Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang berelasi dan bermartabat. Menyadari hakikat tersebut, tulisan ini bertujuan untuk melihat kasus kekerasan seksual di lingkungan Kampus dalam relasi Aku dan Liyan perspektif Armada Riyanto.Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan data penelitian kualitatif hasil wawancara yang kemudian dijabarkan secara deskriptif. Penulis melihat bahwa kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus memberikan gambaran yang sangat ironis. Kampus yang sebenarnya menjadi tempat menimba ilmu dan membina karakter manusia justru menjadi tempat terjadinya pelanggaran martabat manusia. Kekerasan seksual masih saja terjadi karena dalam relasi masih terpengaruh konsep patriarki yang melihat perempuan sebagai objek. Akibatnya, perempuan sering menjadi korban kekerasan seksual. Adapun temuan penulis ialah bahwa manusia adalah makhluk yang bermartabat termasuk melalui kebertubuhannya. Namun, seringkali manusia merusak martabat melalui tindakan yang melecehkan kebertubuhan manusia salah satunya yakni kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan tindakan bersifat seksual yang bersifat melecehkan tubuh sesorang yang menjadi korban. Kekerasan seksual disebabkan oleh adanya relasi subjek-objek yaitu relasi yang memandang Liyan sebagai objek, bukan bagian dari Aku. Penanganan kasus kekerasan seksual diperlukan relasi intersubjektif (subjek-subjek). Relasi intersubjektif adalah relasi yang memandang Liyan sebagai bagian dari Aku. Singkatnya, kepenuhan Aku terdapat dalam Liyan. Relasi ini pula membantu pemerintah untuk merealisasikan peraturan yang telah dibuat yakni peraturan yang bermotif menjunjung tinggi martabat manusia.
Copyrights © 2023