aspek daya tarik sebanyak 85,33% responden sangat puas, aksesibilitas 92,00% responden sangat puas, akomodasi 62,11% responden sangat puas, dan fasilitas umum 77,91% responden sangat puas. Dari hasil analisis CSI didapat nilai sebesar 65,40%, hal ini menyatakan bahwa secara umum responden/wisatawan di obyek wisata Pulau Bokori berdasarkan komponen pariwisata yang dimasukan pada analisis berada pada kriteria Puas
Analisis Wilayah Potensial Pengembangan Kawasan Perkotaan Calon Kota Otonom Muara Bungo Berdasarkan Kemampuan Fisik Lahan Firmansyah *; Dedek Satria
Jurnal Planologi Unpas Vol 2 No 1 (2015): Journal of Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed at analyzing the potential areas of Urban Development in New Autonomous Region of Muara Bungo is based on the physical ability of their land. Research conducted in the study area is in the form of potential areas for development of urban areas future, supported with analysis of population growth up to 50 years and the development and changes in land use, the land's physical ability and capacity of the land in the future use and interpretation of Arc GIS overlay software version 3.9. Based on the analysis, the development of build in area is spread over the compact to form a city that is less than ideal. There are constraints region even in protected areas border river. There is a 8.08% (313.40 hectares) of land build at regional constraints and by 0.84% ​​(32.37 hectares) in the protected area while the river banks and undeveloped land development growing on potential area amounted to 91.08% (3530.76 ha).
ANALISIS WILAYAH POTENSIAL PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN CALON KOTA OTONOM MUARA BUNGO BERDASARKAN KEMAMPUAN FISIK LAHAN Firmansyah Firmansyah; Satria Satria
Jurnal Planologi Unpas Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Planology Unpas
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2535.56 KB)

Abstract

Penelitian ini darahkan untuk menganalisis wilayah potensial Pengembangan Kawasan Perkotaan pada Daerah Otonom Baru yaitu Muara Bungo berdasarkan kemampuan fisik lahannya. Penelitian yang dilakukan pada daerah studi adalah berupa wilayah potensial untuk pengembangan kawasan perkotaan dimasa yang akan datang, di tunjang dengan analisis perkembangan penduduk hingga 50 tahun mendatang dan perkembangan dan perubahan penggunaan lahan, kemampuan fisik lahan serta daya tampung lahan di masa yang akan datang menggunakan interpretasi dan overlay software Arc GIS versi 3.9. Berdasarkan hasil analisis, perkembangan lahan terbangun lebih bersifat menyebar tidak kompak sehingga membentuk suatu kota yang kurang ideal. Perkembangan lahan terbangun ada yang terdapat kawasan kendala bahkan pada kawasan lindung sempadan sungai. Terdapat sebesar 8,08 % (313,40 Ha) lahan terbangun pada kawasan kendala dan sebesar 0,84% (32,37 Ha) pada kawasan lindung sempadan sungai sementara perkembangan lahan terbangun yang berkembang pada kawasan potensial adalah sebesar 91,08 % (3.530,76 Ha).
ANALISIS RESIKO BENCANA KEBAKARAN DI KOTA BUKITTINGGI Firmansyah Firmansyah
INFOMATEK Vol 18 No 2 (2016): Vol. 18, No. 2 Desember 2016
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.774 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v18i2.498

Abstract

Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang berada di kawasan rawan bencana kebakaran. Penyebab kebakaran yang terjadi di Kota Bukittinggi lebih banyak dipicu oleh bencana gempa bumi, faktor kesalahan manusia dan faktor cuaca. Gempa yang terjadi terkadang sering menimbulkan konslet listrik dan pada akhirnya menyebabkan kebakaran. Melihat potensi bencana yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi, menjadikan hal tersebut sebagai isu permasalahan yang harus dipertimbangkan dalam setiap perencanaan pembangunan Kota Bukittinggi, karena bencana dalam bentuk apapun dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bencana tersebut ada juga yang datang dengan didahului oleh peringatan namun ada juga yang datang secara tiba-tiba, sehingga diperlukan pengelolaan bencana yang lebih sistimatis secara bersama-sama baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Berdasarkan kondisi Kota Bukittinggi yang memiliki potensi bencana, maka diperlukan studi yang dapat dijadikan masukan dalam upaya mengurangi resiko bencana.Untuk mengurangi resiko tersebut, terlebih dahulu perlu diidentifikasi wilayah-wilayah yang beresiko tinggi kebakaran. Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya dimana ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi tingkat resiko bencana yaitu faktor bahaya, kerentanan dan ketahanan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perhitungan nilai faktor dengan model standarisasi Davidson serta metode superimpose. Selain itu untuk memperoleh tingkat kepentingan faktor-faktor resiko bencana digunakan pembobotan dengan menggunakan metode proses hierarki analitik (Analytical Hierarchy Process/AHP).
ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) DAN KESEDIAAN UNTUK MENERIMA KOMPENSASI (WILLINGNESS TO ACCEPT) DARI KEBERADAAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA CIWASTRA DENGAN CONTINGENT VALUATION METHOD Astri Widiastuti Hasbiah; Anni Rochaeni; Anto Firmansyah Sutopo
INFOMATEK Vol 20 No 2 (2018): Volume 20 No. 2 Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.717 KB) | DOI: 10.23969/infomatek.v20i2.1211

