Urgensi pemanfaatan sumber energi terbarukan pada saat ini semakin digaungkan mengingat penipisan bahan bakar fosil, serta kondisi alam yang semakin kritis akibat emisi yang dihasilkan dari aktivitas pembakaran bahan bakar minyak bumi tersebut. Salah satu senyawa yang telah lama dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif adalah bioetanol. Penerapan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif masih terkendala karena kualitas yang dihasilkan masih rendah. Proses pemurnian merupakan salah satu kunci dalam mendapatkan bioetanol dengan kualitas fuel grade. Sebagaimana diketahui, bioetanol hasil fermentasi umumnya memiliki kadar sebesar 5-10% (v/v), sementara untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar, bioetanol harus memiliki tingkat kemurnian minimal 99,5%. Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai penelitian terkait metode pemurnian bioetanol telah dilakukan. Penulisan artikel ini dimaksudkan untuk mengkaji teknologi pemurnian yang dapat diaplikasikan dalam produksi bioetanol. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan diketahui beberapa metode pemurnian yang dapat dilakukan dalam proses produksi bioetanol adalah destilasi sederhana, destilasi refluks, destilasi vakum, adsorpsi dan metode gabungan destilasi dengan adsorpsi. Teknik yang dapat memberikan hasil dengan kemurnian paling tinggi, berdasarkan beberapa metode yang telah disebutkan tersebut adalah metode gabungan distilasi dengan adsorpsi yaitu dapat menghasilkan bioetanol dengan kemurnian 99,7%.
Copyrights © 2023