Abstrak Keberadaan doti/santet menggunakan ilmu magis di sebuah daerah tidak terlepas dari latar belakang masalah sosial, psikis dan ekonomi dan budaya serta kepercayaan yang saling berkaitan. Kepercayaan terhadap doti merupakan warisan turun-temurun dari leluhur untuk melanjutkan doti tersebut dengan dalih sebagai jimat/pelindung diri. Pada beberapa kesempatan, doti dapat digunakan untuk menyerang ataupun mengobati individu dari serangan doti. Penelitian ini memberikan jawaban bagaimana kesehatan mental dan gambaran subjective well being pelaku ilmu magis “tukang obat doti” di Halmahera Utara. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini guna menggali data di enam partisipan yang berasal dari dua Desa yang ada di Halmahera Utara dimana partisipan tersebut merupakan para “tukang obat doti”. Hasil dari penelitian ini didapatkan tiga tema besar yaitu motif dan praktik doti pada lintas generasi, serta doti sebagai media peningkatan kesehatan mental, pemaknaan diri dan kebahagiaan : hidup di lingkungan praktik doti. Pelaku ilmu magis “tukang obat doti” mempunyai kesehatan mental yang bisa dikatakan baik walaupun ada beberapa tekanan pada kehidupan pelaku doti. Mereka mempunyai cara untuk bisa mengatasi perasaan negatif yang dapat mengganggu kesehatan mental, cara pelaku doti dalam menjaga kestabilan mental yaitu dengan menggunakan ilmu magisnya untuk membantu orang lain yang terkena doti.
Copyrights © 2023