Jurnal Matematika & Sains
Vol 19 No 2 (2014)

Spatial and Temporal Variability of Sea Surface Height in the Southeastern Tropical Indian Ocean Based on the Satellite Altimeter Data

Iskandar, Iskhaq (Unknown)
Mardiansyah, Wijaya (Unknown)
Setiabudidaya, Dedi (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Aug 2015

Abstract

Sea surface height (SSH) data from merged-satellite observations (e.g. TOPEX/Poseidon, JASON and ERS) were used to evaluate the spatial and temporal variations of sea surface circulations in the southeastern tropical Indian Ocean (SETIO). A Complex Empirical Orthogonal Function (CEOF) was used to extract the dominant mode of variability in the SETIO region. The results show that the first mode accounts for 41.2% of the total variance dominates the variation. The second mode accounts for 18.2% of the total variance, while the third and the fourth modes explain 6.5% and 2.6% of the total variance, respectively. The spectrum analysis indicates that the 35-day variations is a prominent feature in all CEOF modes. Furthermore, semiannual variation at period of about 180-day was observed in the first third modes, while the annual variation of about 300-day was only observed in the first two modes. A relatively strong variation at period of around 500-day was observed in the first, second and fourth modes. It is suggested that the spatial and phase pattern of the first and third modes are related to the propagation of the Kelvin waves generated by wind stress over the equatorial Indian Ocean. On the other hand, the second was likely related to the local upwelling and downwelling generated by the seasonal changes in the alongshore winds. Furthermore, the fourth mode represents the oceanic eddy generated from the downstream straits of the Indonesian Throughflow.Variasi Spasial dan Temporal Tinggi Muka Laut di Wilayah Tropis Samudera India Bagian Tenggara Berdasarkan Data Satelit AltimetriAbstrak Data tinggi permukaan laut hasil observasi dari beberapa satelit (yaitu: TOPEX/Poseidon, JASON dan ERS) digunakan untuk evaluasi variasi spasial dan variasi temporal sirkulasi permukaan laut di wilayah tropis Samudera Hindia bagian tenggara. Analysis dilakukan menggunakan metode Complex Empirical Orthogonal Function (CEOF) untuk mendapatkan mode variasi yang dominan di wilayah ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa mode CEOF pertama menjelaskan 41,2% dari variasi total dan merupakan mode yang paling dominan. Mode CEOF kedua mengandung 18,2% dari variasi total, sedangkan mode ketiga dan keempat menjelaskan masing-masing 6,5% dan 2,6% dari variasi total. Analisis spektrum terhadap deret waktu masing-masing mode CEOF menunjukkan bahwa variasi dalam skala 35 hari merupakan variasi yang signifikan untuk setiap mode. Selanjutnya, variasi setengah-tahunan dengan periode osilasi sekitar 180 hari terekam pada tiga mode pertama, sementara variasi tahunan dengan periode osilasi sekitar 300 hari hanya terekam pada mode pertama dan mode kedua. Variasi yang cukup kuat pada periode osilasi sekitar 500 hari terekam pada mode pertama, mode kedua dan mode keempat. Hasil analisis ini juga menunjukkan bahwa pola spasial dan fase gelombang pada mode pertama dan mode ketiga adalah terkait dengan penjalaran gelombang Kelvin yang dibangkitkan oleh stres angin di wilayah ekuator Samudera Hindia. Sementara itu, mode kedua terkait dengan proses upwelling dan downwelling yang dibangkitkan oleh angin muson di sepanjang pantai. Selanjutnya, mode keempat merepresentasikan oceanic eddy yang terbentuk dari selat-selat arus lintas Indonesia (ARLINDO).  Kata kunci: Complex empirical orthogonal function, Analisis Fourier, Samudera Hindia, Tinggi permukaan laut. 

Copyrights © 2014