Rupture perineum penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri yang terjadi pada hampir setiap persalinan pertama dan hal ini juga tidak jarang pada persalinan berikutnya (Saifuddin dkk, 2016). Senam hamil bertujuan agar ibu dapat melakukan tugas persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri bahwa bimbingan penolong menuju persalinan normal (fisiologis) (Manuaba, 2016). Dengan senam hamil juga meningkatkan kemampuan mengoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil. Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan senam hamil dengan kejadian rupture perineum di bpm Lismarini Palembang tahun 2021. Dengan desain penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin primigravida yang melakukan senam hamil di BPM Lismarini Palembang, yaitu sebanyak 24 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu proposive samping dengan teknik inklusi dan eksklusi, dimana responden diambil menggunakan lembar cheklis dan observasi. Hasil penelitian diketahui uji statistic chi-square diperoleh nilai p-value 0,045 hal ini berarti nilai p-value < 0,05 artinya hipotesis alternative (Ha) di terima dan hipotesis (Ho) ditolak. Dimana terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan kejadian rupture perineum di BPM Lismarini Palembang.
Copyrights © 2022