Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia
Vol 22, No 3 (2023): Oktober 2023

Pengendalian Nyamuk Aedes Sp Oleh Keluarga Terhadap Risiko Keruangan

Aidil Onasis (Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang Jln Simpang Pondok Kopi Siteba Padang)
Abdul Razak (Universitas Negeri Padang)
Eri Barlian (Universitas Negeri Padang)
Indang Dewata (Universitas Negeri Padang)
Evino Sugriarta (Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang Jln Simpang Pondok Kopi Siteba Padang)
Lindawati Lindawati (Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang Jln Simpang Pondok Kopi Siteba Padang)
Rahmi Hidayanti (Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang Jln Simpang Pondok Kopi Siteba Padang)



Article Info

Publish Date
31 Aug 2023

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dan”disebarkan oleh vektor. Virusnya dikenal dengan nama Dengue. Kasus pertama DBD terjadi tahun 1968 di Surabaya. Peningkatan jumlah kasus terjadi setiap tahun. Kasus DBD belum hilang sepenuhnya di Indonesia, hampir setengah abad lebih kasus DBD masih ada. Keadaan iklim, vektor nyamuk, populasi hingga kekebalan masyarakat mempengaruhi kebedaaannya.  Adapun tujuan penelitian ini untuk“mengetahui distribusi”karakteristik penampungan air”, distribusi keberadaan sarang nyamuk dan distribusi intervensi pengendalian sarang nyamuk oleh keluarga.Methods: Desain penelitian ini adalah jenis deskriptif analitik melalui observasi dan survei larva.Hasil: Hasil penelitian karakteristik penampungan air yang potensial menjadi sarang nyamuk terbanyak adalah jenis Non Penampungan (Non TPA) pada kelurahan Surau Gadang dan Kurao Pagang sebesar 58 %. Keberadaaan sarang nyamuk potensial di kedua kelurahan TPA terbanyak adalah pada Kurao Pagang sebesar 57,1 %  pada Non TPA. Pelaksanaan intervensi pengendalian sarang nyamuk adalah Non Penampungan dengan menutup pada TPA sebesar 63,1 % di Kelurahan Kurao Pagang. Upaya pengendalian yang seimbang penampungan air (TPA/Non TPA dan TPA alamiah potensial guna mendorong penduduk dengan petugas kesehatan aktif untuk memonitor jentik pada TPA dan pemantauan jentik berkala (PJB) secara mandiri dan berkualitas sehingga dapat memelihara kondisi sekitar lingkungan rumah sebagai tempat berkembangbiak nyamuk.Simpulan: Pengendalian nyamuk Aedes sp oleh keluarga dapat digunakan sebagai kewaspadaan dini dalam menurunkan risiko keruangan potensi sarang nyamuk. ABSTRACTTitle: Control of Aedes sp mosquitoes by the family against spatial risksBackground: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)”is*caused by a virus and*is spread by vectors. The virus is known as Dengue. The first DHF case in Indonesia was reported in Surabaya in 1968. Every year, the number of cases increases. “After more than half a century has passed=, cases of DHF in Indonesia have not completely disappeared. A number of influential factors in it such as climate, mosquito vectors, mosquito populations, to communal immunity (society). This research aims to determine the distribution” of the characteristics of water reservoirs, the distribution of the presence of mosquito nests and the distribution of mosquito nest control interventions by families.*Methods: The design of this research is descriptive analytic0 type through larval observation and survey. Results:The results of research on characteristics water reservoirs that +have the potential to become mosquito breeding+are the types of Non Shelter (Non TPA) in Surau Gadang dan Kurao Pagang Villages by 60%. The presence of potential mosquito breeding in the two TPA sub districts was the highest in Kurao Pagang by 57,14% in Non TPA. The implementation of the mosquito breeding control intervention is Non Shelter by closing the TPA as large as 64,00% in Kurao Pagang village. Balanced control efforts for water reservoirs (TPA/ Non TPA and potential natural landfills to encourage the community and health managers to +actively monitor the presence of larvae in the TPA and periodic lartic Monitoring (PJB) independently and with quality to maintain the condition of te home environmet and to avoid it as a breeding place. Conclusion: Control of Aedes aegypti mosquitoes by families can be used as early vigilance in reducing the risk of potential mosquito nests.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

jkli

Publisher

Subject

Environmental Science Public Health

Description

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia (JKLI, p-ISSN: 1412-4939, e-ISSN:2502-7085, http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli) provides a forum for publishing the original research articles related to: Environmental Health Environmental Epidemiology Environmental Health Risk Assessment Environmental ...