Sebagai salah satu budaya nusantara, pelestarian batik menjadi sebuah keharusan memalui peningkatan dan pengembangan industri batik. Namun selain sisi positif, industri batik juga potensial menghasilkan limbah padat, cair dan gas sebagai hasil samping dari serangkaian proses pengolahan batik. Limbah cair merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan dan mengandung logam berat yang dikategorikan sebagai limbah berbahaya, sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Demikian juga dengan industri batik yang berkiprak di Dusun Randutelu Desa Randuagung. Pengolahan limbah cair hasil penggunaan pewarna sintetis masih dilakukan secara manual dan sederhana dengan proses pengendapan saja. Membaca permasalahan tersebut, mahasiswa KSM-Tematik kelompok 33 mengupayakan program kerja berupa realisasi sebuah sistem pengolahan limbah cair batik menggunakan metode presipitasi dan filtrasi untuk UMKM batik dusun Randutelu. Beberapa pengukuran dilakukan untuk mengetahui karakteristik limbah industri batik yang ditemukan dibandingkan syarat baku mutu, khususnya untuk kadar pH air, parameter Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD). Uji pengolahan limbah cair batik UMKM Randutelu dengan menggunakan sistem ini telah mendapatkan hasil yang baik dimana hasil uji pH, BOD dan COD berada pada standar aman.
Copyrights © 2022