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan meningkatnya konsumsi masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada bertambahnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesediaan membayar WTP (Willingness to Pay), kesediaan menerima ganti rugi WTA (Willingness to Accept), dan nilai ekonomi dari keberadaan TPS dengan studi kasus Tempat Panampungan Sementara (TPS) Ciwastra Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode contingent valuation methode (CVM) dengan sistem open ended question dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai kesediaan membayar yang diberikan oleh masyarakat. Biaya retribusi pengelolaan sampah TPS Ciwastra adalah sebesar Rp 3.000,-/KK/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp 7.455,-/KK/bulan, nilai total WTP responden sebesar Rp 30.240.100,-/bulan dan nilai R2 WTP sebesar 72,3%. Hasil perhitungan nilai WTP menunjukkan bahwa responden mampu untuk membayar lebih besar daripada biaya retribusi yang ditetapkan. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya perbaikan pengelolaan persampahan di TPS Ciwastra. Nilai rata-rata WTA responden sebesar Rp 718.500,-/KK/bulan, nilai total WTA responden sebesar 2.918.190.000,-/bulan dan nilai R2 WTA sebesar 94,94%. Hasil dari perhitungan nilai ekonomi dari keberadaan TPS Ciwastra berdasarkan metode CVM sebesar Rp 940.129.300,-. Berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh fungsi persamaan yaitu Ŷ = 46,5 - 0,028 X1 – 0,190 X2 + 0,092 X3. Dari hasil regresi didapatkan nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 2,5%.
Dramaturgi Pemandu Lagu Karaoke Di Kota Garut Firmansyah; Iing Saefudin; Aam Amirudin
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 6 (2022): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The result of this research shows that the karaoke songstyles front stage that the karaoke songwriter in Garut city almost all play the front stage well, which is done like a glamorous, sexy and even open dress, with make-up makeup Thick and even, wearing accessories, using a formal and regular style of language, and attitude and behavior.The back stage of the karaoke songwriter in the city of Garut really plays an intact role, they do not like when on the front stage that cover their situation by actually showing the character of their self Fully naturally and more in good dynamic in the style of language, appearance and style. Impression management of karaoke songwriters in the city of Garut, they do a good impression management to achieve the desired impression in accordance with the goals that want to get by the guitarist before they play the role on the front and back stage by managing the impression such as preparing the setting, clothing , Make-up, language, style and appearance.
POTENSI KETERSEDIAAN LAHAN DAN SEBARANNYA BAGI KEBUTUHAN PERMUKIMAN Friska Apriani Anindita; Firmansyah; Deden Syarifudin
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 8 No 1 (2022): February 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.556 KB) | DOI: 10.25157/moderat.v8i1.2599

Abstract

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Cirebon yang terus meningkat memaksa lahan di Kabupaten Cirebon terinvasi penyediaan lahan untuk permukiman. Untuk memenuhi tuntutan dalam penyediaan lahan permukiman seringkali terjadi ketidakseimbangan antara ketersediaan dengan kebutuhan lahan untuk pengembangan permukiman guna memenuhi kebutuhan akan ruang hidup. Penelitian ini diarahkan untuk mengkaji ketersediaan lahan potensial permukiman di Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yang meliputi analisis kebutuhan lahan permukiman, daya dukung lahan (teknik overlay dan skoring) dan analisis ketersediaan lahan potensial untuk permukiman. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ketersediaan lahan di Kecamatan Sumber masih cukup memenuhi kebutuhan permukiman. Ketersediaan lahan sangat potensial dengan luas 264,75 Ha atau sebesar 77,36% memiliki kemiringan lereng 8-15% dan faktor hambatan geologi yang rendah terlindung dari rawan bencana longsor, ketersediaan lahan cukup potensial dengan luas 77,49 Ha atau sebesar 22,64% memiliki kemiringan lereng dibeberapa lokasi mencapai 15-25% dan terdapat hambatan geologi termasuk daerah rawan tanah longsor dengan tingkat kerentanan sangat rendah.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DI DESA BABAKAN KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG Deden Syarifudin; Firmansyah Firmansyah; Budi Heri Pirngadi; Elin Herlina
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9696

Abstract

Sampah oleh kelompok petani organik di Desa Babakan telah menjadi sumber pupuk bagi kesuburan tanah yang aman dan memuliakan tanah bagi memenuhi tanaman holtikultura di daerahnya. Kelompok petani organik ini bersinergi baik mengurangi beban lingkungan yang sangat tinggi dari sampah. Sampah-sampah ini ditampung dan dikumpulkan dari masyarakat (sampah rumah tangga) dan sampah pertanian (tongkol jagung, sayuran, sampah rumah tangga berbentuk daun-daunan) di RW 08 Desa Babakan, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Masalah yang dihadapi oleh mitra kelompok petani organik ini menyangkut pengelolaan sampah dari TPS dan pengolahan sampah. Kemauan mereka sangat tinggi, tetapi pengetahuan yang dimiliki belum dapat memecahkan persoalan pengelolaan sampah dan pengolahannnya menjadi pupuk. Metode yang digunakan adalah pendampingan meliputi pendidikan, pelatihan, serta penyiapan masyarakat. Adapun tahapan pelaksanaannya adalah: [1] Pelatihan pembuatan pupuk bokasi; [2]. Pemanfaatan sampah anorganik RW sebagai bahan pupuk. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengelola dan mengolah sampah organik menjadi pupuk. Kegiatan ini dapat dikerjakan dalam skala kecil di rumah maupun skala lokal pada RW. Rendahnya pengetahuan, keterampilan dan ilmu pengetahuan, serta teknologi bukan halangan untuk memecahkan masalah lingkungannya, tetapi kemauan yang kuatlah yang memberikan manfaat memberikan hasil. Kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh kepala dusun dan perangkat desa termasuk Kepala Desa dan BPD. Kegiatan ini akan menjadi percontohan agar semua RW dapat belajar dari satu pengalaman ke RW lain di Desa Babakan.