<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemasaran penjualan sagu tumpukan di Papua yang melakukan jual beli sagu dengan cara perkiraan takaran sehingga ketertarikan penelitian ini yaitu bahwa di zaman modern saat ini terdapat praktik jual beli secara tumpukan tanpa memerlukan ukuran baku atau timbangan hanya berdasarkan perkiraan. Penelitian yang ada hanya membicarakan tentang hukum yang berkaitan dengan takaran, sehingga dalam penelitian ini berfokus pada bagaimana pemasaran penjualan sagu dalam bentuk tumpukan dan apa yang menjadi penyebab eksis hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), mengumpulkan data dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara serta menganalisis dengan cara pengumpulan data kemudian mereduksi data yang telah diperoleh, setelah data direduksi kemudian dipaparkan serta disimpulkan hasil yang diperoleh. Hasil yang diperoleh bahwa strategi pemasaran penjualan sagu tumpukan mama-mama Papua menggunakan Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Proses, dan Bukti Fisik. Tetapi dalam hal ini strategi yang digunakan masih menggunakan cara tradisional seperti halnya poduk yang dijual yaitu sagu yang terkadang sulit didapatkan karena bahan baku mengandalkan dari sumber daya alam (SDA) yang ada tanpa melakukan pembudidayaan pohon sagu sehingga bahan produk atau bahan baku terkadang sulit untuk ditemukan, sedangkakn harga menggunakan persamaan harga jual dengan pedagang lainnya meskipun takaran tidak sama berat ukurannya, terkait dengan tempat masih menggunakan lapak tradisional yang tidak tertutup, sehingga pruduk sagu tumpukan tidak higenis dan steril.]]>
Copyrights © 2023
