Pupuk organik merupakan bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang sudah melalui proses penguraian. Secara fisik pupuk organik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Urin sapi salah satu pilihan untuk meningkatkan ketersediaan, kecukupan, dan efisiensi serapan hara bagi tanaman yang mengandung mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik (NPK) dan meningkatkan hasil tanaman secara maksimal. Urin sapi merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan, selain relatif lebih mudah diperoleh juga sederhana penggunaannya. Gampong Keude Blangmee Pulo Klat merupakan salah satu tempat yang memiliki lokasi peternakan sapi serta limbah sapi khususnya urine sapi yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Berkaitan dengan permasalahan diatas maka tim pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat bertujuaan untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat Gampong Keude Blangmee Pulo Klat dalam memanfaatkan urine sapi menjadi POC dengan cara memberi penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tentang teknik pembuatan POC urine sapi dan cara aplikasi pada tanaman sayuran. Kegiatan ini dilakukan supaya masyarakat dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia, karena POC urine sapi memberi efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah, merangsang pertumbuhan akar tanaman pada benih/bibit serta ramah lingkungan dan memberi keuntungan secara ekonomis. POC urine sapi yang diaplikasi pada tanaman sayur –sayuran dengan dosis 300 ml per liter air pada umur 14 dan 21 hari. Kelebihan dari aplikasi pupuk organik cair adalah dapat menghasilkan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Copyrights © 2023